Part 1

1.1K 34 9
                                    

'"apa yg kau ketahui tentangku?" tanya Kelvin yang berusaha untuk bersikap tenang.
"kkk...au. kau makhluk penghisap darah! VAMPIR" ucap Karin dengan suara yang bergetar karena takut.
"hah, apa kau takut?" tanya Kelvin diiringi tawa kecilnya. Lalu Kelvin memegang bahu karin yanh membuat Karin merasa kesakitan.
"KAU TAKUT? LALU KENAPA KAU MENCINTAIKU?" bentak Kelvin sembari menendang kardus yang ada didekat Karin membuat Karin terkejut.
"Kau menyakitiku, Vin" ucap Karin, yang berusaha melepaskan pegangan Kelvin dari bahunya.
"Kau akan merasa lebih sakit jika kau mencintaiku. Mencintai mahkluk yang haus akan darahmu, Karin" ucap Kelvin sembari melepaskan pegangannya dari bahu Karin
"Aku percaya kau tidak akan menyakitiku, bahkan kau akan melindungiku Kelvin. Aku tidak takut menghadapi rasa sakit yang akan terjadi nanti karena kau akan selalu ada bersamaku" ucap Karin dan langsung memeluk Kelvin yang ada dihadapannya. Kelvinpun membalas pelukan Karin' ucap seorang gadis yang sedang membaca novel tentang vampir di meja belajarnya.
"Hei Anna, bisakah kau berhenti membaca novel itu? Kau sungguh menggangguku tidur" ucap seorang gadis lagi yang sedang berbaring di kasurnya. Merasa namanya dipanggil, gadis itupun menoleh kearah sumber suara. Ia memutar bola matanya berarti malas.
"Baiklah Elsa" ucap Diana gadis yang membaca novel tadi
"Hei! jangan memanggilku dengan sebutan itu, kau selalu saja seperti itu selalu menyamakanku dengan gadis kartun itu" ucap gadis yang tadinya berbaring kini duduk menghadap ke Diana
"Kau sendiri yang mulai" ucap Diana sambil berjalan kearah kasur miliknya yaitu disamping kasur gadis itu.
"Ha!? Aku memanggilmu Ana karena dibalik kata diana ada kata Anna. Sedangkan aku? Namaku adalah...." belum sempat menyelesaikan kalimatnya Diana langsung memotongnya.
"Bella Aurora. Aku sudah tau itu tapi sifatmu itu ke semua cowok sangatlah dingin itulah mengapa aku menyamakanmu dengannya" ucap diana sambil tersenyum jahil kearah bella membuat bella hanya memutar bola matanya lalu kembali tidur karena ia tau ia akan kalah berdebat dengan diana. Diana yang senang membuat kakaknya itu kalah, tersenyum lebar menampakan giginya yang tersusun rapi lalu iapun ikut tidur dan mematikan lampu. Ruangan menjadi gelap hanya detak jarum jam dinding yang dikamar mereka berdua. Semuapun tertidur dengan lelap.

SKIP

Pagi yang cerah, burung burung yang bersiulan diatas pohon dekat kamar Diana dan Bella. Bella berjalan kearah jendela dan membuka tirai jendela yang membiarkan sinar matahari masuk kedalam kamarnya. Merasa terganggu akan sinar matahari pagi, Dianapun bangun dari tidurnya dengan mata yang masih mengantuk dan duduk ditengah kasurnya.
"selamat pagi" Ucap Bella dengan senyuman diwajahnya karena melihat adiknya telah bangun.
"hoamm, pagi Bel! Kenapa cepat sekali membangunkanku?" ucap Diana sambil menguap
"issh kau ini jorok sekali, setidaknya tutup mulutmu menggunakan tanganmu saat sedang menguap!" ucap Bella dengan tangan yang menutup hidungnya karena nafas yang dikeluarkan Diana.
"ha biarlah itu akibatnya membangunkanku terlalu pagi" ucap Diana kembali tidur. Bella hanya menatap adiknya itu, lalu tersenyum sinis.
"apa kau mau terlambat dihari pertamamu sekolah? Ha?" ucap Bella sambil melipat tangannya didepan dada. Diana yang mendengarkan ucapan Bella langsung bangun dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi taklupa ia membawa baju mandinya. Bella yang melihat itu hanya memberikan senyuman tipis dan gelengan kepala lalu Bellapun berjalan ke meja riasnya.
"kenapa tidak bangunkan aku dari tadi?" teriak Diana dari kamar mandi. Bella hanya tersenyum lebar mendengarkan kalimat yang dilontarkan oleh Diana.
Dikarena Diana yang belum selesai mandi, Bellapun turun deluan kebawah untuk sarapan pagi dengan tas yang berwarna biru yang menempel dibahunya. Dimeja makan sudah ada sarapan pagi untuk Diana dan Bella, dan momy mereka yang sedang duduk mengoles roti dengan sley coklat.
"pagi mom" ucap Bella sambil memcium pipi momynya itu
"pagi sayang" ucap momynya. Bellapun duduk disamping momynya dan mulai mengoles roti dengan sley coklat.
"dimana anna?" tanya momynya
"telambat bangun, jadi dia baru mandi. Karena lama nunggu bella tinggalkan saja" ucap Bella sambil mengunyah makanannya.
Momynya hanya tersenyum dan menggeleng-geleng kepalanya. Tak lama setelah sarapan pagi, Dianapun datang dengan seragam yang sama dengan Bella namun rambut yang terurai serta jepit rambut berbentuk pita dirambut coklatnya. Sedangkan Bella rambutnya diikat satu ke belakang dan poni kesamping.
"anna kau tidak makan syang?" tanya momy mereka sambil melihat kearah Diana yang sedang memakai sepatu disamping bella.
"nanti disekolah mom, jangan khawitir mom" ucap Diana tenang dan langsung berdiri bersama Bella lalu mereka mencium punggung tangan momy mereka dan berpamitan untuk pergi kesekolah. Mereka melambaikan tangan ke momy mereka sebelum masuk kemobil dan momy mereka membalas dengan lambaian tangan pula serta senyuman. Merekapun masuk mobil sport putih dan melaju meninggalkan kediaman mereka.
SKIP
(HIGH SCHOOL V)
Nama sekolah baru untuk Diana dan Bella sudah tertera di samping pintu gerbang sekolah, Diana dan Bella sedang berdiri menatap sekolah baru mereka, mereka saliling bertatapan mata untuk beberapa detik hingha akhirnya mereka memutuskan untuk melihat lihat kedalam sekolah ternyata didalam sekolah terlihat lebih indah. Mereka kagum melihat sekolah ini. Cat yang berwarna putih, lapangan yang bersih, tidak ada coretan ditembok semua putih dan sekolah yang berlantai 5.
"wow. Perfect" ujar Diana yang dari tadi bengong
"ya, ayo kita cari ruangan kepsek" ujar Bella yang melangkah mendahului Diana yang masih menatap sekolah barunya ini.

Seseorang POV
"perasaan apa ini?"batinnya
"adapa lou? Kau baik baik saja?" ucap seseorang yang duduk disamping louis
"aku merasakan sesuatu lex, perasaan yang sangat asing. Perasaan ini tidak pernah kurasakan sebelumnya" ucap louis
"mungkin ada sesuatu yang tidak beres ayo kita liat" ujar alex melangkah kedepan kelasnya dan diikuti oleh louis.
Berhubung kelas mereka dilantai 4 dan berhadapan langsung dengan gerbang sekolah sehingga mereka yang ada diatas bisa melihat siapa saja yang masuk kesekolah. Louis dan alex berdiri didepan kelas mereka dan melihat 2 orang gadis asing yang tidak pernah mereka temui disekolah ini. 2 gadis itu terlihat sedang mengagumi sekolah ini hingga pada akhirnya gadis yang mengikat rambut kebelakang berjalan mendahului gadis yang mengurai rambutnya. Louis dan alex saling bertatapan lalu mereka mengangguk berarti pikiran mereka searah dan merekapun mengerti. Lalu dengan cepat mereka berjalan turun kebawah, namun tidak berlari karena mereka sedang menjaga image mereka sebagai laki laki terpopuler dan terpandai disekolah itu padahal mereka sedang terburu-buru.

Diana dan Bella telah memutari sekolah ini sebanyak 2 kali namun mereka belum menemukan ruangan kepala sekolah.
"Bel, kantin dulu deh. capek nih haus pula" ucap Diana yang berhenti berjalan.
"dasar kau ini, kita saja belum menemukan ruangan kepsek bagaimana mau nemuin kantin? Ohiya emang kau saja yang haus aku juga haus Anna" ucap Bella. Saat mereka sedang sibuk berdebat, Bella melihat kebelakang Diana. Semua siswi sekolah ini menatap kearah Diana dan Bella sambil tersenyum seperti orang gila.
" ada apa dengan mereka?"batin Bella
"Anna liat kebelakang deh, ngapain mereka liat ke kita?" tanya Bella. Dianapun berbalik dan melihat semua siswa siswi yang melihat kearah mereka berdua, lalu dianapun kembali membalikan badannya menghadap ke Bella, ia melihat dibelakang Bella ada 2 cowok keren.
"wow mereka keren, tinggi, putih dan mungkin mereka cowok populer yang ada di sekolah ini sekaligus merekalah yang dilirik oleh siswi disini bukannya kita" batin Diana
"hmm, adaapa?" tanya Bella yang melihat Diana sedang melamun sambil tersenyum aneh, dan akhirnya Diana kembali fokus kearah Bella.
"hmm coba kamu lihat kebelakang, semua siswi disini bukan ngeliatin kita tapi ngeliatin cowok itu Bella Aurora" ucap Diana dan Bellapun menoleh kebelakang,
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Bella sempat terpikat oleh ketampanan yang dimiliki oleh kedua laki-laki tersebut. Namun, setelah itu ia kembali ke tatapan biasa untuk semua pria yaitu tatapan dingin. Bellapun kembali menoleh kearah Diana yang masih terpaku melihat ketampanan kedua pria itu.
"hei anna berhentilah membuat tatapan yang menjijikan itu. ayo kita pergi nanti keburu masuk lagi" ujar Bella sambil menarik tangan Diana untuk pergi dari tempat itu. Namun, sebelum Bella pergi seseorang menghentikannya.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang