Troublemaker [NCT's Taeyong Fanfiction]

Yol Net

Hyerin mendorong roda kursi untuk mencapai pinggir ranjang. Dilihatnya Taeyong tertidur pulas, dengan infus yang tepasang di punggung tangannya. Dan bisa Hyerin lihat perban pada perut Taeyong di balik baju rumah sakitnya. Sungguh membuat Hyerin semakin merasa bersalah.

Perlahan Hyerin menggenggam tangan hangat lelaki itu. "Maafkan aku. Aku berjanji akan membalas budi padamu."

Hyerin termenung sesaat. Tangannya masih menggenggam hangat tangan kiri Taeyong. Hyerin hanya bisa berharap lelaki di hadapannya itu cepat sadar. Jika tidak, mungkin ia akan merasa kesepian. Begitupun dengan geng NCT.

Meskipun Taeyong memang sungguh menyebalkan bagi Hyerin, tapi tetap saja, lelaki itu terkadang berhasil membuatnya tertawa.

Mungkin memang benar kata banyak orang. Jangan menilai seseorang dari covernya. Kalimat itu memang pas untuk seorang Lee Taeyong. Diluarnya memang ia terlihat seperti badboy. Tapi di dalam dirinya, tersimpan perasaan yang hangat yang membuat orang disekitarnya merasa nyaman dengan lelaki itu.

Sesaat kemudian, dapat Hyerin rasakan ujung jari tangan Taeyong bergerak-gerak kecil. Dan selanjutnya mata bulat lelaki itu terbuka secara sangat perlahan.

Hyerin terdiam.

Taeyong sadar?

"Hye-rin?" Ucapnya terbata.

"K-kau–"

Hyerin panik, tentu saja. Dengan segera ia menekan tombol emergency.

Satu dokter dan beberapa perawat dengan tergesa memasuki ruang pasien Taeyong. Dokter yang kira-kira berumur 40-an itu memeriksa keadaan Taeyong.

"Akhirnya kau sadar." Ucap dokter itu bernafas lega. Tentu saja ia khawatir. Pasiennya ini adalah Lee Taeyong, anak tunggal dari pasangan Lee Dojoon dan Lee Ahreum yang merupakan pemilik perusahaan besar yang cukup berpengaruh di Korea.

"Orangtuamu sangat khawatir mengetahui kau dirawat di sini. Mereka telah menghubungiku, berkata akan menjengukmu, dan nona Hyerin." Jelas dokter itu. Taeyong hanya diam. Hyerin pastikan ia sangat sulit untuk bicara.

"Bagaimana mereka bisa tahu?" Hyerin membuka suara. Dokter ber-nametag Park Yoo Sin itu menoleh pada Hyerin.

"Teman-temannya yang memberi tahu mereka."

Hyerin hanya mengangguk mengerti lalu kembali memperhatikan Taeyong.

"Sepertinya ia kesulitan bicara karena perutnya sakit. Tapi tenang saja, nanti juga akan terbiasa dengan rasa sakitnya. Hari ke hari luka pada perutnya akan berangsur membaik." Jelas dokter itu.

"Kalau begitu saya permisi." Dokter dan para perawat itu membungkuk, Hyerin balas membungkuk, sedangkan Taeyong hanya menganggukkan kepalanya.

Lelaki itu menatap Hyerin, begitupun dengan Hyerin. Ia balas menatap Taeyong dengan ekspresi bingung.

"Apa?" Tanya Hyerin.

Hening. Taeyong tidak membalas pertanyaan Hyerin. Namun sesaat kemudian mulutnya terbuka perlahan.

"Aku-lapar."