Part 2

482 34 0
                                    

Namun, sebelum Bella pergi seseorang menghentikannya.
"Hei!" ujar seseorang itu yang membuat langkah Bella dan Diana terhenti dan Dianapun menoleh menatap orang yang memanggilnya. Sedangkan Bella tidak berbalik ia memperhatikan sekitarnya, semua siswa siswi menatap mereka alias Diana, Bella, Dan 2 laki-laki yang tak dikenal namun diyakini bahwa 2 laki-laki yang bersamanya adalah laki-laki populer di sekolah ini.
"hmm, kalian memanggil kami?" tanya Diana yang menatap kearah 2 laki-laki tersebut.
"hmm" ucap laki-laki yang tinggi, berkulit putih dan berambut hitam pekat serta bermata biru. Cowok itu mengankat satu alisnya yang berarti ia bingung kenapa cewek disampingnya tidak berbalik kearahnya? Melihat hal itu, Diana langsung mengerti apa yang dimaksud oleh cowok tersebut.
"oh maaf dia memang seperti itu, dia tidak mau berbicara dengan orang yang tidak ia kenal. Ia harus tau nama dan sifat seseorang itu dulu baru dia ingin berbicara dengannya" ucap Diana sambil melontarkan senyuman manisnya.
"ishh, Anna ngapain sih kamu?" batin Bella sambil menatap tajam Diana yang ada disampingnya namun tetap dengan posisi membelakangi kedua laki laki itu. Laki-laki yang tadi mengankat alisnya berjalan kehadapan Bella. Ketika ia berada dihadapan bella, bella hanya menatap cowok didepannya itu dengan tatapan dingin dan tangan yang dilipat diletakkan didepan dadanya. Semua orang yang ada ditempat itu melihat kearah Bella dan cowok yang ada dihadapan bella.
"hai kenalkan namaku louis senang bertemu denganmu" ucap louis so' akrab sambil memberikan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan bella, bella menatap tangan louis lalu kemudian menatap kembali wajah louis tanpa menjabat tangan louis.
"Dan Buruk buatku bertemu denganmu" kalimat yang dilontarkan oleh Bella membuat semua orang terkejut, bagimana tidak? Semua cewek menginginkan berjabat tangan dengan Louis bahkan berbicara dengan Louis. Tapi Bella? Dia justru berkata seperti itu. Mendengar kalimat itu Diana langsung memegang bahu Bella.
"maaf dia memang orangnya seperti itu. Dia....." belum sempat kalimatnya selesai Bella langsung memotong kalimat yang ingin diucapkan Diana.
"sudalah ana, jangan menceritakan tentang diriku lagi ke orang yang sama sekali tidak aku kenal bahkan kau tidak mengenalnya. Kau tau itukan? Aku tidak suka dengan hal itu" ucap Bella tegas ke Diana, membuat Diana menjadi diam.
"maaf telah berbuat keributan di hari pertamaku sekolah disini, tapi adakah diantara kalian yang bisa mengantar aku dan saudaraku ke ruangan kepala sekolah?" lanjut Bella yang bertanya kesemua orang yang sedari tadi berkumpul mengelilingi mereka berempat. Tak ada yang menjawab, mereka semua hanya menatap bella
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Empat detik
Lima detik
Enam detik
"baiklah tak apa jika kau tidak mau berkenalan dengan temanku ini tapi aku akan tetap menolongmu, ohiya kau bisa memanggilku alex" ucap alex sambil memegang bahu temannya itu dan memecahkan keheningan di tempat itu
"bagaimana aku bisa pe....." ucapan bella belum selesai namun dipotong oleh Diana
"baiklah, kau bisa mengantar kami?" ucap Diana, yang membuqt Bella menatap heran kearah Diana.
"hei, pikirlah kita sudah mengelilingi sekolah ini sebanyak 2 kali apakau tetap tidak mau menerima bantuan mereka, ayolah bella aku capek jalan ntah kemana arahnya" bisik diana ke telinga bella
"ya aku bisa mengantar kalian" ucap alex sambil tersenyum
"ok terimah kasih! " ucap diana sambil tersenyum kearah alex. Alexpun mambalasnya dengan tersenyum.
"dan kalian semua boleh bubar" ucap louis yang sedari tadi diam karena perkataan yang dilontarkan Bella dari mulutnya. Semuanyapun bubar dan meninggalkan mereka ber4.
"ayo ikuti aku" ucap alex berjalan mendahului louis, Diana, dan Bella. Setelah alex berjalan, louispun mengikutinya dari belakang lalu kedua cewek itu. Bella hanya memutar bola matanya dengan malas dan mengikuti mereka ber3 dari belakang.
Disetiap lorong sekolah yang mereka lewati, mereka menjadi pusat perhatian. Tatapan dari mereka semua membuat Bella agak risih dan kesal. Sedangkan Diana dan Alex menikmati pandangan mereka. Bella yang melihat itu merasa bahwa mereka sangatlah norak. Dan louis? Dia tidak pernah berbicara disepanjang jalan, dia hanya diam dan sesekali dia melirik kearah Bella namun tak lama.
Akhirnya mereka sampai diruangan kepala sekolah, alex mengetuk pintunya dan langsung masuk kedalam ruangan kepsek diikuti Diana, Bella, dan Louis.
"selamat pagi pak" ucap Louis
"pagi lou, kalian? Diana aurora dan Bella aurora?" ucap kepsek yang baru melihat kearah siapa yang datang.
"ya pak saya Bella Aurora dan dia saudara saya Diana Aurora" ucap bella.
"oh jadi namanya bella?" batin louis
"Baik saya sudah mendengar cerita tentang kalian. Dan Louis alex kalian antar mereka kekelas kalian kelas IPA 1" ucap kepala sekolah itu.
"Hmm baik pak kalau begitu saya permisi selamat siang" ucap alex dan dibalas anggukan kecil serta senyuman dari kepala sekolah lalu alexpun berjalan keluar ruangan diikuti oleh diana, louis dan bella.
Saat mereka keluar dari ruangan kepala sekolah dan berjalan ke kelas sama seperti tadi, mereka menjadi pusat perhatian. Hingga mereka sampai di lift sekolah, dan segera mereka masuk lalu memencet tombol no 4 dan liftpun meluncur keatas. Didalam lift tidak terjadi apa apa, mereka semua hanya diam. Hingga pintu liftpun terbuka, dan mereka keluar lalu kembali berjalan menuju kelas dan hal yang sama terulang lagi yaitu mereka menjadi pusat perhatian.

Dikelas
Dikelas sangatlah ribut, ada yang melempar lempar kertas, ada yang menyanyi ngak jelas lagunya apa, ada yang main handphonelah, dll. Saking ributnya kelas sampai sampai suara ribut itu terdengar sampai di luar kelas. Bahkan bel berbunyipun hampir tidak terdengar. Namun, saat Louis dan alex masuk dengan tangan yang dilipat didepan dada serta tatapan tajam mereka. semuanya berhamburan menuju kebangku mereka masing masing dan semuanya menjadi tenang suara ribut tadi menjadi sunyi. Diana dan Bella yang melihat itu heran "adaapa dengan mereka?" batin bella. Sejenak Louis mencuri pandang dengan Bella. Dan akhirnya Louis kembali menatap sekitarnya dan melangkahkan kakinya masuk kekelas dan diikuti oleh alex, diana dan bella. Semua murid hanya menunduk kebawah.
BRRRAAKK suara pukulan antara tangan dan meja membuat semua yang ada dikelas itu takut kecuali diana dan bella yang kaget tapi tidak takut. Sedangkan alex tetap dengan tatapan yang tenang. Diana dan bella melihat kearah sumber suara dan melihat louis yang sedang berdiri dekat meja guru dengan tangan yang ada di atas meja.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN TADI?" bentak louis yang makin membuat semua orang takut dan terkejut
"hei jawablah jika kalian ditanya" ucap alex tenang serta senyuman jahilnya
"baik tidak ada yang mau menjawab?" tanya louis lagi dengan nada yang sudah agak tenang. Namun semua masih diam tak ada yang menjawab. Louis menatap mereka semua, alex, diana, dan bella juga menatap kearah mereka semua sama seperti yang dilakukan Louis.
"istrahat nanti kalian semua berlari memutari lapangan sebanyak 20 kali jika ada yang istrahat maka putarannya akan ditambah sebanyak 10 kali paham?" ucap louis tenang. Dan semua siswa yang membuat keributan kaget mendengar hukuman yang diberikan oleh sang ketua kelas.
Kemudian dikelas hening tak ada yang bersuara.
"baiklah, kita kedatangan 2 siswi baru, perkenalkan nama kalian" ucap alex memecahkan keheningan yang ada di dalam kelas, louispun berjalan menuju bangkunya lalu disusul oleh alex. Dan mempersilahkan Diana dan Bella memperkenalkan diri mereka.
"khm... Hai namaku Diana Aurora, aku harap kalian bisa senang berteman denganku" ucap Diana mempekenalkan dirinya dengan senyumannya. Setelah selesai memperkenalkan dirinya, ia menatap kearah Bella yang dari tadi diam, wajahnya menampakan bahwa dia tidak suka bagian ini karena dia harus memperkenalkan dirinya dengan orang yang ia tak kenal. Diana menatap bella sambil tersenyum paksa, bella yang melihat itu mengerti apa yang di maksud oleh Diana, iapun memutar bola matanya lalu tersenyum.
"hai kenalkan nama aku Bella Aurora kalian bisa panggil aku bella" ucap bella dengan senyuman paksanya.
"senyuman palsu" bisik alex ke louis yang masih menatap 2 cewek itu. Walaupun alex sedang berbisik tapi Bella masih mendengarnya. Bellapun langsung menatap tajam kearah alex, alex yang melihat tatapan itu langsung tersenyum dan mengankat 2 jarinya berbentuk V keatas.
"ish dasar aneh" batin bella
"baiklah, kalian boleh duduk disamping kami lagipula disini kosong" ucap alex mempersilahkan Diana dan Bella duduk disebelah bangku mereka. Dianapun melangkahkan kakinya menuju bangku pertama dekat Alex, ia pun duduk dibangku itu lalu melihat kearah bella yang masih berdiri. Dianapun kembali berdiri dan menarik bella untuk duduk disampingnya. Bella hanya diam karena dia tidak bisa berbuat apa apa , tidak ada lagi bangku yang kosong. Jadi Bella terpaksa duduk disebelah Diana dan dekat dengan Louis dan alex.
Selama 10 menit tidak ada guru yang masuk, dikelas semuanya diam tak ada yang berani bersuara. Mereka semua hanya membaca buku mereka.
Bella yang merasa sangat bosan mengeluarkan handphonenya dan memasang headseat ke telingannya lalu memutar lagu kesukaannya, begitu juga dengan Diana ia merasa sangatlah , iapun memainkan handphonennya. Melihat apa yang mereka lakukan membuat seluruh siswa bingung ada juga yang kaget. Karena di kelas dilarang mengaktifkan handphone, kecuali jam istrahat atau pulang sekolah.
Melihat itu Louis langsung berdiri, dan berjalan kebangku Bella dan Diana.

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang