7

1.4K 175 14
                                    

Auothor's POV

Malam itu Gayoung dan Chanyeol sama-sama menatap langit malam dari jendela kamar yang berbeda. Gayoung dengan tenangnya menatap langit dan menghitung bintang yang bertumpahan di atas sana. Sedangkan Chanyeol menatap bintang dengan beribu pertanyaan di kepalanya.

Tentang bagaimana kabar Eunji saat ini? Bagaimana ia sekarang? Apakah Eunji menjadi lebih baik tanpa dirinya? Pertanyaan itu terus berputar di kepala Chanyeol.

Pria itu melangkah ke dalam dan mengambil sebuah gitar. Ia kembali ke posisi semulanya, berdiri di hadapan jendela. Ia mulai memetik senar gitar dan menyanyikan lagu Hug Me.

Suara merdunya sampai ke telinga Gayoung malam itu, gadis itu langsung mencari asal suara tersebut. Ia menengok ke arah kanan jendela, dan ia dapat melihat sedikit bayangan seseorang disana.

geunyang nal anajwo nareul jom anajwo
amu mal malgoseo naege dallyeowajwo
werobgo buranhagiman hanmameuro
ireohke neol gidari go itjanha

nan neoreul saranghae nan neoreul saranghae
gin chimmok sokeseo sori nae wechilge
eoriseokgo nayakhagiman han nae maeumeul

Siapapun yang menyanyikan lagu ini saat ini, percayalah suaramu benar-benar indah. Batin Gayoung.

Gadis itu benar-benar terbawa oleh alunan merdu nyanyian Chanyeol. Ia mendengarkan sambil menatap langit. Ia masih penasaran dengan orang yang menyanyikan lagu itu.

"Eunji-ah, sampai malam ini aku masih tak bisa melupakanmu. Sampai saat ini rasa sakit itu masih menetap di dalam hatiku. Aku terlalu sedih kau meninggalkanku. Aku terlalu kecewa kau pergi begitu saja."

"Aku minta maaf jika aku bersalah. Tidak bisakah kita seperti dulu lagi? Aku benar-benar merindukanmu. Aku merasa telah kehilangan sesuatu yang berharga di dalam hidupku."

Chanyeol! Gayoung tersentak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Chanyeol. Gadis itu merubah posisi tubuhnya menjadi bersandar pada tembok.

"Eunji-ah, bagaimana denganmu? Apa kau baik-baik saja tanpaku? Apa kau sedih telah meninggalkanku? Apa kau menyesal pergi dariku? Eunji-ah tolong katakan sesuatu!"

Chanyeol menumpahkan segala kesedihannya di malam itu. Ia menggenggam erat sebuah foto seorang gadis, Eunji. Ia berkata pada foto itu seolah foto itu adalah orang betulan. Ia menangis dihadapan foto itu. Ia kesal, marah, kecewa.

"Chanyeol-ah." Gayoung memberanikan diri untuk bersuara tanpa menampakan dirinya. Chanyeol tertegun mendengarnya. Ia segera tersadar dan langsung menghapus sisa-sisa air matanya.

"Jika kau butuh tempat untuk mencurahkan isi hatimu, aku siap menjadi tempat tersebut." Ujar Gayoung. Chanyeol diam tak merespond.

Gayoung tersenyum. Entah senyum kecewa atau bukan, tak ada yang tau. Ia melangkahkan kakinya ke tempat tidur.

"Good night."

Entah tertuju kepada siapa ucapan tersebut.

Di sisi lain, Chanyeol menyandarkan punggungnya ke tembok sambil memejamkan matanya. Dalam diam ia menikmati semilir angin malam yang membelai tubuhnya.

Pikirannya kembali menjadi tenang. Emosinya sudah menurun. Bisa dikatakan saat ini kondisinya benar-benar terganggu. Mendekati gila mungkin, ketika ia mempunya ilusi yang berlebihan. Dan sewaktu-waktu terkadang ia merasa senang dan beberapa menit kemudia ia merasa sedih.

Chanyeol memilih untuk keluar dari kamarnya. Ia membuka pintu kamar Gayoung, gelap. Tetapi ia tetap memilih untuk masuk. Ia menyalakan lampu kamar itu, Tubuh Gayoung sedikit menggeliat. Chanyeol memandangi wajah Gayoung, ia jadi teringat dengan Eunji.

Tanpa berpikir lama, ia langsung menidurkan tubuhnya di pinggir tubuh Gayoung. Ia memeluk pinggang Gayoung dan menyimpan kepalanya di leher Gayoung.

Hangat.

Ia merasa seperti sedang memeluk tubuh Eunji. Ia merasa sedang tidur bersama Eunji. Lambat-laun Chanyeol mulai terlelap dan jatuh ke alam bawah sadarnya.

***
Mulai chapter ini dan seterusnya, gak akan di bikin panjang:"

10 vote + 5 comments gua next✌

Let's Not Fall In Love (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang