8

2.2K 178 43
                                    

Gayoung terbangun dan melihat Chanyeol yang tertidur disampingnya. Ia segera menurunkan diri dari tempat tidur dan membenarkan selimut yang dipakai Chanyeol.

Menarik napas sejenak, ia berjalan menuju jendela dan melihat langit malam yang redup tanpa bintang. Hanya suara hembusan angin yang menemaninya. Dan juga rasa sepi.
Dia membalikkan badan dan menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

"Aku memang akan membantumu, tapi jangan samakan akun dengan Eunji." Ucap Gayoung sambil mencoba memejamkan mata untuk mencari ketenangan di dirinya.

"Kenapa?" Tanya Chanyeol yang tersadar dari tidurnya dan mendengar ucapan Gayoung.

"Aku bukan Eunji."

"Jadilah seperti Eunji! Berparas cantik, baik hati, selalu tersenyum, menyayangi orang disekitarnya."

Gayoung terkekeh, "Aku bukan Eunji, jika kau masih menginginkan gadis itu, pergilah. Bawa dia kembali ke sisimu. Itupun jika kau bisa."

Wajah Chanyeol mengeras, dia merubah posisinya menjadi duduk.

"Kenapa? Ingin memaki ku? Ayo kemari caci maki aku sepuasmu!" Gadis itu entah kenapa rasanya ingin membuat Chanyeol marah.

Chanyeol berjalan ke arah Gayoung dengan gigi bergemelatuk. Amarahnya sudah di puncak batasnya bersiap mencuat keluar.

Setelah berdiri di hadapan Gayoung, pria itu langsung mencengkram keras kerah baju Gayoung.

Reaksi gadis itu biasa saja. Toh dia sudah biasa diperlakukan kasar oleh seseorang. Mentalnya sudah kuat seperti baja.

"Kau, gadis sialan." Maki Chanyeol.

"Benar aku gadis sialan."

Gayoung menarin cengkraman Chanyeol.

"Bagaimana denganmu? Pria pengecut." Sambil mendorong pundak Chanyeol hingga membuat pria itu terdorong ke belakang.

"Pecundang, melangkah mundur ketika seseorang di hadapannya mulai pergi menjauh. Mengacau ketika kau tersadar seseorang itu menghilang dari pandanganmu."

Pria jangkung itu hanya bisa terdiam. Sebagian hatinya membenarkan perkataan itu. Karena faktanya memang seperti itu.

"Sekarang mau apa kau? Menjadikanku pelampiasan? Mengubahku agar menjadi seperti gadis pujaan mu itu? Kalau begitu ayo lakukan."

"Cukup." Sergah Chanyeol.

"Ayo sentuh aku! Anggaplah aku gadis pujaanmu, lakukan apapun yang ingin kau lakukan! Ingin tidur denganku? Ayo lakukan! Goda aku! Cium aku! Sentuh aku! Ayo!" Teriak Gayoung sambil menabrakan dirinya pada tubuh Chanyeol. Sementara pria itu hanya terdiam dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Aku bilang cukup." Suaranya menyerak seiring air mata yang mulai berkumpul di pelupuk matanya.

Gayoung mebuang nafasnya kasar dan melangkah mundur. Emosinya sudah menurun dan mulai stabil kembali. Ia menatap wajah pria jangkung itu di keheningan malam.

"Kau tidak tau seberapa sakitnya aku saat dia memilih pergi dengan pria lain. Rasanya membuatku gila mengingat aku begitu mencintainya tetapi dia tidak. Kau tidak tau betapa beratnya hal itu di hidupku." Air matanya mengalir dihadapan sang rembulan malam. Setelah sekian lama ia menahannya, malam itu keluar begitu saja tanpa persetujuan darinya.

"Aku harus menahan rasa sesak di dada setiap bertemu fans dan berhadapan ke kamera. Aku harus berpura-pura bahagia seperti aku tak pernah punya masalah."

Gayoung menyilangkan lengannya, "Well, sebenarnya itu pilihanmu. Kau memilih menjadi idola, berarti kau harus siap menerima konsekuensinya. Jika kau seperti ini, itu sama saja kau tak bertanggung jawab akan tugasmu. Maka dari itu kenapa aku menyebutmu sebagai pe-cun-dang." Ia terkekeh di akhir kalimat.

"Rasanya percuma saja aku memberitaumu perasaanku yang sebenarnya."

"Beritau saja setiap perasaanmu kepadaku. Percuma atau tidaknya itu tergantung padaku yang mendengarkan."

Chanyeol memilih untuk keluar dari kamar gadis itu. Baru sampai ambang pintu, gadis itu berucap kembali.

"Aku akan membantumu dengan caraku sendiri."

••••••••••

Gua balik lagi wew, setelah sekian lama ga update, maffkeuun😔

Let's Not Fall In Love (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang