Chapter 5

5.4K 350 46
                                    

Dua haripun berlalu.....

Julianne mempersiapkan diri sepagi mungkin. Ia bangun pukul lima pagi untuk merias wajahnya. Berkali-kali ia bersolek di depan kaca memastikan bahwa penampilannya telah terlihat pantas.

Rapat tender diadakan pukul sembilan pagi namun pukul delapan ia telah berada di kantor milik Tuan Pooja Singh. Sebuah gedung yang disewa olehnya selama beberapa bulan. Tidak terlalu tinggi namun beraksen minimalis.

Julianne berjalan dengan langkah tenang. Beruntung jarak menuju kantor tersebut hanya beberapa blok dari apartemen tempat ia tinggal.

Sepasang kaki mungilnya tampak cantik berhiaskan stiletto cantik berwarna merah menyala. Sepasang blazer berwarna hitam dengan kemeja putih didalamnya membuatnya terlihat seperti seorang pramusaji magang.

Sebenarnya itu bukanlah gaya yang ia gunakan sehari-hari. Namun mengingat bahwa ini adalah proyek besar  dan menggunakan kemeja berbahan tipis menerawang ia rasa kurang pantas.

Rambut french twist menambah kesan rapi pada dirinya. Mata biru terangnya bersinar dengan eyeshadow cokelat muda cerah. Membuat wajahnya terlihat segar. Lipstik nude coral menjadi paduan yang pantas.

Ia terlihat sempurna.....

Ia berjalan menuju lift yang akan membawanya menuju lantai 5 yang merupakan lantai dimana rapat akan berlangsung. Dan ia berlari menuju ke arah lift.

Ia menaikkan tangannya pada seorang pria yang telah berada terlebih dahulu di dalam lift. Tangannya menunjuk untuk menahan lift agar tidak tertutup dan beruntung, pria baik hati itu bersedia menahan pintu tersebut.

Julianne berlari. Sedikit susah karena ia menggunakan stiletto tinggi yang menekan kakinya. Ketika ia masuk kedalam lift lalu memandang wajah pria baik hati tersebut, senyum diwajahnya memudar.

Begitupun wajah pria itu yang awalnya terlihat dingin dan enggan untuk menyambut senyuman itu, kini berpaling dengan kedua mata terbelalak.

" Kau.........?".

Ucap Julianne mendahului yang disambut dengan Jacob yang memutar kedua matanya dengan bibir yang berbisik pelan mengucapkan ' Oh my God '.

Ucap Julianne mendahului yang disambut dengan Jacob yang memutar kedua matanya dengan bibir yang berbisik pelan mengucapkan ' Oh my God '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jacob tampak tampan dengan kemeja putih yang terlipat hingga dibawah siku. Celana keabuan dengan jas yang ia letakkan ditangannya. Sepasang sepatu semi formal berbahan kulit berwarna cokelat dan tak lupa suspender yang melingkar di bahunya.

Sedikit tattoo yang terlihat menghiasi setiap inchi dari kedua tangannya dan rambut pirang gelapnya tersisir rapi dengan beberapa helai yang menjuntai di dahinya.

Dan gayanya memang seperti itu. Dia kurang menyukai gaya yang terlalu formal. Namun justru itu menjadi daya tarik tersendiri dari seorang Jacob. Ia bukanlah seorang pengikut trend namun ia adalah penciptanya.

Fake Husband ( A wedding tale story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang