CHAPTER 2

385 27 2
                                    

Setelah pertengkaran hebat ku dengan kedua orangtua ku yg memaksakan kehendaknya itu terhadap ku, membuat mood ku benar-benar hancur, bahkan aku siap meledak jika sedikit saja ada orang yg membuat emosi ku naik.

Aku berjalan menyusuri kampus mencari bidadari hatiku, aku sangat merindukannya, walaupun dia sudah berjanji akan menemui ku nanti di taman sepulang ia dari kampus, tetap saja aku tak bisa menahan diri untuk tidak bertemu dengannya.

Mata ku membulat sempurna saat melihat bidadari ku dengan santai nya bercengkrama dengan lelaki yg ku tahu bernama Rendy, lelaki seangkatan dengan gadisku, dan dia juga menyukai gadis ku, siapa yg tak menyukai gadis ku, gadis cantik, ramah, periang, dengan pipi chubby yg menggemaskan dan selalu baik terhadap semua orang, ya dia gadis ku PRILLLY AZAHRA.

Dia adalah adik dari sahabat ku, KEVIN HULIO, sahabat SMA ku, jujur saat aku pertama melihatnya aku sudah jatuh hati kepadanya, tapi aku hanya bisa diam, dan tidak berani mendekatinya, tapi saat aku tahu banyak lelaki di luar sana yg menginginkannya, Aku ALIANDO AVERALDI GERALD bertekad membuatnya menjadi milik ku, aku mulai mendekatinya dan membuat dia jatuh cinta kepada ku, dan aku berhasil 2 tahun lalu aku berhasil membuat dia menjadi kekasihku.

Aku tahan emosi ku saat ini, aku tak ingin membuat onar disini, dan membuat prilly membenciku, lebih baik aku menunggu nya di taman sesuai dengan janjinya.

Sampai aku di taman, aku lebih memilih diam mencoba untuk mengontrol emosiku, ku lihat jam ditangan ku, sudah menujukan jam pulangnya tapi kenapa dia belum muncul juga, jangan-jangan, ohhh tidak dia tidak seperti itu, ku pejam kan mataku jujur aku sangat lelah saat ini.

Aku rasa aku tertidur, kesadaran ku kembali saat aku merasa ada tangan mungil dan halus membelai halus pipiku.

"Engghhh" lenguh ku menyempurnakan kesadaran ku

"Hai" ucapnya dengan senyum lembutnya

Ku diam, ingin membalas sapaan nya tapi kejadian saat dia dengan Rendy kembali terbayang di kepala ku

"Kenapa?" tanyanya

"Kamu kenapa lama?, Kemana aja kamu?" tanya ku dengan nada ketus

"Maaf tadi aku ada kelas tambahan, aku juga lupa ngasih tahunya, kamu lama ya nunggu nya?" jawabnya, ku melihat ada rasa bersalah di matanya

"Bohong" tuduhku dengan suara ku yg mulai naik satu oktaf

"Aku nggak bohong kok" bela nya

"Prilly Azahra sekali lagi aku tanya tadi kamu ngapain aja?" suaraku mulai meninggi,aku tak suka dia berbohong

"Aku ya ngampus, bukan nya kamu sudah tahu itu" jawabnya cepat

"Bohong, kau sudah berani bohong pada ku prilly" bentak ku, aku makin tambah emosi dibuatnya dengan tidak kejujurannya

"Kenapa diam, sudah tahu kesalahanmu hmm" seruku, saat ini dia hanya diam dan menatapku dengan takut

"Aku salah apa, dari tadi aku diam karena aku nggak tahu, aku nggak ada bohong apa pun sama kamu li" jawabnya

"Kamu mau tahu salah mu apa? Ok aku tanya tadi siang kamu ketemu kan dengan Rendy?" tanyaku to the point, sudah cukup aku berteka teki dengan nya

"Re.....rendy, ya tadi aku sempat ketemu dia waktu di kantin tapi kita hanya ngobrol biasa aja li, dia hanya menanyakan masalah tugas yg tak ia mengerti, hanya itu" jawabnya dengan menatap wajahku

"BERAPA KALI SUDAH AKU KATAKAN JANGAN PERNAH DEKAT DENGAN RENDY,DIA MENYUKAIMU,KAMU MENGERTI HAH" bentakku, aku sudah tak tahan lagi, aku sangat tidak suka dia dekat dengan lelaki lain, terlebih Rendy yg sangat aku tahu kalau lelaki itu menyukai gadisku ini.

Dia menunduk takut, kulihat airmata nya mulai jatuh membasahi pipinya, ohh shit aku membuat nya menangis lagi ,aku membuat nya terluka dengan aku membentak nya, emosi ku tak bisa ku kontrol lagi.

"Maaf" ucapku, aku merasa bersalah

Dia tak menjawab maaf ku, aku tahu dia pasti terluka saat ini.

"Aku nyakitin kamu lagi ya, maaf sayang" ucapku lagi, menarik nya dalam dekapan ku, untuk membuatnya lebih tenang aku tahu dia nyaman berada dalam dekapan ku

"Aku mau pulang" kata nya dengan suara serak,

Ohhh shit aku sudah membuat nya kecewa kepada ku, ku teriakan nama nya, tapi dia tetap melangkahkan kaki nya menjauh dari tempat ku, aku tahu dia pasti menangis.

Betapa bodohnya aku, padahal dia sudah menjelaskannya kepada ku, tapi emosi ku terlanjur membuat ku membentaknya, ini semua karena orang tua ku yg mengatakan kalau aku akan ditunangkan dengan wanita pilihan mereka, yg katanya sederajat dengan keluarga kami. Amarah ku karena Dia dan Rendy tadi hanya alasan ku saja agar aku bisa meluapkan amarah ku karena permintaan gila orangtuaku.

Jika aku bertunangan berarti aku harus kehilangan prilly, aku nggak bisa, aku nggak yakin bisa kehilangan dia aku terlalu mencintainya, hanya dia yg aku ingin kan menjadi istri ku, dan ibu dari anak" ku.

Aku harus menyusulnya, aku tak ingin ia marah kepada ku, dan meninggalkan ku, aku tak ingin hal itu terjadi, dengan cepat aku menuju mobil ku,dan menuju kerumahnya.

Tok tok tok

Ku ketuk pintu rumah prilly dengan sedikit keras, aku tahu di rumah ada kevin, aku makin takut kalau kevin tahu prilly menangis karena ulah ku, aku tahu betul kalau kevin sangat menyayangi gadisku.

Tak lama pintu pun terbuka menampakan sosok cantik mungil gadisku, wajah nya terlihat sangat sedih, terlihat jelas matanya sembab, dan itu semua karena ulah ku.

"Maaf" ucapku sambil memegang tangan nya yg dari tadi sudah dapat ku raih sejak ia melepaskan gagang pintunya.

"Tidak ada yg perlu di maafkan, aku sudah terbiasa dengan bentakan mu, sudah lupakan saja" seru nya, ku lihat sorot mata nya memancarkan rasa kecewa terhadapku.

Tak tahan lagi, aku tarik dia kepelukan ku, menumpahkan semua rasa yg saat ini aku rasakan, aku menangis, ketakutan ku makin menjadi.

"Ali kamu menangis? Maaf kalau aku salah, tapi aku sama Rendy hanya ngobrol biasa,nggak lebih, aku janji nggak akan ngobrol lagi dengan dia, kalau itu yg kamu mau" ucapnya menjelaskan lagi kesalah pahaman yg tadi

"Kamu nggak salah, aku yg salah karena marah nggak jelas dengan mu sayang, nggak seharusnya aku lampiaskan amarah ku kepada mu, Rendy hanya alasan ku saja, maaf kan aku sayang, aku,,,,,,, aku hanya takut kehilangan mu, aku mencintaimu" cerca ku kepada nya, saat aku melonggarkan sedikit pelukan ku, ku tatap matanya sendu, aku mencintai mu sayang

"Kamu nggak akan kehilangan aku li, aku mencintai mu, jangan takut" jawabnya,aku tahu dia ingin membuat ku tenang

"Kamu janji nggak akan ninggalin aku, kamu janji akan selalu bersama ku, apa pun yg terjadi?" tanya ku lagi kepada nya

"Ada apa ini li, kamu membuatku bingung" tanya nya tanpa menjawab pertanyaan ku

"Ak,,,,, aku"

"Jawab Ali, ada apa? Kamu nggak seperti ini, kamu menyembunyikan sesuatu?" tanya nya sedikit mendesakku, aku rasa aku akan jujur dan mencari cara agar kami bisa bersatu

Aku diam mencoba mencari kata" yg terbaik untuk ku jujur kepada nya, aku takut dia akan kecewa dengan kejujuran ku, tapi aku juga nggak mau dia tahu dari orang lain,apa pun itu aku harus hadapi ini.

"Aku akan bertunangan"

Tbc

Maaf typo bertebaran

Semoga cerita ku ini kalian suka yaa
Jangan lupa vote and coment nya

😘

CINTA TANPA RESTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang