BAB I

351 22 13
                                    

Let's enjoy it!

¤¤¤

Five years ago...

09.00 A.M, 5 Maret 2005.

Seorang pria paruh baya dengan setelan jas lengkapnya memasuki sebuah ruangan yang terbilang cukup luas. Di belakang pria tersebut ada dua anak kecil yang berumuran 5 tahun. Mereka bersaudara. Yang tertua seorang lelaki, sementara yang terkecil --adiknya-- seorang perempuan.

"Mulai hari ini ayah akan melatih kalian" ucap sang pria paruh baya --yang menyebut dirinya ayah dari kedua anak kecil itu--.

Flashback done

Manila, Filipina.
07.00 P.M, 08 Februari 2010

Carla dan Carlos berjalan-jalan di lorong rumah mereka. Saat diperjalanan banyak sekali penjaga yang mereka temui. Melihat hal tersebut, sontak Carla mengerutkan dahinya.

"Kak, bukannya penjagaan hari ini terlalu ketat?" tanya Carla pada Carlos dengan nada berbisik.

Carlos diam tak menanggapi. Carla pun mendengus kesal karena pertanyaannya diabaikan begitu saja oleh kakaknya.

Di perjalanan Carla terus saja mengeluarkan sumpah serapahnya --yang ditujukan untuk kakaknya-- dengan nada pelan. Namun Carla melupakan satu hal. Yaitu, pendengaran kakaknya yang --kelewat-- tajam.

Carlos diam-diam menyunggingkan senyumnya. Bahkan Carla, pembunuh bayaran yang dikenal sebagai malaikat kematian saja tak menyadari senyuman yang diukir oleh Carlos dibibirnya.

Langkah mereka terhenti ketika mereka berada di depan pintu bercat putih yang di balik pintu tersebut terdapat Richard, bos sekaligus ayah dari Carla dan Carlos.

Tok tok tok

Carlos mengetuk pintu tiga kali, seperti yang biasa ia lakukan. Setelah mendapat respon dari dalam, Carla dan Carlos pun membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan Richard.

***

Carla dan Carlos berdiri di hadapan ayah mereka, Richard. Wajahnya datar. Ya, walaupun yang ada di hadapannya adalah anaknya sendiri, Richard tetap memasang wajah datarnya.

"Ada ap--" belum selesai Richard menyelesaikan kalimatnya, Carlos sudah angkat bicara terlebih dahulu.

"Aku dan adikku ingin berhenti dari pekerjaan ini" suara bariton Carlos terdengar, membuat tubuh Carla menegang. Sebelumnya Carla tak pernah mendengar suara kakaknya secara langsung setelah kematian ibunya.

"APA?!" teriak Richard di hadapan anaknya.

Carla meringis ketika ayahnya berteriak-- lebih tepatnya membentak. Berbeda dengan Carlos, justru ia malah menatap ayahnya dengan tatapan menantang.

"Tidak! tak akan pernah kubiarkan kalian berhenti!" bentak Richard, lagi-lagi membuat Carla meringis.

Carlos menghela napas kasar. Beberapa detik kemudian dia menggendong adiknya ala bridal style, yang tentu saja membuat Carla terkejut. Namun keterkejutannya langsung hilang ketika ia melihat Carlos menyeringai ke arah ayahnya sambil berkata "Oke".

***

Saat ini Carla dan Carlos ada di kamar milik Carlos. Saat sampai dikamarnya, Carlos langsung saja mendudukkan adiknya di ranjang.

"Kakak! Kenapa kau ma--" ucapan Carla terpotong karena Carlos mengecup kening Carla sekilas.

"Kita akan kabur malam ini, jadi persiapkan dirimu" ucap Carlos. "Ah iya, aku sudah menghubungi Mrs. Rachel agar dia ikut dengan kita" lanjutnya.

[1] ACTION: [The Angel Of The Death] - VERY SLOW UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang