Chapter 4

71 8 1
                                    

Yes update.
Maaf bila banyak typo. Semoga suka, jangan lupa vote dan comment.
---

Sudah seminggu semenjak kejadian itu berlalu. Selama seminggu ini juga Sam selalu menghubungi Aliana. Mereka menhadi teman curhat sekarang. Aliana menceritakan keluh kesahnya tentang Ken kepada Aliana. Sam menjadi pendengar yang baik bagi Aliana.

Setelah siaran Aliana langsung menuju kampus. Setelah mengikuti kelas hari ini Aliana, Iselin dan Jessica menuju kantin. Aliana berkenalan dengan Iselin, Jessica dan juga Rachel pada saat ospek, mereka kebetulan satu grup pada saat itu. Pada malam inagurasi Iselin, Jessica dan Rachel duduk dimeja yang sama. Semenjak itu kedekatan mereka terjalin dan merasa cocok satu sama lain hingga kini mereka menjadi bersahabat.

---

Aliana, Iselin dan Jessica pergi ke sebuah cafe bernuansa Jepang yang letaknya hanya 500 meter dari kampusnya. Mereka sudah membuat janji dengan Rachel bahwa mereka akan makan siang bersama disini.

"Jess, Rachel mana? Udah jam segini. Laper nih nungguin dia."

"Sabar Al, katanya dia mau traktir kita."

"Ah traktir? Tumben? Ada acara apa? Baru dapet rejeki nomplok ya?"

"Dia jadian sama gebetannya Al! Dia mau ngenalin cowoknya ke kita. Kita makan gratis hari ini. Makan gratis!!!" Sorak Iselin.

"Giliran makan gratis kamu yang paling heboh lin. Akhirnya temanku ga jomblo lagi. Haha.."

Jessica dan Iselin menatap Aliana seakan tidak setuju.

"Lah dirimu aja JOMBLO Al! Inget Al JOMBLO. Kamu cari cowok dong sana atau disini siapa tau ada pelayan yang ganteng." Teriak Jessica

"Ga usah teriak juga kali. Pake acara ngasih pengumuman aku jomblo, didenger orang tahu! Ingat ya aku ga JOMBLO, im single. Kalian tuh yang JOMBLO, UDAH JOMBLO NGENES lagi!"

"Enak aja ngenes, gini-gini banyak yang ngantri. Dasar aja aku yang jual mahal. Kalo mau mah aku tinggal nunjuk aja." Balas Jessica.

"Huk..huk.. banyak alasan loe Jess. Ketinggian gengsi." Ejek Iselin.

"Ha..ha..ha. "

Setelah saling ejek, mereka tertawa bersama.

Ditengah tawa mereka sesosok wanita berambut pendek se-bauh dengan poni lurus kedepan ala korea mengenakan t-shirt bewarna peach yang dipadukan celana jeans panjang bewarna hitam dan tas channel berjalan menuju meja mereka. Paras wanita itu sangat cantik walau hanya mengenakan bedak tipis, lip gloss dan eye-liner. Wanita itu menggandeng sesosok laki-laki tampan dan tinggi. Sosok laki-laki yang Aliana kenal. KEN PATTERN.

"Hayo, lagi ngomongi aku ya?"

Rachel mencium pipi Aliana, Jessica dan Iselin satu persatu. Aliana tidak menanggapi Rachel, Alana menatap Ken seakan matanya akan keluar.

"Ken?"

"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Rachel sambil menolehkan pandangannya ke arah Aliana dan Ken.

"Dia partner siaranku sayang" jawab Ken mencium pipi Rachel sambil menarik kursi disebelah Aliana dan mempersilahkan Rachel duduk. Ken duduk dihadapan Rachel.

"Ehem.. Jadi ini pacar barumu? Duh so sweet dan ganteng juga. Ga dikenalin nih?" Goda Jessica.

"Apaan sih Jes? Kenalin ini Ken Pattern, my boy."

Mereka berjabat tangan satu sama lain. Rachel, Jessica dan Iselin mendominasi pembicaraan dimeja itu. Jessica dan Iselin terkadang menggoda Rachel dan Ken. Aliana hanya diam dsn sesekali ikut dalam obrolan mereka. Aliana juga sesekali mencuri pandang kepada Ken yang terus saja memegangi sebelah tangan Rachel diatas meja. Sedangkan ken, dia hanya tersenyum kepada Rachel saat Rachel menanyakan pendapatnya karena Ken sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bahas. Maklum saja yang mereka bahas adalah tentang fashion wanita terkini, gosip kampus jika saja mereka membahas tentang bisnis, sport dan lagu terbaru maka Ken dengan senang hati menjawab pertanya Rachel.

---

Langit hari ini begitu biru. Matahari sedang bersahabat dengan sinarnya. Setelah makan siang yang cukup menguras hatinya Aliana melajukan mobilnya ke sebuah taman didekat apartmennya. Aliana sedang duduk dikursi taman. Kepalanya terasa nyeri ia mengurut keningnya.

"AH!! Mengapa harus Rachel? Kenapa? Kenapa Ken? Kenapa?" Keluh Aliana pelan.

Aliana ingin menangis, tapi airmatanya hanya menetes dihatinya. Ia memandang kosong kedepan. Hati Aliana sedang menangis. Dia tidak menyangka Ken akan berpacaran dengan Rachel teman baiknya. Dia mengingat Ken bermesraan dengan wanita lain didepannya. Ralat bukan wanita lain tapi sahabatnya sendiri. Ken why you so hurt me? Ken why you so hurt me? Why you don't remember me? Aliana menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Al?"

Aliana tahu siapa pemilik suara itu. Sam duduk disebelah Aliana. Sam memandangi punggung Aliana yang bergetar.

"Kenapa Al?"

"Dia sudah punya cewek Sam. Dia.. dia berpacaran dengan sahabatku sendiri! Rachel! Kenapa Sam? Kenapa? Kenapa dia tidak mengingatku? Mengapa dia melupakanku? Kenapa dia berpacaran dengan Rachel? Kenapa dia muncul dihadapanku?"

Airmata itu tumpah juga. Aliana menangis terisak. Sam disamping dan merangkulnya berusaha menenangkan Aliana.

"Menangislah"

"Kenapa.. aku.. ga.. bisa.. lupain dia Sam..?" Suara Aliana tenggelam dalam tangisnya.

"Jangan melupakan dia jika kau gak bisa Al. Terkadang kau harus merasakan sakit untuk memperjuangkan apa yang kau inginkan. Dirimu yang sekarang tidak mencerminkan dirimu yang dulu. Ingatkan dia bagaimana dirimu yang dulu. Jangan menyerah sebelum kau memulainya."

Sam benar, aku terlalu lemah. Ini bukan diriku yang dulu. Kemana Aliana yang dulu? Aliana yang merupakan bayangan Ken? Sam memang telah mengetahui semua tentang Aliana dan Ken. Aliana teleh menceritakan semuanya tentang ia dan Ken. Kata-kata Sam benar dia hanya harus mengingatkan Ken.

The Pain of Love (Rasa Sakit dari Mencintai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang