CHAPTER 3

388 28 2
                                    

Author pov

Prilly diam dan memandang wajah Ali dengan tatapan tak percaya nya, tapi seketika raut wajahnya berubah lagi saat melihat mata Ali yg mengatakan kalau ini semua nyata.

"Maaf sayang,tapi ini semua bukan mau ku, ini semua keinginan papa, dan mama juga ikut mendukung papa" kata Ali dengan nada rendahnya

"Aku mengerti" ucap prilly akhirnya

"Maksud kamu?" tanya Ali yg tak mengerti kata-kata prilly yg seolah ambigu di telinga Ali

"Aku mengerti Ali, dari awal memang hubungan kita nggak akan pernah berhasil" ujar prilly dengan nada rendah dan sedikit terdengar nada frustasi di dalamnya, prilly menarik nafas nya pelan mencoba meredam rasa pedih di hatinya "dari awal mereka sudah tidak setuju dengan hubungan kita Ali" ucap prilly lagi

"Lalu?" tanya Ali yg mulai mengerti arah pembicaraan prilly, tapi ia ingin prilly melanjutkan ucapannya

"Terimalah keputusan mereka Ali, jika aku bisa memilih, aku akan memilih untuk bertahan untuk kita, tapi ku rasa itu percuma sebab mereka tak akan bisa mengerti kita Ali, jangan menentang orangtua mu li, belajar lah untuk mencoba menerima semua ini" ucap prilly dengan suara seraknya, tangisan nya pun tak bisa ia tutupi lagi, Ali telah terlanjur melihat ia menangis.

Sama halnya dengan Ali, dia merasakan pedih saat melihat gadis yg amat ia cintai menangis terluka karena takdir cinta mereka.

Sudah 2 tahun mereka menjalin kasih Ali sudah berusaha membuat keluarga nya mengerti kalau ia sangat mencintai prilly, tapi keluarga nya tak mau mengerti itu, terlebih papa nya yg sangat menentang hubungan mereka, bahkan saat Ali pernah membawa prilly kerumahnya, maksud Ali untuk mengenalkan prilly dan membuat orangtua nya menyukai prilly, tapi malah membuat prilly dihina oleh papanya.

Harta menjadi alasan utama mereka tak menerima prilly, prilly memang bukan berasal dari keluarga yg kaya, ia hanya anak yatim piatu yg hidup dengan kakaknya, dan memiliki rumah sakit yg tidak terlalu besar peninggalan orangtuanya, kuliah pun itu semua dari beasiswa karena kepintarannya, sedangkan Ali terlahir dari keluarga kaya dan juga terpandang, dan prinsip keluarganya bahwa anak mereka harus mendapatkan jodoh yg setara dengan keluarga mereka, dan prilly bukan lah pilihan mereka.

"Aku tak akan pernah bisa melepasmu, tak akan pernah prilly" ucap Ali penuh tekanan dan juga penegasan di setiap kata-kata yg ia ucapkan

"Tapi Ali"

"Tidak ada kata tapi, aku akan berjuang untuk kita, walaupun aku harus menjadi anak durhaka, aku mencintai mu, aku tidak akan pernah pergi dari hidup mu, begitupun juga dengan mu, aku mencintai mu, kamu dengar itu" kata-kata yg ali ucapkan begitu menohok hati prilly, dia diam meresapi semua pernyataan Ali terhadapnya.

Ali memeluk tubuh prilly dengan lembut, di usapnya punggung prilly memberikan ketenangan kepada gadisnya itu, sesekali di kecup nya pucuk kepala prilly, menyalurkan rasa sayang nya kepada prilly.

"Aku pergi, berisitirahat lah, mungkin besok aku tidak bisa menemui mu, aku akan berjuang prilly untuk kita, aku harap kamu tidak melakukan hal bodoh untuk meninggalkan ku, kamu pergi itu sama artinya kamu membunuhku prilly" nada yang penuh ancaman lah yg prilly dengar dari Ali

Prilly tak mampu menjawab semua pernyataan Ali, ia memilih diam dan mencoba untuk mengurangi rasa sesak di dadanya.

******************

Prilly pov

Tak lama setelah ia memberikan kecupan hangat di keningku, ia pergi dengan senyuman lembutnya, aku hanya diam dan tak bisa berucap lagi, terlalu sakit buat ku untuk menerima Ali yang akan bertuanangan dengan wanita yg tentunya menjadi pilihan kedua orangtuanya.

CINTA TANPA RESTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang