The True (Special)

80 8 11
                                    

Preview - Chapter 12

Sosoknya berbalik dan saat itu juga aku menutup mulutku yang sedikit terbuka saat melihat wajahnya. Mataku membesar, sedetik kemudian senyum lebar terukir di kedua sudut bibirku.
.
.
.
Chapter 13

"Eomma!" aku langsung berhambur memeluknya. Memeluk tubuh mungilnya yang tak lagi kencang.

Sungguh aku benar-benar tidak percaya akan bertemu dengannya tanpa memberikan sesuatu yang spesial untuknya.

Jika kau merencanakan untuk membuat kejutan untukku, kau berhasil nyonya Kim.

Dia balas memelukku dan membubuhi wajahku dengan kecupan sayang darinya. Hey, jika sudah seperti ini lupakan saja fakta bahwa aku adalah sosok pria yang sudah berusia 24 tahun.

Aku terlalu menyayanginya dan menunjukkannya dengan bersikap manja padanya. Tidak pernah terlintas sedikitpun diotakku tentang 'rasa malu' karena sudah terlalu tua untuk bermanjaan seperti yang orang katakan padaku.

Aku melepaskan pelukanku dan mengambil posisi untuk duduk didepannya, disamping Appa, tanpa melepaskan tautan tanganku yang masih nyaman mengenggam jemarinya.

Memandangi keduanya dan larut dalam perbincangan ringan namun hangat yang sangat kurindukan.

"Jadi, apa yang ingin Appa katakan?" tanyaku sambil mengaduk caramel macchiato pesananku. Setelah berbincang cukup lama aku memutuskan untuk langsung bertanya tujuan awal Appa.

Kulirik dirinya yang tengah mengubah posisi duduknya, terlihat tidak nyaman.

Saat mataku beralih untuk menatap Eomma, dia langsung buru-buru menunduk.

Ini aneh.

Sikap mereka mendadak berubah menjadi aneh. Apa sebenarnya yang mereka tutupi?.

Selanjutnya Appa menghembuskan nafas kasarnya lalu menatapku mantap.
"Begini Tae, apa kau ada rencana untuk menikahi pacarmu itu?" tanyanya yang langsung membuatku mengembangkan senyum kotakku.

Benar, tentu saja mereka akan bertanya mengenai hal ini. Mereka adalah orang tua yang sangat peduli padaku.

"Tentu saja! Aku bahkan sudah memesan sepasang cicin perak untuk mengikatnya". Jawabku dengan semangat lalu menyeruput cairan kecoklatan tersebut. 

"Tidak bisa!".

Sontak aku menatap Eomma yang tengah berdiri dihadapanku. Ada apa? Bukankah seharusnya mereka senang karena akan segera memiliki menantu secantik Euna?

"Istriku,tenanglah. Duduk kembali dan biarkan aku yang mengatakannya" Appa melingkarkan jemarinya pada pergelangan tangan Eomma,menyuruhnya duduk.

Aku menatap keduanya secara bergantian. Dari raut wajah yang mereka tunjukkan,tidak ada sedikitpun pancaran kebahagiaan. Apakah mereka menentang hubunganku dengan Euna? Tapi,jika dipikir-pikir Appa memang terlihat kurang bersahabat saat pertama kali bertemu dengan Euna.

Apakah mereka akan menyuruhku untuk mengakhiri hubunganku?
Lalu apa yang bisa kulakukan selanjutnya?
Bagaimana juga dengan Euna yang sudah terlalu nyaman hidup bersamaku?

NOPE || BTS Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang