Bagian 6

3.4K 334 22
                                    

Hai, i'm back...  Maaf banget cerita ini sudah lama nggak di update... bingung cari idenya...

Thank u yang sudah mau membaca....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Apa yang kamu tau adik kecil tentang ini semua, bisa kamu ceritakan kepada kami?" tanya Dimas membuat Deisy tersenyum lirih.

Flashback...

Jam 10.21

Deisy baru saja di depan gerbang rumahnya, setelah berpamitan dengan teman-temannya dan supir anta jemput sekolah Deisy langsung masuk ke dalam rumahnya. Ketika membuka pintu rumahnya Deisy mendengar suara ayahnya yang berada di ruangan tengah. Deisy langsung berlari menuju ayahnya.

"Ayah..." Teriaknya, namun langkah kecilnya langsung berhenti ketika melihat tiga orang berpakaian jas berwarna hitam sedang mengililingi ayahnya. Ayahnya memberi isyarat agar Deisy tetap disana ditempatnya berdiri sekarang ini. Tidak lama Ibunya memeluknya dari belakang dan membawanya keruang keluarga.

"Saya tidak bisa memberikan cairan A-Virus itu kepada kalian, kalian tidak mengerti!" kata ayah Deisy kesal.

"Maaf Pak, anda harus memberikannya kepada kami atau keluarga anda yang akan menjadi korbannya..." ancam Pria berbadan besar itu.

"Dengar, bilang kepada Albert dia harus menghentikan semua ini sebelum semua manusia punah termasuk kalian!" Sahut Ayah Deisy dengan suara tinggi. Semua pria itu terkekeh dan langsung membawa ayah Deisy pergi dengan paksa. Ayah Deisy terus meronta-ronta dan memanggil nama Deisy berkali-kali.

"Ayah, tolong jangan bawa ayahku!" teriak Deisy sambil mengejar ayahnya.

"Lepaskan aku!" teriak Ayah Deisy berulang-ulang. "Tolong lepaskan saya dan saya akan menuruti perintah kalian setelah saya bicara dengan anak saya!" pintanya dengan nada memohon, ketiga pria itu langsung melepaskan ayah Deisy. Ayahnya langsung berjalan mendekati Deisy, lalu menghusap lembut rambutnya. "Nak, jika ayah tidak kembali. Tolong jaga dirimu baik-baik, pergilah sejauh mungkin bersama ibumu, tinggalkan rumah ini segera. Ayah sangat menyayangimu dan ibumu..." ucap ayah Deisy lirih sambil mencium kening Deisy lama, Deisy yang mendengarnya hanya menangis, lalu ayahnya dibawa pria itu entah kenapa. Sejak saat itu hingga sekarang dirinya tidak bertemu dengan ayahnya kembali, bahkan Ibunya juga ikut pergi menghilang.

Flash On...

Pevita langsung memeluk tubuh mungil Deisy yang sedang menangis, Pevita merasakan ada Sesuatu yang ganjal dalam peristiwa ini, peristiwa ini terjadi karena ulah Manusia. Siapa iblis yang telah menciptakan ini semua? Lalu pandangan Pevita beralih kepada teman-temannya yang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

***

"Please! Help me..." teriak seseorang membuat Pevita terbangun dari tidurnya, dilihatnya. seseorang lelaki dibalik kaca mobil mereka sambil memukul kaca mobil. Hendri langsung menghentikan mobilnya, Rian langsung membuka kaca mobil dan melihat lelaki itu tajam. "Tolong aku, di dalam sana bayi dan istriku tidak sadarkan diri. Kami belum makan apapun!" ucapnya dengan suara lirih.

"Kau tidak berbohong?" tanya Rian.

"aku bersumpah! Kenapa kalian masih meragukanku disaat kondisi seperti ini?" ucap Lelaki itu menyakinkan.

Rian membuka pintu mobilnya sambil meletakan pistol di saku celananya. "Dim, Fer dan lo Hen ikut gue ke dalam. Lo Van, kasih ke dia beberapa makanan yang kita punya untuk istrinya. Sarah dan lo Pev, tunggu disini."perintah Rian.

SCHOOL ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang