Dalam pada itu Kim Hoa Hujin sudah merogoh ke dalam pinggangnya ambil keluar sebuah kotak kecil terbuat dari kayu, dari kotak tersebut ia tangkap seekor ular berbisa dan digenggamnya di tangan kiri, kemudian ujarnya dengan suara menyeramkan, "It-bun sianseng, darimana kau bisa menuduh bahwa kami mengetahui rahasia Siauw Ling jauh lebih dahulu daripada dirimu?"
Sejak It-bun Han Too berhasil membongkar rabasia Siauw Ling, dalam hati kecilnya Shen Bok Hong telah menaruh curiga terhadap Tong Lo-thayhay serta Kim Hoa Hujin tetapi sebagai seorang pemimpin besar yang berotak cerdas setelah termenung berpikir sebentar ia tidak langsung menegur kedua orang pembantunya itu, ia takut teguran yang terlalu pedas kemungkinan besar malah akan menimbulkan niat berontak dalam tubuh mereka, oleh sebab itulah kendati dalam hati merasa mendongkol namun perasan tersebut tidak sampai diutarakan keluar.
Dan sekarang mendengar Kim Hoa Hujin menegur It-bun Han Too, dimana pertanyaannya justru merupakan. apa yang sedang ia curigai, Shen Bok Hong semakin membungkam diri.
Terdengar It-bun Han Too menjawab, "Untuk itu kalian berdualah yang berjasa dan telah membantu diriku andaikata kalian berdua bisa menahan diri dan tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan, meskipun dalam hati aku merasa curiga namun takkan membuat diriku tadi yakin bahwa dia adalah Siauw Ling!"
"Harap kau terangkan lebih jauh!"
Ketika kusebut tentang diri Siauw Ling, tanpa sadar sorot mata kalian berdua sama-sama dialihkan ke atas wajah Siauw Ling yang mngenakan topeng kulit manusia itu, ditambah pula setiap kali berbicara ia sengaja merubah suaranya untuk merahasiakan diri. Hal ini menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang dikenal oleh kita semua, ditinjau pula dari ilmu silatnya yang maha sakti dan maha lihay maka berdasarkan beberapa kesimpulan itulah aku segera menduga bahwa dia adalah Siauw Ling, dan yang paling penting kalian berdua sedari tadi sudah mengetahui rahasianya terlebih dahulu. "
Tong Lo Thay-thay agak berang mendengar ucapan itu, dia tak sanggup menguasai diri, sorot matanya memancarkan cahaya kilat dan rupanya sebentar lagi akan melancarkan serangan.
Sikap Kim Hoa Hujin masih tenang-tenang saja mendadak dia angkat kepala dan tertawa terbahak-bahak serunya.
"It-bun Han Too, saking pintarnya kau sampai agak kebelinger, dan perkataamu barusan bukankah dengan jelas membuktikan pula bahwa kau sudah mengetahui rahasia tentang Siauw Ling sejak semula? bukankah kau sendiri yang tak mau mengutarakan rahasia tersebut sebaliknya malah secara diam-diam bekerja sama dengan dirinya untuk menghadapi kami"
Mendengar perdebatan Itu Tong Lo Thay-thay merasa agak lega, dengan cepat diapun berseru.
"Sedikitpun tidak salah, orang ini benar-benar kejam dan licik.... manusia berbahaya semacam ini tak boleh dibiarkan tetap hidup di kolong langit. "
Melihat Kim Hoa Hujin berbalik malah menggigit dirinya, It-bun Han Too rasa amat gelisah, segera bentaknya keras-keras.
"Ngaco belo... kau jangan ngawur..."
"Nah...nah...itu coba lihat! baru dikatakan begitu sudah gelisah, coba dengarkan dulu penjelasanku..."
"Shen Toa Cungcu, kau tidak boleh sembarangan mendengar tuduhannya..."sela It-bun Han Too dengan cepat.
"Hmm!" Shen Bok Hong mendengus dingin."selama masih berada di dalam Istana Terlarang, siapapun jangan harap bisa bidup dengan aman. Aku rasa tak ada salahnya kalau kita dengarkan dulu penjelasan darinya, jika diantara kita ada yang harus mati, maka mati sekarang atau mati belakang rasanya tak jauh bedanya"
Dia segera berpaling ke arah Kim Hoa Hujin dan melanjutkan, "Nah! teruskan perkataanmu......"
"Setelah kita berada dalam ruangan yang terakhir dia baru membongkar rahasia dari Siauw Ling, bahkan sebelum itu menghasut dan memancing pula suasana hingga berubah jadi tegang, hal in menunjukkan bahwa dia sangat berharap agar Shen Toa Cungcu bisa bertarung lebih dahulu melawan Siauw Ling kita masing-masing pihak berjumlah lima orang, bila dibicarakan tentang kekuatan maka pihaknya yang paling lemah andaikata kita sudah bertempur sampai lelah kehabisan tenaga dan bahkan terluka parah. bukankah waktu itu dialah yang beruntung dan pegang peranan? sungguh licik sekali rencana kejinya itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Budi Ksatria - Wo Lung Shen
ActionDALAM kisah "RAHASIA ISTANA TERLARANG" diceritakan bahwa Shen Bok Hong didesak oleh It-bun Han Too untuk menelan buah beracun sebagai syarat bagi dibukanya pintu istana terlarang. Shen Bok Hong ketua dari perkampungan Pek Hoa Sanceng yang terdesak a...