BAB 3. Perkenalan & Persaingan

2.6K 130 2
                                    

♛Resti

saat mata ku menyusuri mencari kepastian tiba-tiba mataku bertemu dengan mata seorang 'kak radit' batin ku.
Kenapa karadit menatap ku seperti itu, apa dia tak suka pada ku atau??? Entah lah aku tak peduli, aku pun kembali menunduk.
Suasana di aula ini semakin mencekam, di tambah dengan salah satu siswi yang tiba-tiba pingsan entah kenapa.
"Ok, sekarang keluarkan semua persyaratan yang telah kalian bawa" ujar kak hasan
Kami semua pun sesegera mungkin mengeluarkan persyaratan yang telah kami siapkan, setelah semua persyaratan kami di cek oleh osis, waktu istirahat pun tiba, semua siswa MOS, beristirahan dengan mengunjungi tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi, sedang kan aku karena belum memiliki teman baru aku hanya diam sendiri di kursi depan aula entah apa yg harus aku lakukan jadi aku memilih asik memainkan hp ku, tiba-tiba ada seseorang yg duduk di sebelah ku, sontak aku pun mengalih kan tatapan ku dari layar hp ke seseorang yg berada di samping ku.
"Hai" sapanya ramah
"Hai juga" balasku tak kalah ramah
"Hemm bukankah sekolah ini menakutkan?" gumam nya
"Hemmm memang! Tapi aku senang berada di sekolah ini!" balasku sambil menatap seluruh penjuru sekolah,
"Kenapa kamu sangat senang berada di sekolah ini?" tanya nya, aku pun terdiam sejenak
"Emmmm karena untuk ku, masuk sekolah ini tidak lah mudah butuh perjuangan yg sangat lama dan sulit, maka dari itu aku takan menyerah hanya karena bulian2 kecil dari dari kakak osis" jawabku bijak, wanita di hadapan ku ini menatap ku dan tersenyum
"Maukah kamu menjadi teman pertama ku?" katanya, aku pun terdiam bingung sekaligus terkejut, namun beberapa detik kemudian aku tersenyum senang
"Tentu saja aku mau" kata ku sambil tersenyum senang
" nama ku uti risya, kamu?" tanya nya pada ku sambil mengulurkan tangan nya, dengan senang hati aku menerima jabatan tangan nya
"Aku resti ananda putri, senang rasanya mempunyai teman baru" ujarku
"Akupun, sangat-sangat senang"katanya, kami pun berbincang-bincang sampai, waktu istirahat selesai.

♛ Radit
Jam istirahat pun tiba, semua siwa, berhamburan keluar, mereka seperti tahanan yg baru keluar dari jeruji besi.
Saat semua siswa istirahat aku dan anggota osis yg lain sibuk mempersiap kan semua persiapan untuk masa tamu para siswa baru, saat aku melewati aula aku melihat resti sedang tertawa di sela-sela pembicaraan nya dengan mungkin teman baru nya, saat aku sibuk memperhatikan resti tiba-tiba ada yg menepuk bahu ku,
"Woy dit, lagi liat apa lo hemm" kaget? Tentu
"Gak liat apa-apa kepo aja lo san" jawabku sambil meneruskan perjalanan ku menuju lapangan, aku dan hasan bersahabat, maka tak heran jika gaya bicara ku sangat kasar, tapi itu hanya saat aku berbicara dengan nya saja sihh.
"Dit, lo tau murid baru yg nama nya resti?" pertanyaan hasan membuat ku menghentikan langkah ku sebentar
"Yang tadi lari sendirian di lapang?"tanya ku balik
"Iya yg itu" jawab nya antusias
"Tau, mau apa lo, jangan2 mau di gebet ya?" tanya ku menuduh
"Emm rencana nya sih gitu, tapi gak tau lah gue takut gagal"
"Gila, gue baru denger lo bicara pesimis kaya gitu"
"Yhh Dari tampang nya sih si resti kayanya cewe yang susah di deketin" hasan memang cowo yg populer ke 3 di sekolah, seteh aku hehe.
"San, asal lo tau semua cewe itu sama kalo liat yg ganteng dikit pasti langsung nempel" kataku
"Lo yakin dit?, hemm tiba2 gue punya ide nih!" ide? Ide apa yg di maksud hasan
"Ide? Maksud lo?"
"Gimana kalo kita taruhan, yg sukses deketin atau malah bisa kencan sama dia, yg kalah bakalan ngabulin semua keinginan yg menang gimana?" tantangan hasan sontak membuatku menghentikan langkah dan menatap nya
'Tantanga yg sulit, tapi imbalan yg menggiurkan, kapan lagi bisa ngerjain si hasan toh buat deketin cewe gak susah2 amat, apa lagi aku kan ketua osis, gak sulit buat aku deketin cewe' batin ku, hasan menatap ku
"Gimana? Ok?" aku berpikir sejenak
"Emmm ok siapa taku" jawab ku optimis
"Ok diel, persaingan di mulai hari esok hahah" aku dan hasan tertawa bersama, entah apa yg kami tertawakan tapi memang saat itu aku benar2 ingim tertawa😁.

#tolong vot sama commen nya ya.
#banyak typo? Maaf aku masih dalam tahap penulis yg amatir 😒
#kritik&saran kalian adalah motifasi terbesar bagi saya😘

My love SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang