Prolog

6.5K 229 19
                                    

" Itekimasu "

" Iterashai "

" Ohayo Hime "

" Ohayo Hidan-san "

" Kita berangkat sekarang? "

" Ha-i yoroshiku "

Aku Hinata Hyuuga. Pagi ini seperti biasa pergi sekolah bersama Hidan-san. Lahir di keluarga elit bukan berarti membuat semua hal menjadi mudah.

Tak banyak orang yang menerima kehadiran kami. Kebanyakan dari mereka akan segan karna status sosial kami jauh diatas mereka. Itulah yang membuatku kesulitan memiliki hubungan.

Sejak di TK hingga SMP aku hampir tak memiliki teman. Karna semua orang menjaga jarak denganku. Dan itu membuatku kesepian.

Hingga akhirnya saat aku masuk SMA, aku menemukan sekolah ini.

" Oha.. "

" Ohayo minna "

Sekolah Internasional. Semua penghuni disini memiliki derajat yang sama, dari kalangan elit. Tak ada perbedaan status disini. Tapi kalau perbandingan harta mungkin ada.

" Hinata "

" Ohayo Sakura "

" Oha Hina-chi, Saku-tan "

Ini Sakura dan Ino sahabatku. Sebenarnya ada satu lagi, tapi sepertinya belum datang.

" Ah menyebalkan, kerja mereka sungguh lelet "

" Pagi-pagi sudah marah-marah " sahut Sakura.

" Aku kesal "

Nah ini dia, Temari. Dan kami lengkap sekarang.

Oh haruskah ku jelaskan satu persatu?

Baiklah, Sakura adalah putri dari pemilik perusahaan elektronik terkemuka di Jepang.

Sedang Ino adalah putri designer dengan merk terkenal yang sama dengan namanya.

Terakhir, Temari. Dia adalah putri seorang pejabat.

Aku tak perlu menjelaskan berapa banyak kekayaan mereka juga kan?

" Tenang semua, kita mulai pelajaran pagi ini "

" Haa-i "

Mengenai sekolah ini, apa ya..

Kupikir sekolah ini cukup aneh. Karna mereka tak memiliki standar nilai tinggi. Yang penting kami masuk setiap hari, belajar dengan baik, dan sering menabung.

Ya menabung, yang dimaksud disini adalah orang tua kami. Sejak Kepala Sekolah dihuni oleh Kakuzu-san, dia memberlakukan hal itu.

Semakin banyak orang tua kami memberi dana untuk sekolah, maka semakin lancar sekolah kami disini. Begitulah.

Aku sendiri tak begitu mengerti dengan sistem sekolah ini.

" Jangan lupa untuk menabung, beritahu keluarga kalian bahwa sekolah ini masih memerlukan banyak biaya "

Seingatku seperti itulah dia tiap kali berpidato. Meski nyatanya bentuk gedung sekolah ini diatas rata-rata gedung sekolah pada umumnya.

Yah kurasa cukup, tak ada lagi yang perlu dijelaskan.

" Ino kau semalam susah sekali kuhubungi " ucap Sakura.

" Ah gomen.. gomen.. aku sedang ada sesi pemotretan "

" Untuk gaun baru kah? " tanyaku.

" Begitulah, hehhe.. "

" Undang kami ya saat fashion show nanti " cletuk Temari.

" Tentu "

Disaat Ino menghabiskan waktu tuk membantu orang tuanya menjadi model. Juga Sakura yang ikut terjun ke dunia bisnis orang tuanya. Aku dan Temari hanya diam dirumah. Orang tua kami tak mengijinkan putri mereka ikut ambil bagian. Belum waktunya, menurut mereka.

Teng.. teng...

" Jaa~ "

" Mata nee "

Jam pelajaran telah usai. Menyenangkan seperti biasa, aku sungguh bersyukur bersekolah disini. Meski biaya tuk sekolah disini tak bisa dibilang murah.

" Hime "

" Ah Hidan-san "

" Kita pulang sekarang? "

" Ha-i "

~Skip~

SasuHina - Crazy 'bout youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang