Tears

85 6 0
                                    

Preview - Chapter 13

Sekarang yang terpenting, aku harus menanamkan pemikiran baru pada otakku.

'Bahwa Eunaadalah adikku'


Dengan begitu mungkin aku akan bisa mengurangi hasrat kelelakianku pada Euna.
.
.
.

Chapter 14

"Hey, Kook. Kau disini?" ucap seseorang dengan suara yang tak lagi asing ditelingaku.

Sontak aku langsung menoleh, begitu juga dengan Jungkook yang langsung menatap sosok itu sembari tersenyum lebar.

Kami sudah tidak fokus lagi pada game Resident Evil yang tengah kami mainkan pada LCD TV yang lebar.

Aku berdiri menghampirinya, meraih tasnya yang berisi baju kerjanya untuk sedikit meringankan rasa letihnya.

Wajahnya terlihat begitu kusam dengan sedikit pembengkakan pada sisi bawah matanya.

Kondisinya benar-benar terlihat kacau saat ini.

What's wrong with you,Tae?

"Kau kenapa hyung?" tanya Jungkook yang juga tengah berjalan mendekati kami.

Apakah dia juga merasakan keanehan Taehyung? Kupikir hanya aku.  Tapi ternyata Jungkook juga.

"Ahh, aku baik-baik saja.  Hanya sedikit lelah. Apakah kalian sedang bermain game bersama? Oh,hey nona Lee, sejak kapan kau bermain game?" Taehyung menatapku dengan tatapan mengolok.

Ya dia memang wajar bertanya, karena selama ini aku selalu menolak ajakannya untuk bermain game bersama.

Menurutku memandanginya yang memberikan beragam ekspresi setiap bermain game adalah hal yang lebih menyenangkan dan lebih menarik untuk dilakukan.

"Karena dia tengah bosan, hyung.  Sedari tadi dia tidak fokus pada permainannya karena terlalu khawatir padamu". Tutur Jungkook, mengambil alih niatku untuk menjawab.

Bocah ini benar-benar menyebalkan,bukan?

"Dan sekarang aku sudah disini, heum?.  Jadi kau tidak perlu khawatir lagi" jawabnya seraya menyingkirkan rambutku yang sedikit menutupi wajahku.

Tuturannya sangat lembut dan hangat. Membuat telingaku mabuk akan hal itu.

"Hey, kalian seperti pemeran salah satu drama". Seketika aura romantis rusak begitu saja setelah mendengar lontaran dari bocah gila ini.

Aku sedikit berdecak sebal serta tak lupa memberikannya tatapan super tajam.

"Hey, santai Noona. Baiklah,karena kau telah datang maka saatnya untukku pulang. Terimakasih pancake asin dan susu kunyitnya,Noona"  lanjutnya lagi sembari mengerling jahil kepadaku. Lalu mengambil coat hitam serta tas laptopnya dan melangkah menuju pintu. Tak lupa memberi salam tentunya. Karena biarpun seperti itu, Jungkook masih sangat menjunjung tinggi tata krama korea.

"Terimakasih sudah mau menemani Euna. Dan hati-hati" ucap Taehyung sebelum Jungkook benar-benar menghilang dibalik pintu.

Aku berniat untuk kembali melangkah sebelum akhirnya ditahan oleh tangan Taehyung yang melingkar sempurna pada pergelanganku. Aku berbalik seraya menatapnya bingung.

"Kau memberi pancake asin dan susu kunyit untuk jungkook?"
Tanyanya sembari menahan tawa.

Oh cukup untuk mengolokku master chef, aku hanya ingin mencoba membuatkan sesuatu untuk tamu. Apa itu salah?

NOPE || BTS Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang