Bagian 8

3K 187 76
                                        

Mohon maaf jika terlalu lama update cerita ini...

Cari idenya susah parah hehehe.... Terimakasih banyak lho yang sudah menunggu cerita ini...

Oke deh, Cekidot

Cerita lengkap bisa didapatkan di google play book store ❤️

☭ ✯❅ ۞☾ ☼

FLASHBACK...

Malam itu adalah malam yang sangat buruk bagi Dr. Marcuss dan rekan-rekannya, tiba-tiba sekelompok berbaju hitam menyerbu kantor yang di kelola Dr. Marcus. Sekelompok berbaju hitam itu menyekap beberapa rekan Dr. Marcuss untuk di jadikan sebuah tumbal jika Dr. Marcuss tidak melaksanakan perintah mereka, awalnya Dr. Marcuss menolak permintaan mereka tapi Dr. Marcuss tidak punya pilihan lain dia harus menuruti semua perintah mereka. Jika tidak, bukan hanya rekan-rekannya saja yang terancam nyawanya, seluruh keluarga Dr. Marcuss, para rekannya, dan para staffnya akan mereka bunuh. Akhirnya Dr. Marcuss menyetujui permintaan mereka dengan berat hati.

Mereka menyuruh Dr. Marcuss membuat sebuah cairan mematikan untuk menguasai Dunia. Bukan hanya itu, mereka ingin menyingkirkan penduduk miskin yang membuat beban Negara. Mereka hanya ingin para manusia-manusia serakah yang mempunyai kekayaan untuk hidup di bumi ini.

Akhirnya Dr. Marcuss membuat sebuah cairan mematikan bersama dengan rekan-rekan penelitinya, mereka membuat sebuah cairan berupa cairan gas. Jika cairan gas itu di lempar akan menyebarkan Virus kematian dengan radius jarak jauh sekalipun, tapi tanpa Dr. Marcus ketahui virus yang dibuatnya bukan sebuah virus sembarangan yang bisa membuat seseorang manusia mati begitu saja. Virus itu dapat mengubah seseorang menjadi makhluk buas jika menghirup virus gas itu. Manusia yang menghirup gas itu akan berubah menjadi makhluk menyeramkan pemakan manusia dalam hitungan detik, selain itu mereka juga bisa berubah menjadi monster yang menyeramkan.

Akhirnya para sekelompok berbaju hitam itu mencoba virus mematikan yang di buat oleh Dr. Marcuss kepada beberapa manusia gelandangan yang sengaja mereka culik, setelah itu mereka mengurung beberapa manusia itu ke dalam sebuah ruangan dan salah satu sekelompok berbaju hitam itu memecahkan cairan virus itu kedalam ruangan itu. Dalam hitungan detik para manusia yang tidak bersalah itu berubah menjadi makhluk buas karena menghirup cairan itu, mata mereka memerah dengan urat-urat menonjol di setiap nadi di tubuh mereka.

Wajah mereka sangat buas dan sangat keleparan, kemudian salah satu dari sekelompok berbaju hitam itu menarik paksa ilmuwan yang sedang menyaksikan itu. Ilmuwan itu terus berteriak ketika mereka mendorong paksa tubuhnya masuk ke dalam ruangan yang sudah di isi oleh manusia buas. Para ilmuwan yang ingin menolong rekannya di hajar oleh sekelompok berbaju hitam itu dengan secara brutal. Kemudian tawa mereka terdengar ketika ilmuwan itu di serang oleh makhluk buas yang sudah terkena virus, sungguh sangat miris melihat pemandangan yang sangat menyakitkan itu.

Dr. Marcuss yang melihat kejadian itu begitu depresi, dia sangat menyesal telah menciptkan sebuah virus yang sangat berbahaya. Akhirnya Dr. Marcuss membuat sebuah virus penangkal untuk para manusia, virus itu di sebut A-virus. A-Virus itu bisa menangkal sebuah gigitan dari para manusia yang sudah terjangkit, selain itu Dr. Marcuss juga membuat sebuah virus biru bernama Blue Virus kegunaanya sama dengan A-Virus tapi Blue Virus itu sangat kuat. Dr. Marcuss sengaja membuat Blue Virus itu untuk merubah manusia menjadi kuat, agar manusia yang disuntikan cairan itu bisa mengalahkan manusia yang terjangkit dan bisa membawa dunia ini kembali damai seperti sediakala. Selain itu Dr. Marcuss juga menciptkan sebuah hologram untuk membantunya melindungi semua penemuannya dari sekelompok berbaju hitam itu.

Namun sayang Dr. Marcuss terlambat, Virus ciptaanya sudah tersebar. Para sekelompok berbaju hitam itu sudah menyebarkan virus berbahaya itu di kota Jakarta tepatnya di kawasan perkantoran di Jalan Sudirman. Hari itu, kawasan itu sangat begitu ramai dengan para orang-orang yang sibuk berlalu lalang menjalani aktifitas mereka. Tanpa rasa bersalah para sekelompok berbaju hitam itu memecahkan gas virus itu, hingga virus mematikan itu menyebar luas dan para manusia yang menghirup gas itu berubah menjadi makhluk buas mengerikan. Mereka terus menyerang para manusia dengan gigitan brutalnya dan menginfeksi para manusia yang masih dalam keadaan sehat, dalam hitangan menit Jakarta menjadi kacau. Mereka yang masih selamat terus berusaha menyelamatkan diri mereka.

Dr. Marcus dan para ilmuwan sangat panik dengan semua kejadian ini. Dr. Marcuss berbicara secara rahasia kepada salah satu ilmuwan kepercayaan yaitu Dr. Mark yaitu ayah Deisy, Dr. Mark juga sudah mengantisipasi bencana ini membuat sebuah ruang rahasia di rumahnya untuk menyembunyikan semua cairan virus itu. Setiap malam dia selalu menyuntikan cairan A-Virus kepada tubuh Deisy agar anaknya itu tidak terjangkit. Tapi, rumah Dr. Mark di serang oleh sekelompok berjubah hitam yang di pimpin oleh Albert, lalu mereka menculik Dr. Mark. Hingga sekarang Dr. Mark tidak di ketahui keberadaannya.

Sedangkan Dr. Marcuss telah meninggal dunia, dia sengaja dilempar oleh sekelompok berbaju hitam ke kerumanan manusia yang sudah terjangkit virus, karena Dr. Marcuss merahasiakan kepada mereka tentang cairan penangkal yang dia buat.

☭ ✯❅ ۞☾ ☼

FLASH ON...

Tubuh Pevita meremang mendengar semua cerita Deisy, dia tida percaya ada orang yang sekejam itu di dunia ini. Demi kepuasan mereka, mereka mempertaruhkan nyawa orang yang tidak bersalah. Pevita berjanji akan menemukan sekelompok berbaju hitam dan membunuh mereka satu persatu dengan tangannya sendiri. Ulah mereka telah membuat semua orang dan orang-orang yang dia sayangi lenyap.

"Aku sangat takut kak ketika mereka menyerang rumahku dan menculik ayahku waktu itu."isak Deisy.

Pevita langsung merengkuh tubuh mungil Deisy dan memeluknya. Lalu sepasang matanya menatap Sarah dan Vanessa yang tengah menatapnya dengan pandangan sayu. Wajah mereka terlihat lelah dan frustasi. Kemudian Pevita mengalihkan pandangannya ke luar jendela pesawat.

Langit sore terlihat mendung, pemandangan dibawah sana sangat-sangat menyeramkan. Dunia tidak lagi berwarna, langitpun terlihat muram.

Napas Pevita berhembus kencang, kemudian dia memejamkan kedua matanya mencoba untuk tidur. Dia sangat lelah, benar-benar lelah.

Sementara itu, Rian, Dimas dan Hendri sedang memegang cairan botol berwarna biru. Mereka memandangi cairan itu lekat-lekat. Sekali-kali pandangan mereka beralih kepada Ferdi yang sedang serius mengendarai pesawat.

"Apa kita harus mencoba menyuntikan cairan ini?" tanya Dimas memandangi Rian dan Hendri secara bergantian.

Hendri mengangkat bahunya, dia tidak begitu yakin, dia belum siap jika mempunyai kekuatan seperti yang di alami oleh Ferdi.

Tiba-tiba Rian berdiri, dia mengambil suntikan dan menyuntikan lengannya dengan cairan virus biru itu. Hendri dan Dimas kontan terkejut saat melihat Rian menahan rasa sakit luar biasa. Urat-urat Rian menonjol, suara Rian terdengar menggeram keras. Sepasang mata elang milik Rian melebar, warna bola matanya berubah menjadi warna biru pekat. Otot-otot Rian terlihat jelas. Efek samping cairan virus biru yang di suntikan di tubuh Rian sama seperti Ferdi.

"Rian, lo tidak apa-apa?!" tanya Dimas cemas.

Hendri langsung menangkap tubuh Rian, ketika tubuh sahabatnya melemas.

Rian menggeleng dengan napas terengah, dia merasakan sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Dia merasa menjadi lebih kuat dan segar, "kalian harus mencobanya, demi melindungi mereka...," ujarnya serak sambil menunjuk para sahabat wanitanya dengan dagunya.

Hendri dan Dimas hanya saling menatap sesaat, lalu mereka memandangi sahabat mereka yang terlelap lelah di kursi pesawat. Tanpa berpikir panjang, baik Hendri dan Dimas meminta bantuan Rian untuk menyuntikan cairan virus biru itu ke tubuh mereka.

Setelah cairan virus biru itu memasuki tubuh mereka, Hendri dan Dimas berusaha menahan rasa sakit yang amat sangat. Dimas mengigit bantalan sandaran kursi, hingga bantalan itu robek. Begitupun dengan Hendri, dia menahan suaranya agar tidak berteriak. Beberapa menit kemudian, suhu tubuh Dimas dan Hendri kembali normal.

Sekarang Dimas, Hendri dan Rian mempunyai tubuh seperti Ferdi. Kuat dan semoga tidak terkalahkan ketika mereka melawan makhluk hidup yang begitu buas di luar sana.

"Guys! Lihat ke luar jendela!" seru Ferdi membuat mereka semua berlari mendekati jendela pesawat.

"Oh Tuhan!" ucap Hendri dengan mata melebar ketika melihat kota Bali seperti kota mati.

☭ ✯❅ ۞☾ ☼

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SCHOOL ZOMBIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang