Mulai sekarang autor pov yakkk..... biar adil gitu.
Makasih yang udah mau repot repot baca cerita yang gak ada bagus bagusnya ini....
Tapi sebodoamat....
Ada yang baca syukur gak juga gak terlalu ngarep banget sih.....
Wes ah lanjut..*******
Dua bulan berlalu,hubungan ando dan sisy masih gitu gitu aja. Dera sama jacob nampak lebih ada kemajuan. Akhir akhir ini mereka sering jalan bareng. Ya meskipun kadang sisy sama ica dipaksa ikut buat bareng mereka. Mau gak mau jacob juga ngajak pasha &brandon.
Dirumah sisy seminggu ini nampak sibuk. Banyak orang yang lalu lalang datang dan pergi. Setelah acara makan malam sebulan lalu, maya dan fery memutuskan untuk menikah. Awalnya kak al ingin menentang pernikahan mamanya ini,tapi melihat sorot kebahagian dimata maya yang hampir tidak pernah dilihat setelah kepergian papanya. Membuat al sadar,ia juga tak mungkin egois mementingkan diri sendiri.
Seberapa pun benci al sama brandon tentu saja itu gak mungkin juga membuat al benci sama om fery.Sisy yang awalnya sempat ragu,kalo al akan menerima pernikahan mama maya pun ikut senang. Sisy tau seberapa besar masalah kak al dan kak brandon. Kak al pasti akan menyampingkan itu demi melihat maya bahagia.
Dan disinilah mereka semua berada dalam tengah tengah pesta pernikahan yang diadakan lumayan sederhana hanya keluarga inti dan sahabat anak anak mereka.
Terlihat maya dan ferry lagi berbicara dengan salah satu keluarganya sesekali pasangan ini nampak tertawa bahagia.tangan ferry tak pernah lepas meninggalkan pinggang maya.
Sisy nampak sangat cantik dengann gaun putih yang sepertinya sederhana memang. Tapi entah kenapa setelah gaun itu dipake sisy gaun itu terlihat begitu indah. Dan sedikit dipadupadankan dengan aksesoris di rambutnya yang berbentuk bunga.
Al yang memakai setelan jas birunya. Sementara brandon lebih memilih warna putih untuk jas nya.
Sesekali pasha melirik ketempat sisy duduk. Dan saat kedua mata itu bertemu,pasha pun segera mengalihkan pandangan nya ke segala arah.
Nampak ando dan farrel menjabat tangan kearah jacob dan pasha bergantian. Setelah itu al dan brandon pun berjalan meninggalkan ruangan kearah taman yang berada disamping rumah.
Pada awalnya sisy pamit kepada temannya untuk mencari minum. Tapi ditengah perjalanan dia melihat sekilas al dan ando berjalan keluar dari tempat pesta mama papa mereka.
Pandangan sisy pun tak lepas dengan garak gerik dua lelaki yang salah satunya menjadi kaka barunya. Karena yang satu udah pasti kaka kandungnya. sampai dua lelaki itu hilang dari pandangannya karena terhalang dengan tembok yang menjadi pembatas rumahnya dengan taman.
Banyak hal yang berkecamuk dipikiran gadis itu. Dilain sisi dia tak ingin tau apa yang akan mereka bicarakan. Tapi disatu sisi rasa keinginanan nampak jelas. Dan sesuai kata hatinya sisy pun berjalan mengikuti brandon dan al dan melupakan niat awal untuk sekedar mencari minum.
Sisy pun segera mencari tempat untuk ia mengintai dua anak itu.
Selama lima menit sisy tak mendengar tanda tanda mereka bicara...."Jadiii"
pertanyaan ambigu itu keluar dari mulut brandon setelah beberapa menit mereka hanya saling diam.
Al yang nampak sedang mengatur amarahnya pun hanya menatap brandon dengan kilat matanya yang tajam.
"Al gue gak tau sebenernya gue salah apa sama lo. Dan kenapa lo seperti benci sama gw?."
Al yang mendengar pertanyaan brandon pun cuma mendengus sebagai balasannya. Setelah apa yang dia perbuat selama ini dan dia masih tanya "kenapa???".
KAMU SEDANG MEMBACA
"Black For Love"
Teen Fictionmasih tentang dunia remaja.... persahabatan penghianatan dan ketulusan. Dan semua itu berawal dari "SALAH PAHAM"