Halo maaf baru update seminggu ini benar-benar sibuk. Selamat membaca, semoga suka jangan lupa vote and comment.
---Author POV
Aliana menggenakan gaun bewarna hitam polos tanpa lengan di atas lutut dengan bagian depan lebih pendek daripada bagian belakangnya dan terdapat belahan dipunggungnya. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan sempurna dan hanya menggunakan make up minimalis. Sederhana dan elegant.
Aliana menuju lift dan menekan tombol G dan berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir di depan pintu apartmentnya. Seorang laki-laki turun dari kursi kemudinya membukakan pintu dan mempersilahkan Aliana masuk.
Mobil itu berhenti di depan sebuah hotel bintang lima. Aliana memasuki hotel itu dengan menggandeng tangan Sam dan menuju ballroom.
Malam ini pesta ulang tahun kakaknya Rachel, Lewis. Seminggu yang lalu Rachel mengundang Aliana dan mewajibkan Aliana membawa pasangan. Aliana telah menjelaskan kepada Rachel bahwa ia tidak memiliki pasangan. Rachel tidak peduli dan Rachel mengancam bila Aliana tidak datang maka Rachel akan memusuhinya. Aliana akhirnya meminta Sam untuk menemaninya, Sam dengan senang hati menerima ajakan Aliana dan disinilah Sam menjadi pasangan pesta Aliana malam ini.
---
Ballroom itu sangat luas dan interiornya sangat mewah. Di sebelah kanan Ballroom itu terdapat sekat kaca transparan yang memperlihatkan pemandangan kolam renang yang terdapat bangku-bangku kayu dan dikelilingi lampu-lampu yang menimbulkan kesan mewah. Aliana takjub dengan pemandangan sekitarnya.
Padangan Aliana teralihkan ketika kedua matanya mendapati teman-temannya yang sedang asyik berbicara di tengah ruangan ini. Aliana menuju mereka dan Sam mengikuti Aliana dibelakangnya. Aliana menyapa Jessica dan Iselin yang juga diundang Rachel. Aliana memperkenalkan Sam kepada dua sahabatnya itu.
---
Aliana POV
"Jadi, ini pangeranmu Al?" Goda Iselin
"Apa sih Lin? Dia teman masa kecilku."
"Tapi kan sekarang udah gede? Bener nih cuma teman masa kecil? Kalau begitu aku bisa dong deketin?"
"Iya, silahkan Jess, kalau Sam mau sama kamu ya silahkan, tapi sebagai sahabat yang baik cuma kasih saran siap-siap aja patah hati karna kamu bukan tipenya."
"Bukan tipeku? Memangnya tipeku seperti apa Al?" Tawa Sam meledekku.
" SAM!"
"Tuh kan Lin, si Al cemburu. Aku curiga pasti lebih dari teman masa kecil." Goda Jessica
"Al?"
Rachel memanggilku dan menghampiri kami dengan sosok laki-laki yang menggunakan tuxedo hitam dan celana bewarna hitam yang terlihat sangat rapi dan berkelas yang telah menjadi pacarnya beberapa hari lalu.
Rachel mencium pipi-ku.
"Kamu cantik banget Al!"
"Kamu juga cantik Hel, seperti biasanya."
Aku membalas pujian Rachel sambil memandang Ken yang sedari tadi berdiri disamping Rachel.
"Jadi ini pasanganmu Al? Ga dikenalin nih?"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain of Love (Rasa Sakit dari Mencintai)
Teen FictionSetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tidak ada yang abadi, Walau kebahagiaan menghampirimu, ingatlah tawa itu tidak akan bertahan lama, kau pasti akan merasakan air mata setelah itu, bahkan sebelumnya. Hidup ini rasanya hanya mencari dan menemuka...