23

2.8K 36 0
                                    

SIAU LING tersenyum. ''Sejak locianpwee bertempur melawan diriku barusan aku sudah merasakan bahwa locianpwee ada maksud untuk mengalah terhadap diriku."

"Aaai... ! dalam kenyataan, kendatipun aku memberi perlawanan sekuat tenagapun, paling banter aku cuma mampu menahan sepuluh gebrakan dari Siau tayhiap."

"Kalian tak usah saling merendah lagi " potong Kim Hoa hujin dari samping, kita harus cepat2 tinggalkan tempat ini!"
"Kita harus pergi kemana?"
"Dirimana kalian datang, kesitulah kita akan pergi!"

Dengan suara lirih Siau Ling segera berpaling kearah Bu Wi Tootiang dan bertanya: "Apakah kita turun kembali kedalam gedung tersebut??"

Bu Wi Tootiang gelengkan kepalanya.
"Untuk menghadapi musuh tangguh yang keji dan telengas semacam Shen Bok Hong, pinto telah mempelajari pula pelbagai macam cara yang keji untuk menghadapinya, " katanya sambil tertawa, "kecuali gedung tersebut, pinto telah menyediakan pula dua rumah tempat persembunyian lain yang jauh lebih rapat dan tersembunyi"
"Bagus sekali, kalau begitu mari kita ber siap2 untuk berangkat.,.,!''
"Jejak pertempuran ditempat ini apakah perlu dibereskan lebih dahulu ..??"
"Beberapa buah rumah gubuk ini keseluruhannya telah diduduki oleh pihak perkumpulan Pek hoa san cung " kata Kim Hoa hujin, "kecuali orang2 dari perkumpulan Pek hoa san cung, tak ada orang lain yang bisa berkunjung kemari, apabila kalian ingin mengatur sesuatu yang untuk menipu Shen Bok Hong hingga dia mempunyai jalan pikiran yang salah, maka itu berarti kalian sudah terlalu memandang rendah kemampuan Shen Bok Hong, satu2nya jalan yang paling tepat pada saat ini adalah tidak meninggalkan bekas barang sedikitpun juga, agar ia tidak berhasil menemukan sesuatu pertanda apa pun"
"Maksud hujin..." seru Bu Wi tootiang tidak mengerti.
"Kita lepaskan saja api dan membakar habis rumah gubug disekitar tempat ini"
"Bagaimana dengan orang2 disini? masa kita harus membunuh habis mereka semua? tindakan semacam ini aku rasa keterlaluan kejam mengerikan. ." seru Siau Ling dengan dahi berkerut.
Kim Hoa hujin tersenyum:
"Tentang soal ini sudah kupikirkan masak2 sekarang ini nama pendekarmu sudah memenuhi kolong langit tentu saja engkau amat sayang dengan nama besarmu tidak bersedia membunuh orang secara sembarangan biarlah cici yang mewakili dirimu untuk melakukannnya"
"Dan engkau sudah turun tangan??"
Kim Hoa hujin tertawa.
"Tiga puluh delapan orang pelayan yang berada ditempat ini kecuali mereka yang telah kalian bunuh, sebagian besar telah mati ditanganku sekarang tinggal beberapa orang yang masih berada dikalangan sambil membawa obor saja yang belum mati, namun jalan darah mereka telah kutotok semua.
"Setiap anggota perkampungan Pek hoa san cung pantas untuk menerima kematian, aku setuju sekali dengan tindakan yang cici laksanakan."
"Bagus sekali dengan beberapa patah katamu itu, akupun dapat berlega hati."
Tangan kanannya segera berkelebat menotok beberapa orang pria yang membawa obor itu dalam waktu singkat semua orang telah dimatikan dari muka bumi .
Tiba2 Siau Ling seperti telah teringat akan suatu persoalan, bisiknya kepada Bu wi Tootiang.
"Tootiang, aku telah teringat akan sesuatu, dalam kuil Pek in koan masih terdapat sebagian jago lihay dari perkampungan Pek hoa san cung, setelah kita melakukan gerakan ini, bagaimana kalau kita gunakan kesempatan yang sangat baik ini untuk menghabiskan semua sarang mereka disekitar kota Tiang sah."
Sebelum Bu wi tootiang sempat menjawab, Kim Hoa hujin telah berseru lebih dahulu:
"Tidak usah!" "Kenapa?''
"Mau membidik, bidiklah burung, mau menangkap bajingan tangkap saja pentolannya, menurut pengamatanku perkampungan Pek hoa san cung tidak mempunyai organisasi yang terlalu ketat, semua pergerakan dan aktifitas berada dalam cengkeraman Shen Bok Hong, asal engkau dapat menyelesaikan Shen Bok Hong maka seluruh kekuatan perkampungan Pek hoa san cung akan menjadi buyar dengan sendirinya. Hal ini disebabkan pertama Shen Bok Hong terlalu banyak curiga dan tak bersedia mempercayai orang lain, maka ia tak berani mempercayai anak buahnya, kedua kecerdikannya terlalu hebat hingga tak ada seorangpun mampu melampaui dirinya, selama banyak tahun ia telah mempergunakan pelbagai macam akal dan kekuatan untuk menguasai semua anak buahnya, asal ia dibunuh maka semua anggota perkampungan Pek hoa san cung akan menjadi buyar dengan sendirinya.. "
Setelah memandang sekejap kearah Ciu Cau Liong sambungnya lebih jauh:
"Dewasa ini Shen Bok Hong sedang mempersiapkan suatu gerakan besar, satu2nya orang yang mengetahui semua rahasia tersebut kemungkinan besar hanya Ciu Cau Liong, persoalan paling penting yang harus kita lakukan sekarang adalah mengorek keterangan dari mulut Ciu Cau Liong, setelah itu baru mencari akal serta menyusun rencana untuk menghadapi mereka, sedang mengenai Seng Sam koay beberapa orang itu tidak seberapa besar kegunaannya, kita tak usah terlalu memusingkan kekuatan mereka.
Siau Ling termenung dan berpikir sebentar kemudian jawabnya.
"Perkataan cici sangat masuk diakal mari kita berangkat!"
"Pinto akan membawa jalan "seru Bu wi tootiang dengan cepat, ia segera berangkat lebih dahulu meninggalkan tempat
itu.
Siau Ling berpaling dan memandang sekejap kepada Tu Kiu, kemudian serunya :
"Saudaraku,lepaskan api dan bakar saja semua bangunan disini."
Tu Kiu mengiakan, api segera membakar bangunan rumah disekitar sana.
Bangunan rumah itu semuanya terdiri dari rumput kering yang gampang terbakar, begitu terkena api dalam sekejap mata terjadilah kebakaran yang amat besar.
Siau Ling yang menyaksikan bangunan di situ sudah mulai terbakar, ia berpaling kearah Pek li Peng sambil berseru;
"Peng ji mari kita berangkat!"
Pek-li Peng tersenyum, dengan mengikuti dibelakang Siau Ling berangkatlah beberapa orang itu meninggalkan perkampungan tersebut.
Tu Kiu sambil membopong Ciu Cau Liong berjalan dibelakang tubuh Pek-li Peng.
Kim Hoa hujin mengikuti d belakang Ciu Ciau Liong.
Bu Wi tootiang dengan kelima orang anak murid partai Bu tong nya telah menanti di luar.
Maka selelah semua orang telah berkumpul, dibawah pimpinan Bu-wi tootiang berangkatlah mereka menuju kearah utara.
Dalam waktu singkat belasan li sudah lewat, akhirnya sampailah mereka ditepi sungai.
Bu wi tootiang menghentikan langkahnya, lalu bertepuk tangan lima kali.
Beberapa saat kemudian dari balik semak yang lebat per-lahan2 meluncur keluar sebuah sampan kecil.
Diatas sampan kecil itu berdirilah seorang pria memakai topi lebar dengan jas hujan yang lebar pula.
Terdengar pria itu berseru dengan suara lantang "
"Langit gelap karena seisi bumi kering karena tanah . ''
"Seorang kakek tua berambut putih sibuk menangkap ikan" sambung Bu Wi tootang dengan cepat.
Pria bertopi lebar itu segera menutulkan galanya keatas air dan bergeraklah sampan kecil itu mendekati tepi pantai.
"Apakah sampan ini cukup untuk memuat orang sebegini banyaknya??" tanya imam tua itu.
Pria tersebut mengangguk.
"Tidak mengapa silahkan saudara sekalian naik keatas sampan!"
Bu Wi tootiang tidak banyak bicara ia segera naik kesampan itu terlebih dahulu.
Para jago bersama sama loncat naik keatas sampan dan berdesakan menjadi satu.
Sampan tersebut panjangnya hanya dua tombak dengan lebar lima depa sebelah para jago berdesakan menjadi satu sampan kecil itu agaknya hendak tenggelam.
Tu Kiu segera berseru lantang:
"Aaai! tidak boleh jadi lebih baik kita dibagi menjadi dua rombongan saja! "
"Tidak jadi soal " jawab pria itu sambil tersenyum ia segera terjun kedalam air dan mendorong sampan itu dari belakang
Didorong pria tersebut, sampan kecil itu meluncur kedepan dengan tenaga yang mantap dalam sekejap mata saja sampan tersebut telah masuk kedalam semak belukar.
Terdengar pria mendorong sampan mendengus sepasang tangannya mendorong dengan tenaganya, sampan kecil itu segera menerjang masuk kedalam semak yang lebat.
Rupanya didalam semak tersebut merupakan sebuah daratan yang jauh lebih tinggi empat penjuru diliputi semak dan rerumputan yang lebat tempat itu benar2 merupakan suatu tempat persembunyian yang amat rahasia.
Diatas daratan yarg berpasir berdirilah beberapa rumah gubuk.
Bu Wi tootiang loncat lebih dahulu dari atas sampan sedangkan para jago lainnya mengikuti dari belakang.
Ditengah kegelapan terlihatlah sederet bayangan manusia menghadang jalan pergi mereka diatas sorot cahaya bintang sinar pantulan sepintas berkilauan.
Bu-wi tootiang segera maju kedepan dan memberi hormat, serunya :
"Pinto adalah Bu wi, kalian tak usah terkejut!"
Seorang pria berlengan tunggal dan menggoyangkan kipas ditangan kanannya maju ke depan dengan langkah lebar, serunya:
"Benarkah engkau adalah Bu-wi tootiang? "
Dengan ketajaman mata Siau Ling, kendatipun berada ditengah lapangan ia masih dapat mengenali orang itu sebagai Be Bun Hui, dergan perasaan terharu ia memburu kedepan, serunya :
"Be-heng, masih kenal dengan siau te... "
Kewaspadaan Be Bun Hui amat tinggi, ia loncat mundur kebelakang dan membentak:
"Siapa engkau??"
Sesudah dibentak Siau Ling baru teringat bahwa penyamarannya belum dibersihkan, dengan cepat ia membersihkan wajahnya kemudian berseru :
"Siau te adalah Sau Ling!"
Dengan seksama Be Bun Hui mengamat orang yang berada dihadapannya, setelah mengetahui bahwa orang itu adalah Siau Ling ia baru tertawa ter-bahak2.
"Haahhh..haahh.,haaahh.. mimpipun aku tak menyangka kalau akan ketemu dengan Siau heng disini!"
"Lengan kiri Be-heng " bisik Siau Ling sedih.
Be Bun Hui mengibaskan kipas tangannya dan mencekal lengan Siau Ling sahutnya:
"Bagi seorang pria sejati kehilangan sebuah lengan masih terhitung tidak seberapa'"
Sambil berpaling kearah para jago yang berada dibelakangnya ia melanjutkan:
"Sahabat2 yang begitu banyak dari dunia persilatan bukan saja tidak memandang rendah aku orang she be karena hanya memiliki sebuah lengan mereka malah lebih sayang kepadaku!"
"Benar Be heng adalah pria sejati akupun merasa sangat kagum terhadap dirimu"
"Haahh... haaahhh...haahh.. " Be Bun Hui tertawa ter bahak2, "sudah cukup dengan memandang ucapan dari Siau tayhiap ini, kendatipun aku orang she be harus kehilangan lengan yang lainpun tak akan menyesal"
"Be-heng sebut aku sebagai saudara saja'
"Haahhh. . haahh...haahhh ... baik! saudara Siau, dewasa ini sejumlah perguruan besar dan orang gagah dikolong langit telah menyadari bahwa satu hari Shen Bok Hong belum terbunuh, satu hari lagi seluruh umat persilatan tidak bisa hidup dengan tenteram mencari hidup, selama ini bukan saja tak bisa menghindari bencana tersebut bahkan akan semakin memperbesar wibawa Shen Bok Hong, karena perjuangan saudara Siau beberapa kali dalam perlawananmu menghadapi Shen Bok Hong, sekarang bukan saja mereka telah sadar bahkan merekapun telah bangkit kembali untuk melakukan perlawanan, kesemuanya ini adalah berkat jasa dari saudara
Siau "
"Be heng terlalu memuji" tukas Siau Ling dengan cepat," Shen Bok Hong memang kejam dan lalim sudah sewajarnya kalau umat persilatan pada menyadari akan kekejamannya apa sih jasaku??
Be Bun Hui tersenyum.
"Sekarang semua orang dilima telaga empat sungai telah
menganggap saudara Siau sebagai bintang penolong bagi
umat persilatan, selama ratusan tahun kedepan hanya
saudara Siau seorang yang patut dikagumi dan dihormati "
Sinar matanya segera dialihkan keatas wajah Tu Kiu sekalian, lanjutnya lebih jauh: "Siapakah orang2 ini??"
"Mari...aku akan perkenalkan mereka kepada Be heng... "
Sambil membersihkan wajahnya dari obat penyamar Bu-wi Tootiang berkata :
"Pinto adalah Bu wi!"
"Aku adalah Tu Kiu ! sambung Pit baja berwajah dingin.
Kim Hoa hujin, Tong Lo thay thay maupun Pek-li Peng hanya berdiri disamping dengan mulut membungkam.
Siau Ling menuding kearah Pek-li Peng lebih dahulu, lalu berkata :
"Dia adalah Nona Pek-li, putri kesayangan dari Pak-thian Cuncu!"
"Aaah! putri istana salju" dari rombongan para jago kedengaran seruan tertahan.
Pek-li Peng tersenyum, ia mengangguk sebagai tanda penghormatan.
Dan yang ini adalah Tong Lo thay thay ketua perguruan Tong dari propinsi Suchuan" sambung Siau Ling, sedang yang ini adalah Kim Hoa hujin... "
Be Bun Hui segera mengerutkan dahinya, dengan cepat ia menukas:
"Kedua Orang ini adalah jago lihay dari perkampungan Pek hoa san cung, pembantu setia dari Shen Bok Hong !"
Seruan yang ramai dan suasana yang gaduh berkumandang dari belakang tubuh Bu Ben Hui.
Jelas para jago jadi marah dan diliputi emosi ketika mendengar nama kedua orang itu.
Siau Ling segera mendehem dan berseru lantang.
"Aku harap saudara sekalian jangan ribut dahulu, dengarkanlah perkataan aku orang she Siau."
Pada saat ini kedudukan Siau Ling dalam dunia persilatan sangat tinggi dan dihormati setiap orang, setiap patah katanya dijunjung tinggi oleh setiap jago, karena itu mendengar seruan tersebut suasana berubah kembali jadi tenang.
Siau Ling kembali mendehem, kemudian serunya dengan suara keras:
"Tong Loo thay thay adalah seorang ketua suatu perguruan besar yang sangat terhormat dalam dunia persilatan, tentu saja ia tidak akan rela takluk kepada orang lain dengan begitu saja, akan tetapi ia mempunyai kesulitan yang tak bisa tidak terpaksa harus tunduk dibawah perintah orang2 dari perkampungan Pek hoa san cung."
Sesudah berhenti sebentar sambungnya lebih jauh:
"Shen Bok Hong kejam dan telengas, aku rasa kalian semua pasti telah mengetahui sendiri bukan? bukan saja Shen Bok Hong telah melepaskan racun keji dalam tubuh Tong Lo thay thay, bahkan anak menantu serta cucu perempuannya telah dijadikan sandera semua, hal ini memaksa Tong Lo cianpwee terpaksa harus menuruti perintahnya. Tetapi Tong Lo thay thay adalah seorang pendekar perempuan yang berjiwa besar, ia tidak rela tunduk dengan begitu saja, berulangkali ia berhasil menolong jiwaku dari ancaman bahaya, bahkan bersedia pula bentrok muka dengan Shen Bok Hong, jasanya amat besar dan patut dihormati."
Mendengar penjelasan itu Be Bun Hui segera menjura kearah Tong Lo thay thay sambil berseru:
"Barusan kami telah menaruh pandangan yang salah terhadap diri locianpwee, harap locianpwee bersedia untuk memberi maaf."
Tong Lo thay thay menghela napas panjang, katanya :
"Meskipun aku berhasrat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran bagi dunia persilatan tetapi setelah terjatuh ketangan pihak perkumpulan Pek hoa san cung, nama baik keluarga Tong kami dari propinsi Suchuan boleh dibilang benar2 ternoda, hal ini membuat aku merasa amat malu dan menyesal sekali."
Siau Ling menarik napas panjag2, kembali ujarnya;
"Sedangkan mengenai Kim Hoa hujin mungkin pengertian kalian terhadap dirinya jauh lebih sedikit."
"Seringkali siau te mendengar tentang nama busuk dari Kim hoa hujin. ia sering kali membantu Shen Bok Hong melakukan kejahatan, masa diapun seorang manusia baik??"
"Aaai.. ! bukankah aku sengaja hendak mencuci bersih semua dosanya, bicara terus terang meskipun ia membantu Shen Bok Hong, tetapi justru Kim hoa hujin pula jago yang paling banyak membantu umat persilatan dikolong langit secara diam2."
Meskipun para jago tak ada yang membantah, akan tetapi tak ada pula yang menanggapi, jelas mereka sama sekali tidak ingat memberi komentar terhadap ucapan dari Siau Ling tersebut.
Sianak muda itu segera tersenyum, ujarnya kembali :
"Mungkin saudara sekalian masih tidak percaya dengan perkataanku ini tapi aku segera akan menggunakan beberapa contoh yang jelas dimana Kim Hoa hujin telah amat berjasa bagi kita semua... "
Maka diapun lantas bercerita bagaimana Kim Hoa hujin bertempur melawan Shen Bok Hong ketika berada dibawah puncak lo-wan hong tempo hari.
Setelah mendengar penuturan tersebut, dengan perasaan minta maaf Be Bun Hui berkata :
"Andaikata Siau tayhiap tidak menerangkan duduknya perkara, Hujin pasti akan selalu merasa penasaran, bilamana kami semua telah berlaku kurang hormat terhadap diri Hujin, harap engkau jangan pikirkan didalam hati"
Kim Hoa hujin tertawa ter kekeh2 mendengar ucapan tersebut.
"Heeehh ..heeeehh...heeehh... tidak menjadi soal, bagamanapun juga akupun bukan seorang manusia baik, seorang yang melakukan satu kali kesalahan akan dianggap sebagai orang jahat, melakukan seribu kali kejahatan juga orang jahat, kalau memang aku adalah orang jahat, kendatipun semua orang telah melimpahkan seluruh kejahatan diatas pundakku juga tak jadi soal."
"Nona boleh saja berpikiran demikian, tetapi kami tak dapat berbuat begitu, seorang lelaki sejati harus dapat membedakan mana budi dan mana dendam, dengan begitu barulah hidup kita cukup bijaksana."
Kim hoa hujin merasakan bahwa Be Bun Hui adalah seorang gagah dengan wajah yang berwibawa, bicara terhadap seorang macam ini tak enak kalau disertai dengan gurau, maka iapun tundukkan kepala dan tidak banyak berbicara lagi.
Sorot mata Be Bun Hui segera dialihkan keatas tubuhTu Kiu, tegurnya,
"Saudara Tu, siapakan orang yang berada dalam boponganmu, itu??"
"Ketua kampurg kedua dari perkampungan Pek hoa san cung! "jawab Siau Ling dengan cepat.
"Apa?? Ciu Cau Liong, " seru Be Bun Hui tercengang.
"Sedikitpun tidak salah, orang itu memang Ciu Cau Liong"
"Orang ini membantu Shen Bok Hong melakukan kejahatan dalan dunia persilatan, banyak sekali orang yang telah dicelakai olehnya, disinipun ada beberapa orarg yang pernah dicelakai oleh dirinya. Saudara Siau dapat menawan dirinya dalam keadaan hidup, hal ini jauh lebih bagus! sekalipun kita tak dapat membinasakan Shen Bok Hong, dapat mencincang tubuh orang ini lebih dulupun, rasanya separuh sakit hati kita sudah terbalas... "
Siau Ling tersenyum.
"Rahasia yang menyangkut pergerakan perkampungan Pek hoa-san cung, kecuali Shen Bok Hong, orang inilah yang mengetahui rahasia tersebut paling banyak, kita harus memberi kehidupan baginya agar bisa mengorek keterangan dari mulutnya"
"Hmm! tindakan tersebut memang mempunyai sangkut paut yang sangat besar dengan keadaan dunia persilatan, bukan saja aku merasa setuju sekalipun beberapa orang yarg pernah dicelakai pun juga akan memuji akan usul serta pendapat dari saudara Siau heng .. "
Setelah berhenti sebentar, sambungnya kembali :
"Gubuk didaratan selat pasir masih dapat digunakan untuk menghindari tiupan angin dan curahan hujan, saudara Siau dan Tootiang silahkan masuk dulu kedalam gubug! "
Siau Ling tersenyum.
"Tempat letaknya sangat rapat dan rahasia membuat aku jadi teringat kembali kejadian dikota Kui-ci tempo hari di mana para jago telah mengadakan pertemuan diatas daratan terapung.. "
''Kita bisa mencapai selat pasir yang dikitari air mungkin didasarkan pula oleh ilham kejadian dimasa lampau" sahut Be Bun Hui.
Sementara pembicaraan masih berlangsung semua orang telah masuk kedalam rumah gubug tersebut.
"Pasang lampu!" bisik Be Bun Hui dengan suara lirih.
Cahaya api berkelebat lewat, dalam gubug itu sudah dipasang dua buah lentera.
Perlahan lahan Siau Ling memutar biji matanya kesekeliling tempat itu ia lihat para jago yang mengikuti dibelakang Be Bun Hui sebagian besar pernah berjumpa muka, hanya saja untuk beberapa saat lamanya ia tak ingat lagi dengan sama mereka.
Be Bun Hui menunding empat buah kursi yang berada dihadapannya dan berkata:
"Saudara Siau, engkau tak perlu sungkan sungkan lagi, sekarang engkau adalah cahaya lampu ditengah kegelapan yang menerangi dunia persilatan, silahkan duduki!"
"Tentang soal ini.... aku tak berani!"
"Siau taihiap tak usah sungkan" seru para jago.
Siau Ling segera menjura dan berkata: "Kalau memang begitu aku akan menurut saja perkataan kalian!"
Perlahan lahan ia ambil tempat duduk:
Be Bun Hui segera alihkan sorot matanya keatas wajah Bu wi Tootiang, lalu ujarnya pula:
" Tootiang adalah seorang yang telah berbudi luhur, orang2 persilatan mengagumi dirimu dan diantara sembilan partai besar Tootiang lah pertama tama yang bangkit berdiri menentang kekuasaan Shen Bok Hong, kursi kedua sudah sepantasnya ditempati oleh Tootiang!"
"Pinto tak banyak bicara lagi, biarlah kuterima tawaran ini" kata Bu-wi Tootiang sambil duduk disamping Siau Ling.
"Nona Pek li, silahkan duduk !" seru Be Bun Hui kembali.
Pek li Peng tersenyum dan menggeleng.
"Biarlah aku duduk dibelakang toako saja!" katanya.
"Tong ciangbunjin, Kim Hoa hujin... "
"Be cong piau pacu silahkan duduk" seru Tong Lo thay thay dengan cepat.
"Kami adalah manusia2 berdosa, tidak pantas manusia semacam kami ikut duduk"
"Benar " sambung Kim Hoa hujin. "kami harus memeriksa Ciu Cau Liong, jadi tak perlu duduk"
"Be-heng silahkan duduk, tak usah sungkan2 lagi'' seru Siau Ling segera.
Be Bun Hui tersenyum.
"Baiklah, aku akan turut perintah " ia segera maju kedepan dan mengambil tempat duduk.
Diantara empat buah kursi yang tersedia, sekarang sudah terisi tiga orang dan hingga sebuah kursi saja yang masih kosong.
Ketika para jago menyaksikan ketiga orang itu sudah mengambil tempat duduk, merekapun duduk diatas lantai.
Be Bun Hui menyapu sekejap para jago kemudian katanya:
"Siau tayhap apakah engkau kenal mereka semua??"
"Sebagian besar telah kukenal hanya tak kuingat lagi nama2 mereka!"
"Kalau begitu siaute akan memperkenalkan kembali mereka satu persatu kepada saudara Siau"
Sambil menuding kepada kakek pincang dalam ruangan itu ia memperkenalkan:
"Orang ini adalah pendekar pincing Siang Toa Hay!"
"Siang heng kita pernah bersua dua kali" seru Siau Ling sambil memberi hormat.
"Sedikitpun tidak salah sungguh tajam pandangan mata Siau tayhiap !"
Secara teratur Be Bun Hui memperkenalkan para jagonya:
"Yang ini adalah Sincian ceng kan kun panah sakti yang menggetarkan jagad Tong Coan Kie, Sam yan sin tan peluru sakti sam yang Liok Kui Ciang, Ciangbunjin dari perguruan Gi hen bun,Tan kong Sen ketua perguruan Tay kek aliran persilatan Sak Hong Siang "
Siau Ling menjura keempat penjuru.
"Sahabat2 terimalah hormat dari aku orang she-siau, ..!"
"Siau tayhiap terlalu merendah" para jago bersama2 balas memberi hormat.
Sisa lainnya kebanyakan adalah para pembantu dan anak buah jago silat itu dan Be Bun Hui memperkenalkan pula mereka kepada Siau Ling sambil memberi hormat lagi.
"Terima kasih atas perhatian Siau tay-hiap" jawab para
jago.
"Sudah selesaikah upacara tetek bengek diantara kalian??" tiba2 Kim Hoa hujin menegur sambil tersenyum.
"Hujin, apa yang hendak kau lakukan???" tanya Be Cun
Hui.
"Persoalan apa??"
"Menurut pengetahuanku, kepergian Shen Bok Hong pada saat ini adalah untuk menjumpai seorang sahabat karibnya ilmu silat yang dimiliki sahabatnya jauh diatas kepandaian silat dari Shen Bok Hong, disamping itu rupanya Shen Bok Hong telah merasakan bahwa situasi dalam dunia persilatan bila dibiarkan kian lama kian tidak menguntungkan pihaknya karena itu ia telah bersiap sedia melakukan sesuatu secara besar2an beberapa hari kemudian. ."
Sesudah berhenti sebentar sambungnya lebih jauh:
"Apa yang kuketahui hanya merupakan garis besar saja bagaimanakah yang sesungguhnya kecuali Shen Bok Hong hanya Ciu Ji cungcu lah yang mengetahuinya"
"Lalu bagaimana caranya kita harus menanyakan persoalan ini kepada Ciu Ji cungcu."
"Saudara sekalian adalah pendekar2 sejati dari golongan lurus tentu saja kalian tidak bersedia unutuk menggunakan cara luar biasa untuk menyiksa Ciu Cau Liang serta mengorek keterangan dari mulutnya karena itu bagaimana kalau aku saja yang melakukan penyiksaan?"
—oooOdwOooo---

Budi Ksatria - Wo Lung ShenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang