BAB 10. Games...

1.6K 61 0
                                    

♕Iqbal
Setelah kejadian tadi, aku dan resti berjalan beriringan tapi resti hanya diam dan menunduk, aku tak tau kenapa, sulit untuk membuat topik pembicaraan dengan suasana yang seperti ini.
"Emm ka aku duluan"katanya sambil pergi tanpa menatapku,
'Apa dia marah karena aku memukul radit?' batinku

♕Resti
Aku berjalan beriringan dengan ka iqbal, tak sedikitpun aku tak berniat membuat perbincangan dengan kak iqbal,
"Emm ka aku duluan" kata ku sambir berlalu pergi tanpa menghiraukanya, entah lah, aku tak tahu dengan situasi perasanku ini, di sisi lain aku ber terima kasih karena kak iqbal sudah menyelamatkanku dari, tapi di lain sisi aku tak rela ka iqbal memukuli kak radit sampai babak belur seperti itu, aku memang membencinya karena telah mempermainkan ku tapi sebenarnya aku masih mencintainya, tapi entahlah aku masih bimbang denga perasaan ku sendiri.

♕Radit
Sakit di pipi, dan ujung bibirku samih terasa, tetesan darah masih tak hentinya keluar dari ujung bibirku,
"Ahkk...."erang ku saat ku voba menyentuh lukaku
"RADIT!! Kenapa bibirmu dan OMG pipimu juga memar kamu udah berkelahi?" tanya devi pada ku
"engga cuma kesalah pahaman ajah" jawabku asal
"Sini biar aku obatin" kata devi sambil mendekati ku, aku pun hanya diam saat dia mengobati luka ku
"Kelasah pahaman? Dengan siapa?" tanya nya, aku diam sesaat
"Ada deh..." jawabku sambil tersenyum, diapun hanya memutar bola matanya

Aku tak bisa membedakan antara simpati dan cinta, tapi saat aku melihat nya bersama iqbal itu membuat hati ku bergemuruh dan tiba2 nafasku terasa sesak, apa kah itu yang dinamakan cinta?

Pukul 1 pagi semua peserta di bangunkan dilan di kumpulkan di lapangan, kita semua akan melaksanakan kegiatan selanjutnya yaitu GAMES
Semua sudah berkumpul di lapangan dengam api unggun di tengah2 lapang,

"Apa kalian masih ngantuk?" ujarku bersikap biasa lagi seperti halnya aku yang tegas didepan semua murid berperan kembali sebagai ketua osis.
" MASIH....." kata mereka serempak, entah mengapa pandanganku terus mencari sosok wanita yang sedari tadi tidak kublihat batang hidungnya sekali pun,
"Ok agar ga ngantuk gimana kalo kita main games?" kata ku seceria mungkin walau sebenarnya ngantu berat
"OK" kata mereka lagi
"Emmm gimana kalo kita bermain games ? Games yang pada akhirnya hanya akan ada 2 pemenang bukan 1? Gimana?"

#maaf kependekan kehilangan inspirasi 😁😊

My love SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang