Choco

2.2K 137 19
                                    

Hinata POV

Libur musim dingin sudah lewat. Tak ada yang istimewa. Aku hanya menghabiskan waktu dirumah.

" Hey lihat banyak yang baru disini " tunjuk Sakura pada sebuah majalah.

" Ah edisi valentine " sahut Temari.

" kawaii " seru kami melihat gambar-gambar lucu.

Lusa adalah hari valentine. Seperti biasa, semua sibuk menyiapkan bahan untuk membuat coklat.

" Bagaimana kalau kita belanja sore ini " ajak Ino.

" Boleh juga " sahut Sakura diiringi anggukan Ino.

Aku pun ikut mengangguk. Meski aku tak begitu yakin.

Teng.. Teng..

Jam istirahat hampir usai. Perlahan tapi pasti kelas mulai terisi kembali.

" Hey bagaimana kalau kita ke Paris " ajak Naruto-kun.

" Paris? " seru kami bersamaan.

" Iya "

" Untuk apa? "

" Yah kau tau, aku ingin meletakkan gembok bertuliskan namaku juga Sakura disana, hahaha.. "

" Baka " cletuk Sasuke-kun.

" Tapi sepertinya seru " sahut Temari.

" Ha? " ucap Shikamaru-kun.

" Sai kau ikut juga kan? " tanya Naruto-kun.

" Ayolah " pinta Ino.

" Baiklah " senyum Sai-kun.

" Kau Sasuke "

" Iie "

" Dousta? "

" Aku malas " jawab Sasuke-kun sambil terus membaca buku.

" Hmm begitu "

" Hinata kau ikut kan? " tanya Sakura.

" Ah.. Hmm.. Ji-jika tidak merepotkan " ucapku ragu.

" Kau ini bicara apa sih " senyum mereka.

Buk

Hening. Semua mata tertuju pada satu orang. Sasuke-kun yang tiba-tiba menutup buku ditangannya.

" Dousta Sasuke? " tanya Naruto-kun.

" Kita berangkat jam berapa? " ucapnya tiba-tiba.

" Eh? "

" Baiklah kembali ke tempat kalian "

Dan wali kelas pun masuk. Obrolan kami berhenti disana.

Ku pikir tadi ku dengar Sasuke-kun bilang tidak ikut, kenapa sekarang dia tampak begitu bersemangat?

Seperti yang direncanakan, pulang sekolah kami langsung menuju mall terdekat. Berbelanja bahan untuk membuat coklat.

" Kami boleh membuat disini? " tanya Ino.

" Um.. Pemilik toko ini sepupuku " ucap Sakura

" Yey "

Disaat semua merasa senang, aku tak tau harus memberi ekspresi seperti apa.

" Selesai "

" Ah lelah "

Aku hanya tersenyum melihat mereka.

" Kau tidak membuat sesuatu Hinata? " tanya Temari.

" Ahahah.. " senyumku.

" Kau juga harus buat sesuatu Hinata " sahut Sakura.

" Ta-tapi aku tak tau untuk siapa "

" Untuk Sasuke, siapa lagi " sahut Ino.

" Eh? "

" Kami akan membantumu " ucap Sakura.

" I-iie.. A-aku.. "

" Jangan malu "

" Eehhh "

Bukannya malu tapi bukan seperti itu hubunganku dengan Sasuke-kun. Kami hanya teman biasa.

Lagipula aku juga ragu dia mau terima ini.

Disaat keraguanku belum teratasi, tanpa kusadari coklat ini sudah jadi.

Aku lemas, tak tau harus berkata apa.

Sekarang semua jadi tambah rumit. Haruskah ku simpan saja coklat ini dirumah atau tetap membawanya meskipun nanti dia menolaknya.

Membayangkan hal itu membuatku sedikit depresi. Aku tak sanggup menahan malu jika dia benar menolaknya.

Aku melihat keluar jendela. Sejauh mata memandang hanya awan putih yang tampak. Meski ini tak cukup mampu menenangkan pikiranku tapi aku merasa sedikit lebih baik.

Tapi setiap kali aku menoleh. Keringatku kembali mengalir dan rasa tak percaya diri ini kembali muncul.

Bagaimana tidak, Sasuke-kun berada tepat disampingku!

Tertidur pulas dengan headphone menempel di telinganya. Ya, kami sedang perjalanan ke Paris dengan pesawat pribadi milik Shikamaru-kun.

Perjalanan masih panjang, aku akan mengambil minum.

Pluk

"Eh "

Tepat saat aku bersiap bangkit, Sasuke-kun jatuh ke pundakku. Aku membantu di posisiku. Kenapa jadi begini?

Aku tak berani membangunkannya apalagi menyingkirkan kepalanya. Bagaimana ini?

Ku coba menoleh ke sekitar, berharap ada yang menolongku. Lavenderku membulat saat mendapati semuanya juga tertidur pulas. Astaga hanya aku yang masih terjaga.

Kamisama.. tasukete....

~Skip~

SasuHina - Crazy 'bout youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang