That Woman (Special)

116 5 3
                                    

Preview - Chapter 11

Aku mengangkat bantalku dan menemukan benda tersebut disana. Kugerakkan tanganku untuk meraihnya dan membaca nama yang tertera disana.

Appa.

Aku mengernyit bingung, appa meneleponku.
Sedetik kemudian ku geser tombol hijau itu lalu menempelkan benda tipis tersebut pada telingaku.

"Ne appa?"

Chapter 12
(Taehyung POV)

Ne appa?"

"..."

"Besok? Ah,ne. Aku akan menemuimu disana saat jam makan siang."

"..."

Aku melirik Euna yang langsung mengalihkan tatapannya dariku. Aku tersenyum lalu mengacak-ngacak pelan pucuk kepalanya.

Menggemaskan.

"Ah, ne Appa. Aku mengerti. Ne, annyeong"

Appa memutuskan sambungan teleponnya.

Dia sedikit aneh menurutku, padahal bisa saja dia mengatakan hal itu lewat telepon. Mengapa harus secara langsung?. Ah,kurasa dia hanya ingin makan siang bersamaku. Ini bahkan sudah cukup lama untukku tidak makan siang bersama dengannya.

"Ada apa Tae" tanya Euna dengan wajah bingungnya. Entah mengapa aku merasa bahwa setiap ekspresi yang dihasilkan oleh wajahnya selalu terlihat menggemaskan. Sehingga tak jarang membuatku sering mencubit kedua gumpalan daging diwajahnya.

"Appa mengajakku bertemu besok siang. Sepertinya ada hal penting yang ingin dibicarakan olehnya. Dan kurasa aku tidak bisa makan siang bersamamu besok,maafkan aku." ucapku seraya memandang wajahnya. Tanganku terus bergerak untuk menyingkirkan rambut-rambut halus yang menutupi dahinya.

Berbeda denganku, Euna memiliki dahi yang lebar namun masih terlihat wajar bahkan terlihat begitu cantik saat dia memperlihatkannya. Sedangkan aku memiliki dahi yang terlalu lebar yang membuatku tidak cukup percaya diri jika mengubah model rambutku menjadi model yang sengaja memperlihatkan dahi pemakainya.

Namun anehnya Euna masih saja mengatakan bahwa dahiku keren dan seksi. Pandangannya cukup aneh menurutku.

"Tidak masalah Tae,masih ada Jungkook yang akan menemaniku makan siang besok." jawabnya lembut. Tangannya menggenggam tanganku yang masih berada diwajahnya.

Kukecup singkat bibirnya lalu tersenyum.

Kehidupanku berubah menjadi sangat manis dua tahun terakhir. Ini berubah ketika aku bertemu dengannya saat memarahi Jungkook di Cafe Internet. Aku tertarik padanya sejak pertama kali aku bertemu dengannya.

Aku masih sangat ingat saat itu dia datang dengan wajah kesal lalu memarahi Jungkook yang sedang asik bermain game bersamaku. Saat itu aku berpikir jika ia adalah kakak kandung Jungkook karena mereka terlihat begitu dekat. Saat itu Euna marah karena Jungkook hanya terus bermain game padahal saat itu dia sedang melaksanakan ujian kelulusannya.

Aku tertawa geli melihat ekspresi Jungkook saat itu, ia terlihat begitu ketakutan dan hanya bisa terus menghindar dari pukulan ringan dari Euna.

Sejak saat itu aku mulai sering mengunjungi rumah Jungkook setelah pulang bekerja agar bisa melihatnya setiap hari. Anehnya saat itu aku selalu melihatnya dengan handuk yang tergulung rapi diatas kepalanya.

Jungkook bilang dia sangat senang berkeramas karena itu membuat kepalanya menjadi dingin setelah seharian bertarung dengan kertas-kertas memuakkan.

NOPE || BTS Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang