Love Series :: 6

824 52 16
                                    

Malam tidak pernah seindah ini- Pemandangan seoul belum pernah membuatnya tersenyum selebar ini. Rasanya seperti memimpikan sesuatu yang kini sudah berada dihadapanmu, bahkan hanya berjarak beberapa puluh centi dari tempatmu duduk.

"Jangan terus melihatku seperti itu, Yongdae" tegur Liliyana menghentikan gerakan sendoknya
"Memangnya kenapa?"
"Ya tidak apa-apa sih, tapi rasanya sedari tadi kau ingin mengulitiku disini"
"Yah... akhirnya kau tau juga tujuanku membawamu kesini" gumam Yongdae sok kecewa

Tolong- sekali ini saja. Ia ingin menghubungi petinggi Victor untuk membatalkan acara besok. Setidaknya ia ingin lebih banyak melihat wajah Liliyana tak setegang di lapangan, tak sekaku ketika berpapasan diarena badminton, Biarkan ia melewati 24jam lagi disini.

"Kau pernah bilang, pacaran dengan sesama atlet akan terasa membosankan" ujar Yongdae sembari memainkan sedotannya
"Hm"
"Mengapa?"
"Iya- membosankan saja" jawab Liliyana tanpa menghentikkan kunyahannya
"Kau ini, ditanya serius malah begitu," sungut Yongdae sembari mencebikkan bibir sexynya (0.0)

Liliyana terkekeh menatap pria dihadapannya "Jangan memasang wajah menjijikan seperti itu, Lee Yongdae" cibirnya, "memangnya kau ingin tau sekali ya? Tapi aku ingatkan ini bukan alasan kenapa aku memilih menolak permintaanmu lho,"

"Hm"
"Hanya aku yang boleh ber'hm' disini, Yongdae!"
"Iya iya..."
"Sebenarnya aku tidak berkata benar-benar seperti itu. Sungguh, kalau begitu aku tidak mungkin pernah menjalin hubungan dengan- ya kau taulah. Aku tidak pernah berkata seperti itu sebelum dia' yang mengatakannya padaku," Liliyana menarik nafasnya pelan, "Seperti yang pernah kau bilang, untuk apa mempertahankan yang sudah tidak ingin dipertahankan... apalagi hubungan itu tidak punya masa depan yang jelas." Ujaran panjang itu diakhiri dengan tegukkan segelas air putih

"Tapi aku menawarkan masa depan yang jelas untukmu- dua hari disini kau tidak merasa bosan bukan?" Tanya Sang atlet pria
"Hey, manusia super senga sepertimu itu hanya datang seribu tahun sekali, itupun aku yakin orangtuamu sedikit menyesal-"
"Katakan apa yang membuatmu bosan dari sebuah hubungan?" Potong Yongdae
"Tidak ada." Jawab Liliyana seraya menggeleng, "Hubungan kami berjalan terlalu baik, terlalu manis sampai suatu saat kami tidak siap menerima berbagai masalah yang akhirnya datang,"

"kau menyesal?"
"Ini sudah tahun ke 7, Lee Yongdae..."

Seperti menang telak dari pasangan ganda putra indonesia, Rasanya semua beban dihati Yongdae meluruh. Pria berusia 27tahun itu tampak lega mendengar semua penjelasan pujaan hatinya.
"Huh... bagaimana denganku yang hanya bisa menawarkan pertengkaran tiga kali sehari denganmu, Liliyana..."

Sang pujaan hati terkekeh lagi, "Kau fikir aku dan Owi tidak begitu? Kami juga sering bertengkar... tapi itu yang membuat kami bisa seperti ini," Liliyana menerawang- memandang Seoul dari atas menara, tidak jauh seperti Monas sih, "Aku mati-matian menahan tawa saat Lee Ha Je menendangmu, poin poin terakhir masih saja berkedip menjijikan..."

Yongdae membulatkan matanya. Sungguh memalukan sekali, bagaimana bisa Liliyana tau kelemahannya? Ingat Lee Ha Je? Perempuan yang sempat menjadi pasangannya di XD ini memang sangat tempramental. Entahlah... mungkin mimpi buruk bagi suaminya yang begitu polos. Ia saja sampai heran- bagaimana bisa senior galak itu menikah dan melahirkan?
Insiden tendangan itu terjadi sekitar tahun 2009, match melawan Liliyana dan pasangannya ia menangkan hampir 2set sekaligus, tapi di poin poin terakhir,ia sedikit melancarkan aksinya pada Liliyana yang saat itu geram karena belum lama kalah di olimpiade, tapi sayang- senjata makan tuan berlaku disini, Alahasil ia mendapat tendangan dari seorang Lee Haje.

"Senang sekali ya menertawakan kesengsaraanku?"

0-0-0-0
- skipp, ceritanya udah di Dongguan, china -

Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang