12.Klein Caffe

1.2K 55 1
                                    


   Titan melangkah masuk ke dalam kamarnya dan menuju lemari pakaian,mengambil kaos hitam berkerah lebar dan celana pendek 3/4 untuk mengganti seragamnya.
 
   Titan membuka satu-persatu kancing seragamnya lalu melepas T-Shirt merah yg dikenakan di balik seragamnya.

   "Kak...".

   Titan menoleh dengan wajah mengeras,siapa orang yg lancang memasuki kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?tak tahu sopan santunkah?

   Tiara berdiri di ambang pintu kamarnya dengan mata membulat dan kedua tangan diletakkan di depan mulutnya yg terbuka lebar.

   Tiara tampak sangat terkejut melihatnya.

   Titan mengeryitkan kening lalu menundukkan wajahnya,mengoreksi penampilannya.

   Rahangnya mengeras,dia hanya mengenakan boxer pendek di atas lutut dan korset dada.

   Titan bergegas meraih kaos yg tadi diambilnya dan memakainya.

   "K-ak...lu cewek?"Tiara menatapnya tanpa berkedip.

   "Iya gua cewek...gua bukan cowok kayak yg selama ini lu semua kira"ucap Titan datar.

   "G-ua masih gak nyangka kak".

   "Gua mau lu tutup mulut tentang ini".
 
    Titan tersenyum pinggir lalu meraih majalah bisnis yg tergeletak di atas meja,tak jauh darinya dan membukanya.

   "Gua bakal tutup mulut...dengan syarat...lu jadi pacar gua"Tiara tersenyum sinis.

   Titan menurunkan majalah yg semula dibacanya dan menatap Tiara tajam.

   "Gua gak sudi jadi gebetan lu"Titan menatap Tiara sinis.

   Tiara tersenyum licik dan melipat kedua tangannya di depan dada.

   "Lu yakin gak mau gua tutup mulut?"Tiara tersenyum mengejek.

   Titan terdiam dengan kening berkerut,berfikir.

   "Berapa lama?"tanya Titan menyerah.

   Tiara tersenyum penuh kemenangan.

   "Selama lu mau gua tutup mulut"jawab Tiara licik.
   
   'Bisa-bisanya gua teledor...harusnya gua inget di rumah gua sekarang ada 2 nenek sihir'batin Titan geram.
                                ***********

   Titan melangkah santai menyusuri koridor tanpa menghiraukan tatapan heran juga bertanya-tanya siswa yg berpapasan dengannya atau siswa yg tengah mengobrol di koridor,bukan karena ada yg berbeda pada Titan tapi karena adanya Tiara yg melangkah di sisi Titan seraya merangkul lengannya erat.

   "Itu ceweknya kak Titan yah?"bisik salah seorang siswi yg tengah berkerumun di koridor bersama beberapa temanya saat mereka lewat.

   "Itu bukannya cewek yg kemarin berangkat bareng kak Titan?mereka jadian?"terdengar suara seorang siswi dari arah yg lain.

   Tiara tersenyum puas mendengar bisik-bisik orang tentangnya dan kak Titan.

   Mereka berhenti di depan pintu kelas Tiara tapi Tiara tak juga melepaskan rangkulannya di lengan Titan.

   "Ra...gua mau ke kelas"ucap Titan datar berusaha menahan emosinya.

   Tiara menatapnya dengan wajah cemberut.

   "Nanti dulu kenapa beib...gua masih pengen bareng my beib"tolak Tiara manja.

   Titan menatap Tiara tajam.

   "Beib...?"ulang Titan dingin.

   Tiara mengangguk.

   "Kemarin kan kita jadian...lu lupa?inget...sekali lu gak ikutin kemauan gua...rahasia lu gua bongkar"bisik Tiara di telinga Titan dengan penekan pada kalimat terakhir lirih lalu melenggang masuk ke dalam kelasnya,
meninggalkan Titan yg menatapnya dingin dengan tangan terkepal.

Sorry I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang