Cathrine's POV
Setelah kemarin Cam dkk jenguk gue, hari ini gue udah bisa masuk.
Fisik gue udah sehat, tapi gak begitu dengan hati gue.
Hati gue sekarang lagi kacau sekacaunya.
Gue ngerasa, gue salah langkah deketin Cam.
Maksud gue, oke gue beruntung sejauh ini kita bisa jadi temen. Tapi.. Dia masih sayang sama cewek lain. Gue seharusnya ga pernah nekat buat deketin dia sedikit pun. Harusnya gue tetep simpen dia sebagai rahasia kecil gue. Rahasia kecil terindah gue. Sampai rahasia itu hilang dengan sendirinya entah kapan waktunya. Harusnya gue juga sadar diri dari awal. Kenapa gue bisa senekat ini sih. Rasanya, gue pengen kembali ke sebulan yang lalu, dimana gue masih mikir bakal line Cameron atau engga, dan gue akan jawab "engga" sehingga kejadian kejadian sekarang gak terjadi.
Gue lebih baik cuma tau nama Cameron, dan gak jadi temennya dia, daripada jadi temennya dia, yang sebenernya memendam rasa kepada orang lain.
He is too perfect for me, I dont deserve him.
Huh.
"Lu ngapain sih daritadi diem terus? Hmm mikirin itu yaa..." Stella menyenggol bahu gue, menyadarkan gue kalo daritadi gue cuma bengong mikirin hal-hal tentang Cameron.
"Apaan sih.. Si C maksud lu?" gue agak berbisik waktu bilang si C karena ga mau orang sekelas gue denger.
"Iya yang kemaren. Dia sweet banget ya. Dia suka kali sama lu," Stella memberikan senyum ke gue, agak geli sih liatnya.
"Apaan sih Stell ihh."
"Ngomongnya "apaan sih" mulu.. Seneng juga kan lu," Stella senyum lagi. Dan senyumnya bikin gue ikutan senyum. Dasar.
"Duh Stel gue bingung banget. Gue pengen cerita sekarang deh." Gue melihat jam di hp gue, dan sayangnya waktu istirahat tinggal sekitar 3 menit, ga bakal cukup buat cerita ini mah.
"Ntar aja deh Stel istirahat ke 2. Nanggung kalo sekarang."
"Sip."
KAMU SEDANG MEMBACA
Try - Cameron Dallas
Hayran KurguKita ga akan tau bagaimana hasilnya nanti, kalau kita aja belum coba, kan? Jadi, waktu itu gue nekat untuk 'coba'. Dan kalian tau hasilnya? Ini lah kisah gue. Tentang gue, dia, dan perjuangan.
