Part 28

165 5 2
                                    

Dikerajaan Vorks nampak semua pasukan kini sedang latihan berlatih pedang juga Memanah. Dan Diana yang diam dibalik jendela kaca besar kamarnya memandangi Ayahnya yaitu Steve yang juga ikut berlatih memperhatikan setiap gerakan bertarung dan gerakan pedang Raja sekekali ia tersenyum saat Steve melawan Alex yang menjadi lawan bertarungnya karena Alex yang selalu kalah dengan Steve. Itulah yang membuat Diana tersenyum.

"Putri Diana, boleh saya masuk?"

Terdengar suara seseorang dari balik pintu kamar Diana membuat perhatian Diana teralih kepada pintu kamarnya

"Ya. Masuklah"

Tak lama kemudian 2 Makhluk yang ada d kerajaan Vorks masuk dengan setengah wajahnya tertutupi oleh topeng yang agak menyeramkan dengan tangannya yang membawa sebuah buku juga tongkat sihir hitam.

"Tuan Ann?"

"Ya Tuan. Putri. Perkenalkan Nama saya Ann dan ini asisten pribadi saya. Alfian"

Ann dan Alfian membungkuk hormat kepada Diana dan Diana membalasnya dengan senyuman yang ramah.

"Baiklah. Aku Diana. Kalian kemarilah" Diana menyuruh kedua makhluk itu duduk si sebuah sofa dekat jendela. Terdapat 4 sofa disana yang memutari sebuah meja kecil berbentuk bundar dengan Diana yang duduk berhadapan dengan Ann dan Alfian yang duduk di samping Ann.

"Kami datang kesini karena Tuan Putri memanggil kami. Apa Tuan Putri memerlukan sesuatu?"

"Ya. Aku hanya ingin bertanya, Apa kau dapat meramalkan sesuatu?"

"Ramal? Hmm, Ya bisa dibilang seperti itu"

"Apa kau dapat mengetahui kekuatanku bila aku menjadi vampir?"

Nampak raut wajah dari Ann agak kebingungan namun ia segera paham maksud Diana

"Hmm. Jika kau menginginkannya"

"Baiklah" Diana mengulurkan tangannya

"Bukan. Bukan begitu Putri tapi cara saya meramal adalah hanya menatap mata anda"

"Owh" Diana menarik kembali tangannya "aku kira seperti itu. Soalnya di dunia manusia para peramal yang ada di Karnaval-Karnaval meramal dengan menyentuh tangan orang yang ingin diramal"

"Haha... Tapi di dunia kami tidak seperti itu Tuan Putri. Kami hanya perlu menatap matanya dan kejadian masa lalu atau masa depan yang akan datang akan nampak dalam memori ingatan kami"

"Owh. Yasudah, bisa kau ramal aku sekarang?"

"Baiklah"

Ann mulai menatap mata Diana lalu setelah sekian detik matanya mulai tertutup.

Diana yang melihat Ann sedang menutup matanya. Menatap heran ke Ann lalu menatap Alfian meminta penjelasan

Diana mengulurkan tangannya untuk diramal oleh Ann. Tetapi justru yang ia dapatkan adalah wajah kebingungan oleh Ann juga Alfian yang terkekeh pelan.

"Ada apa? Apa kau tidak bisa? Apa aku memiliki masa lalu yang buruk?"

Ann membuka matanya dan menatap kearah Diana dengan tatapan yang terbaca

"Kau. Kau dan saudaramu memiliki kekuatan ganda yang saling bertolak belakang"

"A-Apa? Maksudnya?"

"Aku rasa hanya Alfianlah yang bisa menjelaskan lebih rinci masalah kekuatan itu. Aku hanya memberitaumu bahwa kendalikan emosimu! Kekuatanmu sangat berpengaruh didunia manusia dan juga bisa membuat dunia vampir hancur"

Diana melirik Alfian sebelum kembali menatap Ann dengan raut wajah yang kini berubah menjadi khawatir

"A-Apa itu sangat berbahaya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang