Asisten Baru

60 5 2
                                    

Mayura berjalan dengan lesu. Ia menyusuri jalanan yang menuju ke rumahnya. Gadis itu masih kepikiran dengan ucapan Loki tadi.

...karena aku sama denganmu.

Ucapan itu masih menggema di telinga Mayura. Jika yang dikatakan Loki benar, apa itu berarti dia manusia setengah dewa seperti dirinya? Kalau memang begitu, Mayura tak akan heran jika Loki menjadi detektif di usia muda begitu.
Mayura menghela nafasnya pelan.

"Kenapa aku jadi memikirkannya?" Gumam Mayura pelan.

Gadis berambut merah menyala itu mempercepat langkahnya untuk segera pulang ke rumahnya.

"MAYURA!!!" Suara itu langsung menggelegar begitu Mayura sampai di depan rumahnya.

Saat itu Ayah Mayura baru saja keluar dari rumah untuk pergi menuju kuil yang tak jauh dari rumahnya. Lelaki yang hampir berkepala empat itu melotot menatap Mayura yang baru pulang.

"A-ayah..." Gumam Mayura lirih. Ia menatap ayahnya takut-takut.

"Kamu dari mana saja hah?! Kenapa baru pulang? Kau nyaris membuat Ayah jantungan karena mengkhawatirkanmu!" Omel Ayah Mayura.

"Maaf Ayah, semalam Mayura mencari Mizuki. Lalu ada sedikit kecelakaan dan..." Mayura menggantungkan kata-katanya. Ia tidak yakin jika harus bilang bahwa semalam dia tidur di rumah seorang detektif. Bisa-bisa bukannya reda, malah kemarahan Ayahnya semakin menjadi-jadi.

Melihat wajah putrinya yang takut dan agak kebingungan itu membuat Ayah Mayura mau tak mau luluh juga. Ia memang tak bisa bersikap keras pada Mayura. Bagaimanapun juga, Mayura adalah putri satu-satunya. Jadi Ayah Mayura selalu menuruti apapun keinginannya. Ia juga tak ingin sesuatu menimpa Mayura.

"Sudahlah, sebaiknya kau istirahat. Ayah sudah menyiapkan sarapan untukmu." Nada suara Ayah Mayura melembut dan mengacak rambut putrinya pelan.

"Terima kasih, Ayah." Mayura tersenyum melihat Ayahnya.

"Oh ya, Ayah. Mayura boleh meminta sesuatu?" Tanya Mayura.

"Sesuatu?"

***

"Sepertinya Mizuki Osaka tak mengalami luka sedikitpun. Ingatannya tentang peristiwa itu juga sudah dimodifikasi. Saya rasa tugas anda hasilnya cukup baik." Yamino tersenyum pada Loki yang duduk di meja kerjanya sambil membaca koran. Ia hanya melontarkan gumaman tak jelas pada ucapan Yamino barusan.

"Tapi... Saya masih benar-benar tak percaya jika ada iblis yang menginginkan manusia seperti itu." Gumam Yamino pelan.

Loki melirik Yamino sekilas sebelum berkata,
"Pada dasarnya, iblis tidak menginginkan manusia. Dia hanya menghasut manusia untuk berbuat jahat. Seperti pelaku kejahatan kemarin. Dia jadi psikopat karena ulah dari iblis bertentakel itu."

"Benar juga. Untung anda memasang taring anda sebagai anting Mizuki. Selain bisa mengetahui keberadaan Mizuki, mantra sihirnya juga berfungsi sebagai pelindung bagi gadis itu." Ujar Yamino. Loki hanya menghela nafas atas respon untuk ucapan Yamino.

Melihat tingkah Loki yang tak biasa, mau tak mau membuat Yamino sedikit curiga.

"Tuan Loki... masih memikirkan Mayura ya?" Tebak Yamino.

Loki hanya diam dan membalik koran bacaannya.
"Tuan Loki?" Panggil Yamino pelan.

"Aku tak bisa melibatkannya. Walaupun dia bukan manusia biasa, tetap saja ini urusanku. Hukuman ini, akan kujalankan sendiri. Akan lebih baik jika dia tak perlu ke sini lagi." Ujar Loki.
Yamino terdiam dan menatap Loki iba. Orang yang sangat mengenal Loki lebih dari siapapun itu adalah Yamino. Jadi dia tahu, ucapan Loki tadi juga merupakan penegasan bahwa sebenarnya Loki itu kesepian.

The Story of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang