"Mau berapa lama lagi kau? Kau tidak lihat ini sudah pukul berapa?". Ucap jihoon oppa dengan sinisnya padaku.
Tanpa berani menjawab ucapannya. Aku mulai berjalan mengikuti langkahnya dari belakang.
Sebenarnya jihoon oppa sangat tampan. Jika saja dia tidak bersikap dingin seperti ini padaku aku akan dengan senang hati memujinya setiap hari.
Jika dilihat dari postur tubuh, jihoon oppa termasuk pria yang pendek. Bahkan Dino oppa sedikit lebih tinggi darinya.
Tapi, apapun itu. Dia benar-benar menggemaskan."Turun sekarang. Kau sudah sampai tuan putri!!". Ucap Jihoon oppa yang membuatku menatapnya heran.
Apa kalimatnya tadi untuk menyindirku??
Hmm itulah yang ada dalam benakku sekarang.
>JIHOON POV
sekarang aku bahkan sudah seperti supir pribadinya. Mengantarkannya kesekolah adalah hal yang merepotkan."Cepat turun!". Seruku lagi padanya yang sedari tadi memperhatikanku.
Perlahan dia membuka pintu mobil dan mulai turun. Kulihat punggung mungilnya itu bergerak menjauhi mobilku dan menghilang dibalik pagar besar sekolah.
"Soohae!!". Panggilku saat aku tak
Sengaja melihat adik manisku itu melintas dari depan mobilku."Eohh!! Jihoon oppa". Sahutnya antusias.
"Sedang apa kau disini?". Tanya ku
"Aku pindah sekolah kesini oppa. Sudah seminggu aku disini". Jawabnya
"Ahh baiklah aku mengerti. Sudah masuklah, nanti kau telat".
Sebegitu tak berguna nya kah aku sebagai saudara? Bahkan adikku pindah sekolah saja aku tak tahu.
Apa ini? Tidak berguna. Apa appa juga tidak mengetahui ini?
Keterlaluan jika appa benar tak mengetahuinya.Kulakukan mobilku menuju rumah.
Semoga Appa belum berangkat bekerja."Appa!!". Panggilku sesaat aku memasuki rumah.
"Ada apa? Kenapa kau berteriak begitu?". Tanya Mama yang melihatku bergerak menuju ruang tamu.
"Dimana Appa?". Tanya ku
"Ada di kamar sedang bersiap-siap" ujarnya
Bergegas aku menaiki anak tangga satu demi satu. Menggerakkan kakiku agar melangkah dengan cepat.
"Appa". Panggilku
Appa hanya melihat ku dengan tatapan kebingungan. Sembari merapikan dasinya
Ia bertanya"Ada apa? Sepertinya penting". Sahut Appa
"Soohae pindah sekolah?"."Yahh.. Sudah seminggu". Jawab Appa dengan santainya
"Kenapa appa tidak memberitahuku? Jika aku tak bertemu dengannya tadi. Mungkin aku tak akan pernah tahu kalau dia sudah pindah". Ujarku panjang lebar
"Heii ada apa denganmu? Kenapa berlebihan sekali? Aku juga ingin memberitahumu sebelum kau pergi mengantar Mia kesekolah". Ucap Appa
"Tapi aku menahannya, karena mungkin kau akan bertemu dengannya ketika mengantarkan Mia". Jelas Appa lagi."Aku berfikir appa memindahkan Soohae kesekolah yang sama dengan Mia agar mereka bisa berteman atau bahkan bisa menerima satu sama lain.". Jelasku "kuharap aku salah".
"Yah itu tidak salah sama sekali. Aku berencana seperti itu. Harapanku cukup besar agar ini berhasil". Jelas Appa
Aku hanya diam mendengar penjelasan appa . meninggalkan ruangan itu adalah jalan terakhir agar aku tak semakin emosi mengingat apa yang telah direncanakan Appa.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Brother's"
ספרות חובביםMungkin, aku bukan lah adik yang terbaik untukmu... Namun, aku berani bertaruh.. Kau adalah kakak terbaik untukku. Oppa!! Saranghae yo ^_^