Loki menatap Narugami heran.
"Kau... minta bantuan...ku?" Tanya Loki tak percaya.
"Ayolah Loki... disini cuma kau satu-satunya dewa yang kuketahui keberadaannya. Lagipula aku tak bisa menggunakan sihir rune serumit yang kau gunakan!" Ujar Narugami memelas.
Loki menghela nafas pelan dan menatap Narugami sedikit iba. Ia sudah lama mengenal Narugami. Jadi Loki paham sekali karakter Narugami yang tidak bisa berbohong. Berbeda dengan Loki yang ahli bersilat lidah.
"Sayang sekali, aku tidak bisa membantu." Ujar Loki datar.
"Eh?!"
"Aku datang kesini karena terkena hukuman Odin. Selain itu, kekuatan sihirku sebagian besar disegel olehnya. Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya kembali ke Asgard." Jelas Loki.
Narugami menghela nafas kecewa dan turun dari meja kerja Loki. Ia ganti duduk di kursi yang berseberangan dengan meja Loki. Cowok berambut dark blue itu menatap Loki ragu.
"Hei, Loki..."
Loki melirik Narugami.
"...Kesalahan apa yang sudah kau perbuat?" Tanya Narugami pelan. Loki menatap Narugami datar dan tak lekas menjawab pertanyaannya.
"Aku tahu Odin dengan sangat baik. Dia bukan tipe dewa yang bisa memberikan hukuman yang begitu berat untuk dewa lain. Yah... mungkin jika kesalahannya berat, Odin akan bersikap tegas dengan hukuman yang akan diberikan. Tapi bukannya kau sudah sering mengacau? Bahkan Odin juga memakluminya. Dia sudah sering memberimu hukuman, tapi tidak sampai separah ini." Lanjut Narugami.
"Aku malas membahas soal itu." Jawab Loki singkat. Ia memutar kursinya dan membelakangi Narugami.
"Yah... aku juga tak berhak memaksamu untuk menceritakannya." Narugami menyandarkan punggungnya di kursi.
Loki terdiam dan menatap ke luar jendela. Teringat dengan saat-saat terakhirnya di Asgard. Saat ia diusir oleh Odin karena kesalahan fatalnya. Loki sadar apa yang dilakukannya saat itu memang salah, tapi ada yang mengusik Loki. Sorot mata Odin pada saat itu berbeda dari biasanya. Jika yang biasa Loki lihat adalah sorot mata yang penuh wibawa dan meneduhkan, saat itu... Loki melihat sorot mata kemarahan, kebencian dan... ketakutan? Entahlah Loki tidak terlalu yakin.
"Kurasa aku tak akan bisa kembali ke Asgard untuk sementara waktu." Gumam Narugami memecah keheningan. Membuyarkan lamunan Loki. Anak kecil berambut pirang itu memperbaiki posisi duduknya.
"Apa rencanamu?" Tanya Loki tanpa menatap Narugami.
"Hm... kurasa aku akan menyamar jadi manusia dan hidup normal sampai aku tahu bagaimana caranya kembali." Jawab Narugami enteng.
"Itu cukup membuatku lega. Setidaknya kau tak perlu bertindak mencurigakan dengan mengawasi tempat ini." Sahut Loki.
"Eh... jadi kau... tahu ya?" Narugami nyengir kuda.
"Aku ini dewa ahli rune. Penyamaran bodohmu tentu saja mudah kuketahui."
"Wajar saja 'kan? Si Daidoji beberapa kali menyebut nama Loki di sekolah. Karena aku penasaran, aku membuntutinya sampai sini. Tapi aku tak berani masuk karena takut salah orang."
"Seharusnya kau bisa merasakan sihirku!"
"Kau kan tahu aku lemah di bidang itu!"
"Dasar Dewa tak berguna!"
"Apa katamu?!" Narugami bangkit dan bersiap menyerang anak itu dengan pedang kayunya. Loki kembali memutar kursinya dan menatap Narugami suntuk.
"Lalu? Untuk apa kau berlama-lama di sini? Pulang sana! Kita sudah tak punya urusan lagi 'kan?" Usir Loki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Ragnarok
Fantasy#100 in Fantasy (03/03/2017) #775 in Fantasy (10/01/2018) Pertemuan tak terduga antara Dewa yang terbuang dan manusia setengah Dewa membawa takdir baru bagi alam semesta. Sebuah awal perang besar para Dewa yang terkenal sebagai... RAGNAROK (Terinspi...