BAB 4. Ada yang aneh ?

2.2K 107 3
                                    

♛ Resti
"Uti, dari awal mos aku pengen banget tanya satu hal sama kamu, sebenernya kenapasihwaktu di lapangan kamu berani membantah kata-kata kak devi waktu itu?" tanya ku pada uti
"Sebenarnya alasanku, bukan hanya karena aku di paksa orang tua ku masuk sekolah ini, aku melawan kak devi karena aku benar-benar muak dengan perkataan nya" balas uti jutek
"Res, aku juga mau tanya sama kamu, kenapa kamu waktu itu semangat banget waktu ka radit nyuruh kita semua lari mutarin lapangan?" tanya nya, aku terdiam sejenak
"Sebuah kebanggaan tersendiri bagi ku, bisa masuk ke sekolah ini, apa kamu tau bagai mana ekspresi orang tua ku saat aku di beritahukan masuk ke sekolah ini, mereka sangat bahagia, terlihat dari sorot mata mereka, melihat mereka bahagia seperti itu membuat ku tak ingin sekalipun mengecewakan mereka" jawab ku panjang lebar
"Hemm pantesan kamu semangat banget mengikuti MOS ini" ujar uti sambil tersenyu, saat kami sedang asyik ngobrol ku lihat kak radit dan kak hasan mendekati kami,
"Apa yg sedang kalian lakukan?" tanya ka hasan pada kita berdua
Kita pun saling pandang sebelum menjawab pertanyaan kak hasan
"Kami sedang mengobrol biasa" jawab uti pada kak hasan
"Bukan kah kalian hanya mebuang-buang waktu saja di sini knapa kalian tak berkeliling melihat lingkungan sekolah kami?" ujar ka radit tiba-tiba dan membuat kami berdua memandangnya kaget, tanpa persetujuan kub, uti meng iya kan ajakan ka radit, kami berempat pun berkeliling melihat seluruh penjuru sekolah, ka hasan dan ka radit menjelaskan satu persatu ruangan yg kami lewati, ku perhatikan setiap gerak gerik ka radit, kenap ka radit? Entahlah sejak tragedi di lapangan itu pandangan ku terus tertuju pada ka radit, tersadar dari lamunan ku yg sejak tadi melamunkan kak radit, aku pun merutuki diri ku sendiri.
Ku lihat ka hasan dan uti asik berbincang berdua dan mendahului aku dan ka radit, aku pun salah tingkah saat berada di samping kak radit, tiba di persimpangan jalan antaa ruangan menuju lab.ipa dan ruangan menuju perpus, ka hasan da uti berbelok ke arah jalan menuju perpus, aku pun berniat mengikuti ka hasan tapi tiba-tiba ka radit menarik kuke arah lab.ipa, ka radit mencengkram tangan ku sangat erat, sampai pergelangan tangan ku merasa nyeri, tiba di lab.ipa, di sini situasi nya sangt sepi tak ada lalulalang orang yg melewat. Satu kali hentakan ka radit memojokan ku di dinding lorong lab.ipa, aku ketakutan apa yg sebenar nya akan ka radit lakukan pada ku?

♛Radit
Saat hasan dan uti berbelok ke arah perpus tiba2 aku memiliki ide untuk memenangkan taruhan ini dengan segala cara, karena aku benar2 ingin memenangkan pertaruhan ini, segera aku menarik tangan resti ke arah lab.ipa, terdengan seditik ringisan resti, mungkin efek dari cengkraman tangan ku, sepi! Ini kesempatan bagus. Ku pojokan resti di dinding lorong lab.ipa yg sepi, ku dekatkan wajah ku pada wajah resti dia terlibat syok.
"Resti..."kata ku selembut mungkin, tapi dia hanya diam dengan wajah yg masih syok,
"Resti jawab aku..." ku bisikan kata-kata itu tepat di telinganya, dia terlihat mengerjapkan matanya dan bersiap berbicara
"I..iy..a k..ak" jawab nya gugup
Ku dekati lehernya dan ku hembuskan nafasku di lengkungan lehernya, terlihat dia menegang matanya terbuka lebar.
"Resti aku menyukaimu" kataku sambil menatap matanya
"Ma..aks..ud ka.ka?" dia gugup😎
"Maukah kami menjadi pacar ku?"

#banyak typo maaf 😥
#buat vote nya jangan lupa

#pastikan tinggalkan saran dan komentar anda 😄😀😊

My love SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang