Misi Dimulai!

53 5 3
                                    

Mayura merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya sambil menghela nafas panjang. Perjumpaannya dengan Loki hari ini cukup membuatnya jengkel. Mengingat bocah cilik itu sok bijak tapi gak sopan!

"Dia benar-benar menyebalkan!" Gerutu Mayura. Ia beranjak untuk mengganti seragam sekolahnya.

Namun sebelum itu, Mayura membuka liontin yang selalu dipakainya. Liontin itu sengaja Mayura sembunyikan di balik baju seragamnya agar tak seorangpun menyadarinya.

Alasan pertama Mayura melakukan itu karena kata Ayah Mayura, liontin itu pemberian dari ibu Mayura. Alasan kedua karena bentuk liontin itu sangat unik. Liontin itu terbuat dari batu yang sangat keras berwarna abu-abu dan memiliki ukiran dengan huruf rumit yang tak dipahami Mayura. Walaupun terbuat dari batu, uniknya liontin itu sangat ringan seringan kapas. Dan alasan ketiga sekaligus alasan utama Mayura menyembunyikan liontin itu adalah karena liontin itu memiliki mantra sihir kuat yang selalu melindungi gadis itu.

Ya, Mayura menyembunyikan fakta bahwa dia adalah manusia setengah dewa. Ibunya adalah Dewi Aphrodite sang Dewi cinta dan kebahagiaan. Walaupun begitu, Mayura tak memiliki ingatan sama sekali tentang ibunya. Bahkan ayahnya, Misao Daidoji tak mengetahui jika wanita yang dinikahinya adalah seorang Dewa. Itu juga menunjukkan fakta jika dia juga tak mengetahui bahwa putrinya adalah manusia setengah dewa.

Mayura sendiri mengetahui hal itu saat dia berumur 8 tahun. Ketika seekor Iblis berbentuk ular raksasa nyaris membunuhnya di lapangan sekolah saat Mayura hendak pulang selepas piket.

Iblis itu hendak menelan Mayura bulat-bulat dengan mulut besarnya. Namun liontin yang dipakai Mayura saat itu membuat pelindung yang tak mampu ditembus oleh sang iblis. Saat itu, Iblis ular itu berbicara tentang siapa Mayura sebenarnya dan kekuatan sihir yang dimiliki oleh liontin milik ibunya itu.

Iblis itu sendiri musnah setelah Mayura melemparkan liontin itu ke mulut si Iblis. Hingga membuatnya menggelepar kepanasan dan lenyap.

Sejak saat itu, Mayura mempelajari sihir dari buku-buku yang ditulis ibunya. Buku-buku itu disimpan ayah Mayura di gudang tanpa mengetahui apa isinya.

Dan hingga saat ini, Mayura sudah berhasil menguasai sihir tingkat menengah berkat buku ibunya. Namun gadis itu masih berharap, jika suatu saat ia bisa bertemu dengan ibunya.

Setelah mandi, Mayura duduk di ruang tengah sambil menyalakan TV. Ia yakin ayahnya saat ini masih sibuk di kuil. Walaupun jam menunjukkan pukul 6 sore, ayah Mayura masih giat dengan tugasnya sebagai penjaga kuil Hirakawa yang terletak tak jauh dari rumahnya. Mungkin karena pekerjaan itu juga yang membuat Ayah Mayura mendirikan rumah dengan desain tradisional Jepang.

Krrriiiing!

Tiba-tiba suara telfon rumah Mayura berdering. Mayura mematikan TV nya sebelum mengangkat telfonnya.

"Ya, dengan Kediaman Daidoji?"

"Ah, Mayura-chan."

"Bibi Osaka? Ada apa?" Tanya Mayura saat tahu yang menghubunginya adalah ibunya Mizuki.

"Mayura-chan tahu di mana Mizuki? Dia belum pulang dari sekolah." Suara ibu Mizuki terdengar cemas.

"Eh? Yang benar?" Tanya Mayura tak percaya.

"Bibi sudah berusaha menghubungi ponselnya. Tapi ponselnya tidak aktif."

Hati Mayura mencelos. Padahal Mayura tadi yakin sekali melihat Mizuki berjalan di gang yang menuju rumahnya. Tapi kenapa gadis itu belum pulang? Mau tak mau Mayura merasa bersalah karena meninggalkannya sendirian.

"Bibi tenang saja. Mayura bakal bantuin cari nanti." Hibur Mayura.

"Maaf ya, Mayura-chan. Bibi jadi ngerepotin kamu."

The Story of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang