Part 1 - Erick

834 43 4
                                    

Hari ini aku harus pulang kerja lebih awal.

Besok adalah pertemuan pertama ku dengan kekasih virtual ku, begitu teman-teman ku menyebutnya.

Entahlah, aku hanya merasa bahagia, sangat bahagia.

Aku sudah sampai di apartemen ku, dan menyiapkan pakaian apa yang sekiranya cocok untuk bertemu dengan pujaan hati.

Aku merasa sedikit gugup dan memikirkan topik apa yang akan ku bahas ketika bertemu dengan dia.

Ya meskipun aku dan dia sudah berpacaran 1 tahun, sering juga berkomunikasi melalui video call tetap saja jika belum bertemu langsung rasanya sedikit gugup.

Aku tidak sabar menunggu datangnya pagi esok hari.

Hari ini aku akan bertemu dengannya, sebagai seorang lelaki aku harus dapat bersikap tenang dan santai agar suasana nanti tidak canggung.

Aku sudah memberitahu dia bahwa aku menggunakan kaus merah juga celana selutut. Semoga saja dia dapat menemukan ku karna dapat dilihat bahwa banyak pengunjung yang juga mengenakan pakaian seperti ku.

Itu dia , aku melihatnya dan dia juga melihat ku, tapi mengapa dia tak menghampiri ku lalu memelukku?

Aku mengeluarkan ponselku menelpon seseorang, begitu terangkat aku langsung berbicara,

“aku melihat mu,” tidak ada jawaban,

“kau cantik sekali ,sayang” kenapa dia terlihat shock?

“dan haha kenapa berhenti? kau tak mau memelukku?”

Setelah aku berbicara dia langsung mematikan sambungan teleponnya dan berlari ke arah ku.

Aku langsung merentangkan kedua tanganku untuk menerima pelukannya. Ini si dia, Kanina-ku yang sudah setahun ini menjalin hubungan dengan ku. Sudah bisa ku pastikan kepada teman-temanku bahwa kekasih ku ini sudahlah nyata, hehe. 

Aku langsung mengajak Kanina berkeliling taman berhubung cuaca hari ini juga mendukung. Entah kenapa aku merasa sangat bahagia bertemu dengannya. 

“hey, bagaimana perjalannya? Menyenangkan bukan?”, sebagai awal percakapan agar tidak sedikit canggung. Meskipun kami banyak bicara setiap berkomunikasi tetap saja namanya juga baru bertemu langaung pasti ada rasa sedikit canggung.

Dia menengok kearah ku, “sangat melelahkan tapi menyenangkan begitu bertemu dirimu,”

Oh tuhan manis sekali senyumnya, akhirnya aku dapat melihat langsung senyumnya.

Karna terbawa suasana dan melepas rindu kami sampai melupakan makan siang, langsung saja aku mengajaknya makan siang di restoran dekat taman ini.

“hm, karna kau akan berada disini cukup lama, sebaiknya kau tinggal di apartemen ku,” tawar ku, 

Dia sedikit kaget dengan ucapanku, sepertinya aku salah bicara,

“maksudku, aku tinggal di apartemen dan disana ada dua kamar, satu kamarku dan satu lagi kamar tamu. Berhubung kamu tamu ku disini lebih baik kamu bersama ku saja. Tenang aku tidak akan macam-macam sayang” jelasku

“oh syukurlah..” ucapnya, astaga lucu sekali mimik wajahnya.

Aku mengajaknya berkeliling dan tak terasa hari sudah malam. Aku membantu dia untuk pindah ke apartemen ku. Untungnya jarak hotel yang ia tempati dan apartemen ku cukup dekat.

“Sayang besok aku pagi aku bekerja seperti biasa, gapapa kan kalo kamu disini sendiri? Aku janji akan pulang cepat agar bisa menemanimu jalan-jalan.” kataku,

“Baiklah, tapi gapapa kan kalau aku berjalan-jalan disekitar sini?”, katanya sambil merapikan pakaiannya yang ada dikoper.

Aku tersenyum, “gapapa asal kalo kamu membutuhkan sesuatu langsung menghubungiku okey? Jangan terlalu dekat dengan orang asing ya?” 

Dia menyeringai, “kau kan juga orang asing hehe, siap kapten”
“aku orang asing yang berhasil merebut hatimu,” balasku lalu menciup pipinya.

Lucu sekali melihat ekspresinya yang kaget seperti itu, aku langsung mengusap rambutnya dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Setelah makan malam, aku dan Kanina memilih untuk melihat acara tv sebentar.

“Kanina,” panggilku,

Dia berada di sebelahku, “iya erick?”
Tanpa basa-basi aku langsung menaruh kepalaku diatas pahanya. Terlihat manja sekali diriku ini. Tapi tak apa, inilah yang ku inginkan selama ini, bertemu dengan Kanina dan menjadi sepasang kekasih pada umumnya, tapi apadaya jarak memisahkan kami.

Aku terbangun dan menatap sekeliling, astaga ternyata posisi ku masih sama seperti tadi malam. Ini sudah pukul 04:00 pagi. Kasian sekali Kanina harus tidur terduduk seperti itu akibat ulahku. Dengan segera aku menggendong Kanina dan membawanya kekamar tamu. 

Setelah meletakkan Kanina, aku langsung menuju dapur untuk membuatkan sarapan pagi untuknya lalu bergegas untuk bersiap diri menuju kantor.

Aku menulis note kecil bahwa aku sudah berangkat bekerja agar Kanina tidak menghawatirkan ku. Jika dia terbangun aku sudah tidak ada di apartemen.

Can't Get Enough of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang