2. ...Surprising You

1.4K 173 46
                                    

Soonyoung tidak tahan untuk tidak tertawa mendengarkan detail cerita pendepakan Seokmin langsung dari korbannya. Ajaib, Seokmin tidak merasa canggung sama sekali. Mungkin mereka benar bisa akrab. Setelah dianggap cukup lama mengobrol di kafe, mereka beranjak dari kursi dan hendak langsung menuju ke apartemen Soonyoung. Seokmin semakin yakin mereka akan bisa akrab karena Soonyoung berakhir mentraktir mereka semua. Lumayan, makan gratis lagi.

"Tidak seperti apartemenmu, apartemenku agak jauh dari kampus. Dua stasiun dari kampus, jadi memakan waktu kira-kira setengah jam sampai empat puluh lima menit.."

"Wah! Kebetulan hyung. Aku kerja part time di restoran Cina yang juga dua stasiun dari sini."

"Benarkah? Jangan-jangan restoran Lee? Aku sering makan disana. Aku juga akrab dengan Chan, anak pemilik restoran."

"Astaga yang benar hyung sering makan disitu?! Berarti bisa jadi sebelumnya kita pernah ketemu, tapi karena belum kenal jadi tidak sadar!", Soonyoung nyengir menanggapi Seokmin.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, alias rush-hour di kereta karena orang-orang sudah mulai pulang dari aktivitasnya. Seokmin dan Soonyoung terpaksa berdiri di pinggir pintu kereta karena tidak mendapatkan tempat duduk. Soonyoung menunduk, karena kalau dia menegakkan kepalanya akan langsung berhadapan dengan wajah Seokmin. Bagaimana pun mereka baru kenal. Seokmin mengumpat dalam hati karena Minghao tidak ikut melihat apartemen Soonyoung.

Ah, Hyung ini benar-benar mungil.

Seokmin langsung menampik pikirannya dan berharap agar mereka bisa segera sampai di apartemen Soonyoung.

-----------------

Dari stasiun ke apartemen Soonyoung kira-kira menempuh waktu 15 menit dengan jalan kaki. Walaupun arahnya berlawanan dengan restoran Lee, menurut Seokmin itu cukup strategis. Selain itu di sepanjang jalan menuju apartemen ada supermarket, restoran dan jika berjalan lebih jauh ada pasar yang besar. Di depan gedung apartemennya ada taman umum yang jika siang hari mungkin akan banyak anak-anak kecil bermain disana.

Mereka sampai di unit apartemen Soonyoung di lantai 5. Sambil mencari kunci di tasnya, Soonyoung berkata, "Mungkin apartemennya agak kotor karena tadi pagi aku agak buru-buru jadi belum sempat membereskan meja makan.", Seokmin mengangguk. Wajar cowok seumuran mereka malas bebersih. Di apartemennya dulu pun Seokmin suka seenaknya menyebar pakaian kotor di atas tempat tidurnya. Soonyoung menghidupkan lampu sambil mempersilahkankan Seokmin masuk.

"Permisi.."

Begitu masuk Seokmin langsung bisa melihat sofa hitam dengan beberapa tumpukan baju. Soonyoung lari mengambil bajunya sambil bergumam, "Pa-padahal kemarin kayanya sudah kulipat. Kau duduk saja disini, aku mau menaruh baju di kamarku dan sedikit berberes. Ehehe.." Soonyoung nyengir, Seokmin balas nyengir. Seokmin duduk di sofa sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh apartemen.

Apartemen Soonyoung model 2 LDK, yaitu dua kamar tidur, satu kamar mandi dan sisanya dapur, meja makan dan ruang tv jadi satu. Di bagian dapurnya ada kulkas kecil lengkap dengan island dengan bak cuci piring dan kompornya. Selain itu ada meja makan kecil berwarna coklat dengan dua kursi hijaunya. Di atas mejanya terdapat beberapa cup ramyun kosong dan gelas. Di ruang tv tempat Seokmin berada sekarang ada pemutar dvd, selain itu biarpun tampaknya sudah lama dipakai, sofanya masih empuk. Pasti akan menyenangkan kalau mengadakan acara movie marathon dengan teman-temannya. Kamar ini memang tidak ada balkon, tapi di samping sofa ada jendela agak besar dengan gorden putihnya yang kalau malam hari mungkin akan terlihat lampu-lampu kota. Seokmin menelan ludah. Tidak mungkin apartemen sebagus ini, dengan fasilitas yang lengkap, dan lingkungan yang bagus, harga sewanya murah.

Bunyi gelas yang diletakkan Soonyoung ke bak cuci piring membuyarkan pikiran Seokmin. "Maaf jadi menunggu. Kira-kira beginilah apartemennya.", Soonyoung datang menghampiri Seokmin yang terdiam.

Roommate For...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang