Chapter 36

937 63 1
                                    

Cathrine's POV

Akhirnya pulang sekolah. Gue diajak Stella buat bantu dia nyari Bryant, calon pacarnya. Dan gue mengiyakan, berharap Cam bersama Bryant. Karena jujur, hari ini gue belum ketemu Cam, dan itu bikin gue jadi ga betah banget sekolah.

"Kelas terakhirnya dimana Stel?" gue bertanya sambil menyisir rambut gue, di depan kaca toilet wanita.

Stella yang juga sedang menyisir rambut lurusnya menjawab, "Gak tau nih, aduh rambut gue kusut,.. tapi dia minta tunggu di kantin, sih."

Gue memasukkan sisir karena merasa rambut gue udah rapi, "Oh yaudah berarti ke kantin ya abis ini."

"Aduh, iya."

Setelah Stella selesai menyisir rambut, gue dan Stella bergegas menuju kantin, dan dari jauh, sudah terlihat Bryant dan Cam, tanpa Chris.

Gue dan Stella langsung berjalan cepat kesana.

"Hai Cam, Bry. Chris mana?" Gue duduk di hadapan mereka, tepatnya di hadapan Cam.

"Chris latihan band, Sabtu dia lomba tuh," kata Bryant yang duduk di hadapan Stella.

"Ohiya, Sabtu ini ya?" kata Cam menghadap Bryant. Gue melihat wajahnya dari samping. Omg. He is so perfect.

Bryant membalas menatap Cam, "Yoi, dateng ga lu?"

"Kakak gue nanti dateng loh," Stella mengikuti pembicaraan mereka, gue hanya diam saja.

"Aih aih.. Mantap," kata Bryant. "Kamu mau dateng gak, Yang? Eaa"

Stella tersenyum malu, "Apaan sih lu. Mau sih hehe, tapi gatau naik apa kesana. Gatau juga dimana. Hehe.." kata Stella masih tersenyum malu.

"Yaudah Yang, nanti sama aku aja ya, di Star Building, ga begitu jauh kok paling 30 menit naik motor," kata Bryant menjawab Stella.

"Ish Yang-Yong-Yang-Yong aja. Star Building? Dia lomba tingkat apa sih kok keren banget disanaa? Kakak gue ga bilang lagi kalo lombanya disitu," kata Stella, udah ga tersenyum malu lagi.

"Provinsi setau gua," kata Cam.

Gue menunggu jawaban Cam. Mau banget join Stella Bryant kesana. Mau banget diajak Cam.. Cam ayok jawab apa argh.

"Oalah provinsi. Keren juga.." Stella mengangguk-angguk.

"Gua gaikut ya. Basket gua. Minggu lalu kan udah libur, ga mungkin minggu ini libur lagi" kata Cam.

Yah, gagal deh.

"Lah Cam, bukannya basket tuh Jumat ya? Jumat kemaren gue liat Kak Aaron dkk gitu. Ohya gue baru kepikiran, lu bolos juga Jumat kemaren? Btw kak Aaron ganteng dah, duhh.." kata Stella bertanya-tanya. Iya juga ya. Gue udah lama suka sama Cam tapi gak tau jadwal ekskulnya huh.

Bryant sekilas menatap Stella, mungkin kesal karna Stella menyebut Aaron.

"Kagak, main-main doang paling mereka.. Iya, pas valentine dapet banyak coklat tuh doi," kata Cam, agak lemas. Duh kenapa sih dia. Pasti si Rachel itu.

"Oh, gitu.. Kok lu tau deh Cam?" kata Stella mengangguk lagi.

"Dia bilang pas itu Stel," kata Cam masih lemas.

Tbh, gue pengen banget ikut ke lombanya Chris itu. Kepo aja.. Gue mau ikut ah gausah bergantung Cam. Biar Cam juga ga merasa gimana gitu sama gue. Risih juga kali kalo gue jadi Cam trus ada cewek yang apa apa tergantung dia. Ceweknya bukan siapa-siapanya lagi.

"Bry, naik bis kesitu bisa gak? Jam berapa btw acaranya?" gue menghadap ke arah Bryant.

Ngomong-ngomong, disaat gue menghadap ke arah Bryant, gue merasa Cam melihat ke arah gue, dan itu bikin gue agak gugup. Aargh.

"Jam 11 kalo gak salah. Bis bisa sih, 2 kali kalo gak salah naiknya," Bryant menatap ke atas, seolah sedang mengingat.

"Oh ok. Makasih Bry."

Sayang banget Cam gaikut. Huh.

"Bareng kakak gue aja Cath? Dia bis juga kayaknya," Stella menawarkan.

"Oh boleh-boleh. Nanti minta kontak kakak lu ya. Makasih Stell!"

Syukur, ada temennya. Tapi lebih berharap sama Cam, sih.

"Eh gue balik dulu ya, kasian udah 10 menit nyokap nungguin didepan nih," Stella berdiri, bersiap keluar dari kursi panjang.

Bryant memegang tangan kiri Stella, "Yah ayang.. Kan belum ngobrol."

"Jiji lu Bry ah. Dadakan sih lunya. Kasian nyokap udah nunggu. Bye!"

Stella berusaha keluar dari kursi, jadi gue berdiri dan keluar dari pinggir kursi, sehingga memudahkan Stella keluar.

Gue takut awkward, jadi gue ikutan pulang juga.

"Gue pulang juga deh, bye Cam, bye Bry."

Cam dan Bryant mengangkat tangan memberi salam perpisahan ke gue dan Stella.

"Bye Stella, ati ati yaaa..." kata Bryant.

Stella hanya melihat ke belakang sejenak.

Enaknya Stella, ada Bryant. Coba Cam begitu...

Try - Cameron DallasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang