Rama, Radit, Dika, dan Fian langsung berjalan beriringan menuju kantin. Tak lupa bumbu-bumbu keidiotan menghiasi perjalanan mereka walaupun hanya ke kantin. Dan para siswi yang dilewati oleh mereka bukannya merasa terganggu malah tergila-gila kepada mereka. Pasalnya muka mereka berempat bisa dibilang, ekhem, tampan.
Lalu seperti biasa, mereka menempati tempat mereka, yang tak sadar sekarang menjadi tempat khusus bagi Fantastic Four itu.
"Pak De!" teriak Dika memanggil Pak De, penjual mie ayam itu
"Mie ayamnya empat, ya!" sahut Fian dengan sopan, Pak De mengangguk seperti tahu pesanan mereka
"Gue butuh short getaway, nih." Ucap Rama tiba-tiba, sontak saja ketiga temannya melihat wajah Rama dengan cemas
"Kenapa lo? Tiba-tiba banget." Tanya Radit
Rama menaikkan bahunya, "Bosen sama yang gini-gini aja." Bohong Rama
"Tahan dulu. Gue mau ngeliat pentas teater." Sahut Radit, dan Rama kembali diingatkan kejadian yang kemarin
"Mau ngeliat Keyla, Dit?" goda Fian
"Atau... Getha?" kali ini ketiga orang itu tertawa, terkecuali Rama. Mereka bertiga saling berpandangan
Tiba-tiba Dika teringat sesuatu,
"Lo sih belum bayar makanan, kepikiran kan tuh!" celetuk Dika, disambut gelak tawa dari ketiganya, terkecuali Rama, lagi.
"Okey, okey." Ucap Radit, mengerti bahwa mood sahabatnya itu lagi turun, "Kenapa sama Getha, Ram?" tanyanya
Ketiganya menunggu jawaban dari Rama, tapi Rama hanya memandang mereka dengan bingung
"Kenapa?"
Ketiganya mendengus kesal
"Lo nggak pandai ngibul sama kita." Rama hanya mengerutkan alisnya
"Gila. Ya kali gue mikirin Getha. Penting abis."Rama menaikkan bahunya. Tak lama kemudian mie ayam mereka datang, dan tanpa sadar, Rama menghembuskan napas lega.
---
"Geth, itu Rama." Seru Keyla menunjuk tempat di mana Rama berada. Mengingat Rama belum membayar uang donat dan bakpau kemarin, alhasil mereka dimarahin abis-abisan sama Kak Dinda.
Getha memutar bola matanya malas, "Meja dia masih kosong, tapi nggak ada yang dudukin."
"Jangan bilang..." seru Lika, mudah-mudahan Getha tidak melakukan hal gila lagi.
"Kita duduk di situ." Seru Getha datar, dan ketiga temannya tersedak. Sialan, Getha, udah punya nyawa sembilan kali, ya? Batin Disya
Getha dengan tidak takut membawa makanannya dan langsung duduk di samping Rama. Jelas sekali, semua orang yang berada di meja itu langsung tersedak melihat Getha yang terlampau berani.
"Kenapa?" tanya Getha, ketiga temannya sudah duduk manis di depan Getha
Dika, dan Fian menahan tawanya
"Dia mau disuapin, Ram." Seru Radit, dan semuanya tertawa
Rama masih terdiam
"Ngapain lo di sini?" seru Rama akhirnya
"Lah, emang nggak boleh?" Getha balik bertanya
Lalu Rama menautkan alisnya, tidak mengerti. Sebenarnya ini anak sakit jiwa atau sakit kepala sih?
"Halo, Keyla. Kita ketemu lagi." Seru Radit, dan Keyla gelagapan mencari minum, yang lainnya menahan tawa mereka
Sementara Lika masih menunduk dari tadi. Persis seperti orang yang dimarahin seniornya. Dasar, Lika. Padahal kalau dia bertingkah biasa saja, semua juga akan bertingkah biasa.
Rama hanya melihat Lika sekilas, karena seperti biasa, dan semuanya memaklumi sifat dingin Rama.
Sementara Disya?
"Ha- Hai, Kak." Sapa Disya aneh karena Rama melihatnya
"Lah, lo temenan sama dia?" tanya Rama tidak percaya
"Iya, kenapa?" balas Getha galak
"Gue nanya sama Disya." Acuhnya, "Kok gue nggak pernah liat lo bareng sama dia?"
"Ah, perasaan lo aja kali, Kak." Rama mengangguk. Kenapa nggak bilang? Batin Rama
Sesudah Getha menyelesaikan makanannya, Getha menyampingkan badannya untuk melihat Rama
"Sekarang, bayar."
Rama hanya mengeluarkan secarik kertas, yang entah kertas darimana, lalu menuliskan sesuatu di sana
"Nih." Lalu Rama berlalu, lagi-lagi Getha dibuat terkejut oleh perilakunya.
Salam kenal, Getha.
Getha melongo. Sesaat kemudian dirinya menengguk segelas air yang berada di hadapannya. Tiba-tiba saja kerongkongan Getha terasa kering.
Tapi, satu pertanyaan yang mengganjal daritadi :
Apa-apaan ini?
---
Aqua mana Aqua..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tapi Beda
Non-Fiction"Orang bilang jodoh itu di tangan Tuhan. Tapi gimana kalau ternyata Tuhan kita itu beda?" Agatha, atau yang sering kali dipanggil Getha hanya mengenal Rama dari sebatas cerita-cerita temannya. Sampai Rama pun akhirnya masuk ke dalam kehidupan Getha...