8. ...Broken Yet Kind Heart

1.2K 165 45
                                    

Bulan Desember sudah datang. Salju turun lebih cepat sejak akhir November lalu, padahal biasanya salju pertama turun di akhir Desember. Sebuah sosok berjaket tebal berjalan dengan cepat di antara kepingan-kepingan salju yang turun dan mulai memutihkan pemandangan. Dia bergegas masuk ke gedung apartemen dan naik ke lantai 5. Sesampainya di depan unit nomor 526, dia membuka pintu tersebut dengan kunci yang dibawanya. Cuaca dingin di luar segera tergantikan dengan udara hangat yang menyeruak dari penghangat dari dalam ruangan.

"Aku kembali. Ini sudah kubelikan cemilan dan soju."

Sosok itu adalah Seokmin. Yang dimintai oleh para hyungnya untuk berbelanja. 'Para' hyung karena sedang banyak hyung di apartemennya. Ada Soonyoung tentu saja, lalu Jihoon dan Wonwoo.

"Kau sudah kembali! Wah, ini barang bagus!", Mingyu menyambut Seokmin dan segera memeriksa kantung belanjaan yang dibawa Seokmin. Minghao menyusul mereka dan ikut melihat isi kantung belanja.

"Apa-apaan, ternyata kalian sudah sampai. Tahu begitu tadi aku titip ke kalian saja sekalian jalan ke sini. Di luar dingin sekali."

"Tapi kami bawa pizza dan cemilan lain. Mingyu juga akan membuatkan makanan untuk malam ini, jadi berterima kasihlah Seokmin.", Minghao membela diri (dan Mingyu) sambil menunjuk-nunjuk tumpukan makanan dan minuman, serta bahan makanan yang ada di meja makan.

"Baiklah, baiklah...haa..di dalam ruangan memang hangat.", Seokmin membuka jaket dan syalnya. Ketika dia menggantungnya, Soonyoung menghampiri dengan sekaleng kopi.

"Terima kasih sudah mau keluar di cuaca sedingin ini. Minumlah kopi ini, Minghao baru membelinya di vending machine bawah. Kuharap bisa menghangatkanmu.", Soonyoung menyerahkan kaleng tersebut sambil menyengir, Seokmin balas menyengir lebih lebar.

"Terima kasih kembali hyung."

Seokmin tidak melihat perubahan berarti dari Soonyoung sejak kedatangan Seungcheol hari itu. Mungkin benar juga kata Soonyoung kalau mencoba mendengarkan akan membuat Seungcheol berhenti datang mengganggu.

Hari ini Jihoon, Wonwoo, Mingyu dan Minghao datang berkumpul ke apartemen mereka dalam rangka merayakan kecil-kecilan selesainya masa UAS. Akhirnya libur musim dingin akan segera tiba.

Seungkwan juga diundang, tapi katanya dia akan sedikit telat karena ada acara dengan teman sekamarnya yang orang asing itu. Bisa dibilang, Seungkwan akan datang sesudah makan malam alias hanya ikut saat minum-minum saja. Dia juga bilang akan memperkenalkan teman sekamarnya yang konon bule itu.

Yah, Seokmin bersyukur Seungkwan 'kabur' dari sekamar dengannya dan akrab dengan teman sekamar barunya itu. Bisa dibilang Seungkwan ini cupid pemicu roda percintaan Seokmin? Walaupun bisa dibilang roda percintaannya berputar dengan dahsyatnya karena dia sekarang jadi menyukai Soonyoung yang notabene seorang laki-laki. Rasanya Seokmin sudah lupa kalau dia dulu adalah seorang homophobia.

"Seokmin-ah, bantu aku memasak!", Mingyu memanggil dari dapur, padahal Seokmin baru saja mendaratkan bokongnya di karpet ruang tv.

"Katanya kau bisa masak sendiri tadi? Kenapa meminta bantuanku?!", biarpun menggerutu, Seokmin tetap bangun dari duduknya dan berjalan ke arah dapur.

"Ya, ya memasaklah. Para hyung akan main dengan konsol game yang kubawa.", Jihoon mengusir Minghao juga ke dapur sambil memasang-masang kabel konsol game yang dibawanya, "Wonwoo-yah, kau juga ikut main?"

"Kalian main saja dulu. Aku masih mau melanjutkan membaca.", Wonwoo sudah menempel di pojok sofa dengan novel tebal yang memang dibawanya, tampak tidak tertarik untuk main game.

"Baiklah. Nanti kalau mau main, gantian saja denganku.", Soonyoung mengambil salah satu controller dan duduk di samping Jihoon yang tampak sudah siap.

Roommate For...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang