Lee Brother 3

1.3K 101 3
                                    


Namja muda itu terdiam menatap sekeliling, riuh canda tawa orang yang berlalu lalang di depannya tak membuat ia juga ikut tersenyum. Hanya raut sedih lah yang tercetak jelas di wajah tampannya itu. Entah apa yang dipikirkan namja itu melihat mereka, hingga membuat ia tak menyadari jika disampingnya kini telah berdiri saudaranya yang memandang bingung ke arahnya.
           
“Heiiii....” gertak Hyukjae sembari menepuk bahu Donghae yang terdiam. Merasa tak dihiraukan. Hyukjae kembali menepuk bahu Donghae.
           
“Yak....sebenarnya apa sih yang kau lihat!! Hingga tak mempedulikanku”. Sungut Hyukjae kesal.
           
“Hyuk....”
           
“ne???”
           
“Hyuk....”
           
“Aishhh...bocah ini. Bicara yang jelas Hae, aku tak mengerti bahasa isyaratmu”, kesal Hyukjae. Entah kenapa sikap Donghae yang seperti ini membuatnya kesal sekaligus takut.
           
“Aku iri pada mereka..” ucap Donghae lirih, namun masih dapat didengar oleh Hyukjae. Hyukjae diam menatap Donghae kemudian beralih menatap sekelilingnya. Kini ia tahu apa yang telah dirasakan oleh adik kembarnya itu. Kini yang ia takutkan terjadi, Donghae kembali mengingat kenangan bersama orang tua mereka yang telah tiada. Yah... dulu mereka sering berlibur ke taman ini  tiap minggu bersama orang tuanya. Namun setelah orang tua mereka telah tiada,  mereka jarang datang ke sini bahkan hampir tak pernah. Haraboeji mereka terlalu sibuk mengurus perusahaannya, dan Lee bersaudara itu pun paham.
           
Hyukjae semakin mendekat ke Donghae dan merangkulnya erat. “Kan aku sudah pernah bilang Hae, mereka sudah bahagia di sana” ucap Hyukjae sambil melepas pelukannya kemudian menunjuk langit di atas sana.  “Jadi kau tak perlu iri pada mereka. kau masih punya aku yang akan selalu berada di sampingmu. Kau masih punya Haraboeji yang selalu memanjakanmu” lanjut Hyukjae.
Ucapan Hyukjae membuat Donghae yang sedari tadi berusaha membendung air matanya kini menjatuhkan air matanya dengan perlahan. Yah, Donghae menangis. Semua orang juga tahu, jika diantara Lee bersaudara ini, Donghae adalah yang paling mudah menangis. Berbanding terbalik dengan sikapnya yang jahil.
           
“Uljima Hae, please don’t cry” Hyukjae mulai menghapus air mata yang ada di pipi Donghae.
           
“Terima kasih hyung. Kau memang hyung yang baik” ucap Donghae yang membuat Hyukjae senang karena Donghae memanggilnya hyung.
           
“sama-sama Hae-ya. Oh iya Hae, kau bukan hanya mempunyai Hyung dan Haraboeji saja.  Tapi...kau juga masih mempunyai teman yang bisa kau jahili. Hahah” seru Hyukjae sembari tertawa terbahak-bahak.
           
“Yak...kau ini merusak suasana sekali sih Hyuk. Yang ada di otakmu itu hanya itu-itu aja”
           
“Kau pun juga sama saja Hae. Sudah lah, berhenti melow-melow. Kita kesini kan untuk bersenang-senang. Bukan malah untuk bersedih seperti ini”
           
“Tapi tetap saja aku rindu mereka Hyuk”
           
“Ne saeng. Aku pun juga merindukan mereka.  Besok kita akan mengunjungi mereka bersama Haraboeji. Dan skarang....ayo kita bersenang-senang”  
           
“Benarkah Hyung? Baiklah. Ayo kita naik bianglala itu hyung.... Kajja hyung. Ppali...” teriak Donghae kembali ceria sambil berlari meninggalkan Hyukjae.
           
“Kau ini... kalau ada maunya aja manggil-manggil Hyung.”
           
“Aku akan memanggilmu hyung, jika kau baik padaku Hyuk” teriak Donghae dari kejauhan yang ternyata mendengar omelan Hyukjae. “Cepat hyung, kita harus segera sampai sana, Bianglalanya sudah menunggu.” Lanjut Donghae sembari berhenti berlari menunggu Hyukjae. Setelah Hyukjae sampai di samping Donghae. Donghae kembali melanjutkan jalannya sambil kembali mengoceh lagi.

“Setelah naik bianglala, nanti kita beli ice cream ya....rasa strawberry eh coklat juga boleh sih, vanila juga enak.....”
           
Hyukjae tersenyum mendengar gumaman Donghae. Meskipun lirih tapi Hyukjae masih dapat mendengar itu. “Kau beli saja semuanya Hae. Yang menurutmu enak. Biar aku yang membayarnya”
           
Donghae menghentikan langkahnya kemudian berbalik menghampiri Hyukjae dengan mata berbinar .

“Benarkah hyung? Wahhhh...gomawo hyung” ucap Donghae dengan mata yang berbinar-binar. Hyukjae kembali tersenyum melihat tingkah Donghae, “ Aishhh....anak ini” ujarnya sembari mengacak-acak rambut Donghae. Yang dibalas Donghae dengan cengiran khasnya.

Lee BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang