Ia tempelkan telinganya di atas dinding batu, setelah memeriksa dengan seksama katanya kembali, "Ruang batu ini tak mungkin menjorok lebih ke dalam lagi, sebab satu tombak setelah lapisan dinding ruangan merupakan dasar sungai dalam permukaan bumi yang deras sekali aliran airnya"
"Sungguhkan perkataanmu itu?"
"Jika Toa Cungcu tidak percaya apa salahnya kau tempelkan pula telingamu di atas dinding ruangan dan coba melakukan pemeriksaan sendiri?"
"Aaah! Aku takut tiada hasil yang dapat kutangkap....!" seru kepala kampung perkampungan Pek Hoa Sanceng ini, walaupun demikian tubuhnya maju juga kedepan dan telinganya segera ditempelkan ke atas dinding.
Sedikitpun tidak salah, suara gemuruh air yang santer bagaikan guntur membelah bumi secara lapat-lapat berkumandang datang.....
"Sudah kau dengar Shen Toa Cungcu?" tegur It-bun Han Too
"Sudah"
"Dan kau sudah membuktikan bukan kalau ucapanku sama sekali tidak berbohong.
Siauw Ling yang selama ini membungkam terus, tiba-tiba menyela, "Kemungkinan besar para jago yang masuk ke dalam Istana Terlarang hanya delapan orang, persoalan paling penting yang harus kita lakukan sekarang adalah berusaha untuk mengenali lebih dahulu siapakah orang ini, dengan begitu kita pun jadi tahu dua sosok jenazah yang belum ditemukan adalah jenazah siapa, dari kedudukan orang itu kitapun bisa menilai apakah mereka sungguh-sungguh berani datang ke Istana Terlarang atau tidak"
Perkataan ini diutarakan mantap dan seolah-olah ucapan dari seorang jago kawakan yang sangat hapal sekali dengan keadaan dunia persilatan, hal ini membuat Shen Bok Hong serta It-bun Han Too semakin tak mampu menduga asal usulnya yang sebenarnya.
Dengan sorot mata tajam bagaikan pisau belati, Shen Bok Hong menatap wajah Siauw Ling tanpa berkedip, ujarnya, "Bukankah kau yang masuk ke dalam ruangan ini terlebih dahulu? Apakah telah kau perhatikan jenazah ini?"
"Tentu saja sudah kuperhatikan!"
"Lalu siapakah dia?"
"Waah..! pertanyaan ini sungguh bikin kepalaku jadi pusing" pikir Siauw Ling dalam hati, "Terhadap para tokoh sakti yang masuk ke dalam Istana Terlarang kebanyakan hanya kudengar dari pembicaraan orang saja, mana mungkin aku sanggup mengenali siapakah orang ini? Jika aku sudah tahu, buat apa musti bertanya kepada kalian lagi!"
Berpikir sampai disitu, ia lantas menjawab, "Aku lihat orang ini bukan Raja Seruling Thio Hong!"
"Siapa bilang dia adalah Thio Hong? orang itu bukan si Raja Seruling" sahut It-bun Han Too cepat.
"It-bun heng, kalau didengar dari ucapanmu rupanya kau kenal dengan orang ini?"
"Ehmm! Menurut pengelihatanku, orang ini semestinya Hoa sim Loojin kakek perubah wajah Say Thian Gie!"
"Kakek perubah wajah?"
"Benar! kepandaiannya menyamar diri sangat lihai dan beraneka ragam, walaupun sudah puluhan tahun lamanya berkelana di dalam dunia persilatan namun tak seorang manusiapun yang pernah melihat raut wajah aslinya, termasuk juga para tokoh maha sakti yang terjebak di dalam Istana Terlarang!"
"Kalau sepuluh tokoh maha sakti yang berada dalam Istana Terlarang pun tak ada yang kenal dengan raut wajah sebenarnya dari Kakek perubah wajah, darimana kau bisa tahu kalau dia adalah Kakek perubah wajah Say Thian Gie?" pikir Siauw Ling dalam hati.
Terdengar It-bun Han Too melanjutkan kembali kata-katanya, "Katanya dalam berkumpul dan berjumpa dengan siapaun dalam satu hari Kakek perubah wajah Say Thian Gie pasti akan muncul dan bertemu dengan dirimu dalam tiga macam raut wajah yang berbeda satu sama lainnya, siapapun tak bisa menduga raut wajah aslinya, karena itulah meski sahabat karib yang telah berhubungan selama puluhan tahun dengan dirinya pun sulit untuk membedakan mana raut wajah asli dan mana raut wajah palsu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Budi Ksatria - Wo Lung Shen
ActionDALAM kisah "RAHASIA ISTANA TERLARANG" diceritakan bahwa Shen Bok Hong didesak oleh It-bun Han Too untuk menelan buah beracun sebagai syarat bagi dibukanya pintu istana terlarang. Shen Bok Hong ketua dari perkampungan Pek Hoa Sanceng yang terdesak a...