5

1.4K 190 12
                                    

Author's POV

Gayoung mengusap hidungnya yang tak gatal. Saat ini ia sedang berada di jembatan sungai Han bersama Chanyeol. Sekedar berjalan-jalan di malam hari mungkin.

"Berhenti disini." Ucap Chanyeol kemudian menghadap ke arah sungai Han. Satu tangannya ia masukkan ke saku celananya, dan tangan yang satu ia gunakan untuk memegang pagar jembatan.

Matanya menerawang memandang kejauhan. Sedangkan gadis disampingnya malah menundukan kepala dan memainkan kakinya. Ia menendang-nendang pagar jembatan dan menimbulkan suara bergemuruh.

"Tidak bisakah kau diam dan nikmati saja pemandangan sungai Han ini?" Tanya Canyeol dengan mimik wajah terganggu.

Gayoung mengalihkan pandangannya ke arah Chanyeol. Ia mengehentikan kegiatannya tersebut. Tangannya ia gunakan untuk merapihkan rambutnya yang terkena hembusan angin.

"Lalu aku harus apa selagi kau diam memandang kejauhan disana?" Tanya Gayoung sambil beekacak pinggang. Hawa dingin membuat tubuh mungilnya bergidik kedinginan.

"Aku bahkan lupa untuk memperkenalkan diriku." Keluh gadis itu sambil memanyunkan bibirnya. Matanya menatap tajam ke arah Chanyeol.

Tangannya menunjuk pria jangkung tersebut, "Ini semua karena kau!"

Chanyeol memutar matanya. Ia mengacak-acak rambutnya dan membuang nafas secara kasar.

"Kalau begitu perkenalkan dirimu detik ini juga!" Perintahnya.

Gayoung mengatupkan mulutnya dan mengepalkan tangannya. Matanya menjadi mengecil dan alisnya saling bertautan.

"Seenaknya menyuruh orang ini dan itu!" Gumam Gayoung dalam hati.

Gadis itu kembali menetralkan mimik wajahnya menjadi normal kembali. Ia tersenyum dan matanya membentuk bulan sabit.

"Aku Moon Gayoung. Aku akan menjadi asistenmu selama Suho mau. Kau tak bisa menyuruhku seenak jidatmu. Dan aku akan tinggal bersamamu!" Pekik Gayoung membuat beberapa orang yang sedang berlalu lalang menatap ke arahnya.

Chanyeol menunjuk dirinya, "Tinggal bersamaku? Satu kamar?"

Gayoung memejamkan matanya, ternyata seorang artis juga bisa salah menerima informasi.

"Maksudku, aku akan tinggal bersama kalian." Jelasnya.

Chanyeol mengangguk-anggukan kepalanya. Ia kembali menatap sungai Han.

"Kau akan terus-terusan menatap sungai Han? Apa tak ada objek lain yang bisa kau tatap?" Tanya Gayoung sambil menarik ujung jaket Chanyeol.

Chanyeol menyilangkan tangannya di dada. Ia menghadapakan tubuhnya ke arah Gayoung. Ia selangkah lebih maju untuk mendekatkan diri dengan Gayoung. Tubuhnya semakin menunduk mendekati wajah Gayoung. Gadis itu kebingungan, pun akhirnya ia menutup matanya dan berpikir layaknya seperti yang ada pada drama.

"Apa aku harus menatap wajah busukmu?" Bisik Chanyeol di telingan Gayoung yang sukses membuat tubuh gadis itu bergetar kegelian sekaligus membelalakan matanya.

Chanyeol membalikan tubuhnya dan mulai melangkahkan kakinya. Baru tiga langkah ia membalikan badannya lagi.

"Dan juga, kenapa tadi kau memejamkan mata? Kau pikir aku akan menciummu?" Tanya Chanyeol sambil menyunggingkan sebuah senyum ejekan.

Pipi Gayoung memanas menimbulkan semburat merah yang tidak begitu terlihat. Lagi-lagi ia mengatupkan mulutnya dan menutup matanya sebentar untuk menahan malu.

"Dasar maniak ciuman."

Gayoung membelalakan matanya. Ia bersumpah serapah sambil memegang tali tas wristletnya erat-erat.

Ia membuang nafas lalu mengeratkan kardigan yang ia pakai. Ia membuntuti Chanyeol di belakang sambil menendang-nendang udara dengan sepatu loafersnya.

"Baiklah, biarkan saja dulu. Lain kali aku akan membalasnya." Gumam Gayoung.

Beberapa detik kemudian langkahnya sudah sejajar dengan Chanyeol.

"Ehm, tidak bisakah kita membeli sesuatu yang hangat-hangat seperti kopi?" Tanya Gayoung, tapi pertanyaannya tak di gubris oleh Chanyeol.

Gadis itu kembali diam dalam derapan langkahnya. Ada banyak pemikiran di kepalanya. Tentang siapa gadis yang membuat Chanyeol patah hati?, apakah sekarang Chanyeol sudah baik-baik saja? Dan satu lagi, kenapa ia begitu peduli pada pria ini? Padahal hari ini adalah waktu pertama kalinya Gayoung bertemu dengan Chanyeol. Kenapa? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Gayoung.

Gadis itu menghentikan langkahnya, " Benar! Aku peduli karena aku punya rasa simpati! Tak ada hal lain lagi!" Ia menepuk-nepuk kepalanya.

Membuat Chanyeol berbalik dan menatap Gayoung keheranan.

----------
Sesuai janji 10 votes di next nih, dan yg ini juga 2 comments and 10 vote di next.

Ps:belajaruntuktidakjadisilentreadersyash:3

Let's Not Fall In Love (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang