Chapter 11

2.5K 268 67
                                    

Jacob cukup terkejut dengan ajakan Julianne untuk menemaninya berbelanja. Masih dengan pakaian kerja karena mereka memutuskan untuk tidak menggantinya. Sebetulnya itu ide Julianne untuk langsung pergi karena menurutnya sesampai apartemen Jacob dan dirinya pasti enggan untuk kembali pergi.

Rasa terkejut Jacob masuk diakal. Pada umumnya perempuan pasti mengajak untuk pergi berbelanja pakaian atau alat-alat kecantikan dan semacamnya. Tetapi Julianne justru mengajaknya membeli kebutuhan untuk apartemen miliknya.

Jacob merasa aneh tetapi satu sisi dia merasa senang karena untuk pertama kalinya seseorang memperhatikan dirinya walaupun secara tidak langsung. Apartemen itu miliknya yang berarti dengan jelas Julianne juga memperhatikan kebutuhannya. Ucapnya terkekeh didalam hati.

Mereka masih di supermarket yang berada tidak jauh dari apartemen Jacob. Julianne sedang memperhatikan rak yang berisi berbagai macam pilihan sereal. Julianne meraih corn flake yang merupakan sereal yang sangat disukainya dan tentunya sereal berbahan gandum lainnya yang dia terka merupakan kesukaan Jacob.

Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun sedari tadi. Hanya memilih barang-barang dan memasukkan ke dalam keranjang belanjaan. Dia bahkan tidak peduli barang dikeranjang sudah semakin menumpuk dan benar-benar tidak peduli jika ada beberapa barang yang jatuh dan Jacoblah yang memungutinya.

Beberapa wanita ada yang berbisik memandang Jacob dengan senyum kecil.

" Kau lihat suaminya? Benar-benar sangat perhatian. Dia menemani istrinya belanja padahal baru saja pulang kerja. Bisa kau bayangkan apa yang akan kuberikan untuknya nanti malam jika aku menjadi istrinya?".

Terkekeh kecil menatap Jacob lekat.

Jacob memang mengikuti Julianne cenderung membuntuti seperti seekor keledai. Kini mereka berada pada rak pendingin susu dan yoghurt.

" Kau suka susu rendah lemak atau full cream?".

Tanya Julianne menatap serius pada Jacob. Tatapan tajam itu membuat tubuh Jacob sedikit merinding. Raut wajahnya memang tampak kesal walaupun dia tahu rasa kesal itu bukan untuknya ataupun karenanya tetapi tetap saja Jacob menjadi salah tingkah.

" Rendah lemak saja ".

Tidak menjawab, Julianne langsung saja meraih susu tersebut.

Julianne kemudian memutari supermarket besar tersebut, sisi lain dari supermarket. Membeli beberapa perlengkapan rumah tangga lainnya dan kebutuhan untuk dirinya juga. Tak lupa membeli sayur untuk salad dan juga sosis ham. Setelah ia rasa cukup, Julianne menuntun ke arah kasir.

Kini mereka sedang dalam antrian untuk membayar. Menunggu dengan Jacob yang mendorong trolly dan Julianne berdiri disebelahnya. Tatapan Julianne masih kosong. Konsentrasi tampaknya memang sudah tidak dimana tubuhnya kini berdiri. Diam-diam Jacob meliriknya sesekali. Memperhatikan raut wajah tidak bersemangat membuatnya ikut merasa sedih.

Dia bukanlah Julianne yang kukenal dan aku merasa sedih untuk itu, ucapnya sedih dalam hati.

Ketika sudah di depan kasir, seorang wanita berbadan tambun menatapnya dalam-dalam. Dia tersenyum kecil dan malu-malu.

" Kalian pasti pasangan muda yang baru menikah betul? ".

Julianne dan Jacob saling menatap satu sama lain.

" Tidak. Itu tidak benar! ".

Ujar Julianne.

" Kami-kami hanya-hanya rekan kerja ".

Mengklarifikasi dengan cepat. Wajah wanita itu masih menatap tidak percaya.

" Apa itu benar? Aku tidak bisa mempercayainya. Kalian begitu sangat serasi dan wajah kalian sedikit mirip satu sama lain. Sayang sekali... ".

Fake Husband ( A wedding tale story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang