Semua sudah bersiap menghadapi UN, namun tampak tegang. Berbeda dariku dan Yosef, yang merasa santai saja seolah UN itu hanya UAS dan hanya ujian yang akan datang dengan pasti. Ayahku selalu mendapat kunjungan dariku minimal dua minggu sekali, sehingga aku mendapat support dari keempat orang tuaku, tentu saja, EMPAT!. Tapi, seperti biasa, akan ada sesuatu yang terjadi.
"Bu! Ini apa sih di punggung, banyak banget!" Aku melihat banyak bintik yang mencurigakan di punggung, dan terasa gatal. "Eh kamu udah pernah cacar belum?" Tanya ibuku panik, itu seminggu sebelum UN!. Dan setelah periksa ke dokter, sialnya, dugaan ibuku tepat! Aku cacar! Aku disarankan di rumah dan jaga diri bila bersekolah. Di sekolah pun aku mendadak dijauhi, kecuali Yosef, serta teman - teman lainnya. Beberapa temanku yang lain mengatakan "Ihhh, Azka cacar! Jauhi jauhi! Ketularan deh nanti, ih ga banget!" Lho. Ini kan penyakit. Mana ada orang yang bisa menawar sakit. Kalo sudah sakit, ya sakit.
Sehari sebelum UN!
"Azka!, gimana dong, kata dokter istirahat aja kamu, soalnya sejak sekolah kamu makin demam" Ibuku khawatir. Tapi aku menolak "Gak, bu! Aku yakin kuat sekolah, tiga hari lagi akan ada UN tiga kali berturut - turut, kalau susulan apa kata teman?" Ibuku terdiam. "Ya sudah kamu jaga diri, izin ke UKS kalau mulai demam lagi." Aku tidak mengindahkan peringatan ibu, langsung saja melengkapi alat tulis yang akan menemani Ujian Nasional ini. Jujur saja, selama tiga hari itu, mood untuk belajar seketika hilang. Aku hanya belajar dengan cara membaca sampul buku paketnya saja, dan paling mentok, baca soal latihan.
Ujian Nasional pun tiba, tidak akan kulupakan betapa tegangnya tiga hari itu. Seisi rumah pun terus menanyakan kesukaran UN, dan aku hanya menjawab tidak ada yang sulit, tapi aku tidak yakin akan jawabanku yang enteng. Hingga tersebar link yang mengarahkanku kepada hasil UN di sebuah website resmi menteri pendidikan, jantungku berdetak kencang bukan main. Ternyata hasil dari UN yang aku jalani dengan ditemani oleh demam dan bintik cacar membuatku syok, hasilnya jauh lebih dari targetku. Hasilnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
A Broken Homed Boy
Short StoryHey, adakah temanmu yang Broken Home? Apa cuma pernah dengar kata itu? Disini, Author sendiri, bakal menceritakan pengalaman pribadi author sebagai bagian dari keseluruhan anak yang mengalami Broken Home tersebut. :) Didedikasikan untuk saya dan a...