Baekhyun panik ketika melihat darah yang terus keluar dari lutut Jiu. Ia pun langsung menggendong tubuh Jiu dan berjalan cepat ke arah mobil nya.
"Aduh, gak usah di gendong juga kali!"
"..."
"Astaga, Baekhyun!"
Baekhyun menghentikan langkah nya lalu menatap mata Jiu, "Bisa diem dulu gak sih? Lo gak liat kalau gue khawatir?" Katanya sarkastik.
Jiu terkejut mendengar perkataan itu keluar dari mulut Baekhyun, apalagi dengan tatapan mata Baekhyun yang mampu membuat jantung Jiu berdetak tidak karuan.
Ini gila, harus nya Jiu tidak merasa seperti itu setelah Baekhyun menyakiti perasaan nya.
"Yaㅡyaudah cepetan." Kata Jiu terbata, ia juga tak mampu menatap ke arah Baekhyun.
Baekhyun tak merespon, ia langsung melanjutkan langkah nya. Kemudian tak lama setelah itu, ia mendudukan Jiu di salah satu bangku taman.
Lalu dengan gerakan cepat ia mengambil kotak obat yang berada di dalam mobil nya.
"Tahan ya kalau sedikit agak sakit." Kata Baekhyun sambil menempelkan betadine di atas luka tersebut.
"Aduh, pelan-pelan."
"Ini udah pelan-pelan, Lee Jiu." Senyum Baekhyun.
Melihat tingkah Baekhyun yang seperti ini rasanya Jiu ingin memutar waktu, dimana ia masih berpacaran dengan Baekhyun. Karena jauh di dalam hati nya, ia masih menyimpan Baekhyun di sana.
Tanpa di sadari, Jiu pun menangis.
Dan suara tangisan itu langsung menarik perhatian Baekhyun.
"Sakit ya? Hmm tahan dulu, bentar lagi beres kok ini tinggal di pakein plester." Jelas Baekhyun sambil mencari-cari plester di dalam kotak obat.
Baekhyun salah, Jiu bukan sakit karena luka di lutut nya.
Rasanya ingin sekali Jiu berteriak seperti; "Gue nangis bukan karena luka! Tapi karena gue gak bisa lupain lo, brengsek!" atau "Kenapa sih lo selingkuh? Kurang apa gue selama 3 tahun ini?"
Tapi sayang, kata-kata itu tidak bisa Jiu lontarkan. Ia pikir, mungkin semua jawaban Baekhyun juga tak akan mengubah keadaan.
"Okay, udah beres nih. Lo mau langsung balik ke villa atau kita jalan-jalan dulu?"
"..."
"Hey, Jiu!"
"Hah, iya apa?"
Baekhyun berdecak, "Ngelamun mulu, mikirin apa sih?" Protes nya lalu duduk di samping Jiu.
Jiu menghela nafas pajang, "Udah ya, gue balik ke villa danㅡ makasih udah obatin gue." Pamit nya lalu berjalan secara perlahan, sesekali ia masih merasa perih ketika kaki nya di gerakan.
Tapi detik selanjut nya,
Baekhyun kembali menggendong tubuh Jiu.
"Lo tuh masih sakit, jangan banyak gerak dulu!"
Jiu cemberut, "Turunin gue gak?!" Teriak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
heartless | baekhyun ✓
Fanfiction❝Somedays i can't stop thinking about you, and other days i wonder why i'm wasting my time.❞ #1 in Short Story [11/11/16] #4 in Fanfiction [19/02/17] #1 in bbh [20/01/20] Published [09/09/16] Finished [31/07/17] ©kisujae, 2016