The Last Kiss

111 8 3
                                    

Preview - Chapter 15

Bagaimana dengan hubungan kami selanjutnya? Aku sungguh tidak ingin berpisah darinya.
Aku ingin menikah bersamanya dan memiliki anak darinya.

Chapter 16

Kuelus lembut jemarinya yang masih setia menggenggam tanganku. Lengannya yang melingkar sempurna disekeliling pinggangku kembali membuatku nyaman. Setidaknya saat ini, sebelum semuanya berakhir.

Ya, mau bagaimana lagi?
Hubungan ini sudah menjadi hubungan terlarang sejak awal, mau tidak mau ini semua harus berakhir. Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, jika hubungan ini akan hancur karena hubungan persaudaraan.
Tidak pernah kubayangkan sebelumnya jika Taehyung adalah Oppaku.
Semuanya,
Tidak pernah terfikirkan sedikitpun olehku. Aku hanya terlalu senang, terlalu nyaman bersamanya.

Mataku masih setia menatap hamparan langit jingga yang membiaskan cahaya indahnya menembus kaca jendela besar di kamarku.

Entah apa yang membuatku merasa sangat nyaman saat ini, sofa panjang yang empuk, atau kerena seseorang yang tengah memeluk tubuhku dari belakang seperti sekarang. Entahlah, yang jelas saat ini aku merasa nyaman. Setidaknya sebelum semuanya berakhir. Lagi.

Sesekali bibir tebalnya mengecup lembut puncak kepalaku, membuatku tidak dapat menyebunyikan sunggingan kecil dari bibirku.

Kurasakan lengannya semakin memelukku erat, membuatku semakin menekan pada dada bidangnya.

Sore ini kami akan menikmati seluruh sisa waktu yang kami miliki, sebagai sepasang kekasih tentunya.

Kami harus memanfaatkan waktu yang kami miliki dengan sangat baik, sebelum keluarga kami tahu jika sebenarnya kami sudah mengetahui kebenarannya.

"Tae.. " gumamku pelan masih dengan menatap lurus kedepan.

"Eum?" jawabnya dengan suara berat khas miliknya.

Tanpa sadar bulir hangat itu kembali memenuhi pelupukku, bersiap untuk kembali mengukir jejak bening pada gumpalan daging diwajahku. Sampai sekarang aku hanya masih belum menerima kenyataannya sekarang.

"Tae.. " panggilku lagi.

Tidak ada jawaban langsung dari Taehyung. Dia hanya menarik lengannya dari pinggangku dan kemudian mendorong tubuhku lalu membalikkannya dalam satu gerakan,membuatku mau tidak mau harus menghadap wajahnya langsung.

"Hey..jangan menangis,hm?" jemari besar Taehyung kini sudah menempel pada kulit wajahku, mengusap pelan pipiku menghapus jejak airmata disana.

Aku mengangkat wajahku, menatapnya dengan berani.

Tanpa sadar, tanganku kembali menangkup rahang tegasnya. Membuatnya untuk sedikit lebih dekat denganku.

Aku tersenyum, namun aku juga menangis seraya menatapnya. Semuanya kulakukan secara bersamaan.

Aku mempertemukan dahiku pada miliknya.

"Kiss me for the last time, eum? Aku ingin merasakan sekali lagi ciuman itu,ciuman sebagai sepasang kekasih sebelum kita benar-benar tidak bisa melakukannya lagi" Ucapku masih dengan menatap dalam manik gelapnya.

"Naya... " gumamnya pelan yang membuatku menunduk malu karena kupikir dia akan menolak permintaan gilaku.

"Kau hanya perlu melakukannya, Tae.. Tidak bisakah?" saat ini airmataku benar-benar merajalela, sangat sulit untuk dikendalikan. Semuanya terasa begitu sesak untukku, sangat menyakitkan untukku.

Aku kembali mengangkat wajahku, menatap matanya yang sudah memerah.

Airmatanya sudah mengumpul pada pelupuk indahnya, siap untuk mengalir kapan saja.

NOPE || BTS Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang