NOPE || BTS Kim Taehyung

Sexy (Special)

Preview - Chapter 10

Kalian bisa bernafas lega sekarang Karena kini aku telah bertemu dengan seseorang yang akan menjamin hidupku dengan sangat baik. Dia mampu menjaga ku,memusatkan seluruh perhatiannya hanya untukku.

Dia Kim Taehyung.

Eomma,Oppa.. Aku selalu merasa bahagia saat bersamanya.

Chapter 11 [17+] Special Taehyung POV

Mataku masif fokus menatap layar televisi yang tengah menayangkan serial anime Code Breaker season pertama. Aku tahu channel televisi ini sangat lambat, bahkan aku sudah menonton episode ini beberapa kali namun aku masih tetap menontonnya karena aku suka.

Tanganku bergerak kebelakang tengkuk ku untuk dijadikan bantalan.

Ayah Euna memutuskan untuk pulang kerumahnya sejak setengah jam yang lalu. Disini aku menunggu Jungkook yang katanya akan datang berkunjung.

Kulirik jam dinding yang menggantung manis tepat di atas televisi, sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Kurasa dia tidak jadi datang" ucap seseorang yang suaranya sangat tidak asing ditelingaku.

Aku menoleh kesumber suara,menampilkan wanitaku yang tengah berjalan melewatiku dengan santainya. Rambutnya masih terbungkus dengan handuk putih menandakan bahwa dia baru saja keramas.

Wangi shampo strawberry khas miliknya menggelitik dan memenuhi hidungku.
Sekarang otakku tidak lagi fokus pada televisi karenanya.

Sudut mataku masih betah mengamati gerak-geriknya yang sedang menuangkan air putih pada sebuah gelas bening.

Aku meneguk air liurku sendiri saat melihatnya tengah fokus meminum airnya tersebut. Bagaimana bisa dia terlihat begitu seksi hanya dengan minum? Ah,ditambah lagi dengan kemeja putih milikku yang terpasang manis pada tubuh mungilnya.

Dia benar-benar menggoda.

"Ini sudah malam Tae, sebaiknya kau tidur." kini dia telah duduk disampingku. Menggoda indera penciumanku dengan aroma tubuhnya yang seakan menguap setiap kali ia bergerak.

Aku belum menjawabnya,mataku masih asik menatapnya,menatap tapat pada manik cokelat miliknya yang sangat memabukkan.

Menatapnya adalah kegiatan yang menyenangkan bagiku. Tidak hanya matanya, semua anggota tubuhnya seolah menjadi candu tersendiri bagiku.

Matanya yang besar,hidungnya yang kecil, bibir peachnya yang sedikit terbelah sudah sangat pas untuk wajahnya yang tidak terlalu tirus.

"Kau belum mau tidur? Kalau begitu aku tidur duluan. Jangan tidur terlalu malam Tae, besok kau masih harus bekerja" kaki rampingnya berjalan kecil menjauhiku, meninggalkanku yang masih saja betah untuk menatapnya yang kemudian hilang ditelan pintu kamarku.

"Aku ikut" ucapku dengan sedikit berteriak. Dengan gerakan cepat aku mematikan TV dan pergi untuk menyusulnya.

Mataku menatap sosoknya yang tengah menyisir rambutnya. Dia tidak lagi menutupi rambutnya dengan handuk dan ini membuat aromanya semakin tercium dengan sangat jelas.