12: Dan itu Hanyalah Rasa Iba

5.5K 380 97
                                    

Sehun menjauhkan dirinya. Tidak ada ekspresi yang berarti saat ia menyadari gadis dibawahnya sudah terbangun. Perlu diingatkan. Oh Sehun, memang pria dengan minim ekspresi.

Sehun masih belum melepaskan tatapannya dari manik mata coklat milik Soojung. Mata sayu dan bengkak itu kembali tertutup. Sebuah decakan kecil, dan racauan tak jelas keluar dari mulut gadis dibawahnya.

"Si brengsek ini, kenapa harus hadir dimimpiku"


***

07:40 KST

Soojung mengerjapkan matanya beberapa kali. Kelopak matanya sedikit berat untuk dibuka. Ia bangun dan berjalan masuk kekamar mandi. Membasuh wajahnya dengan air dingin dari wastafel. Ia menatap pantulan wajahnya pada cermin yang terpasang didepannya.

Wajah pucat, mata bengkak dengan tatapan sayu. Dan tampilan yang cukup mengenaskan bagi orang yang masih bernyawa. Perban pada keningnya sudah diganti oleh bibi Yoon semalam. Soojung melepaskan perbannya. Ia membuang perban itu pada tempat sampah, dikolong meja wastafel.

Ingatan tentang kejadian menjijikkan itu kembali menghampirinya. Dengan tergesa, Soojung mengambil sikat gigi. Menambahkan pasta putih pada permukaan sikat giginya, lalu menggosokan nya pada gigi, lidah, dan langit-langit mulutnya.

Meskipun semalam ia sudah melakukan ini lebih dari 7 kali. Tapi rasanya, mulut itu masih juga belum bersih.

Soojung mengambil air untuk berkumur,. Menyikat lagi giginya, lalu berkumur lagi. Matanya yang membengkak kembali mengeluarkan liquid bening.

Soojung melempar sikat gigi ditangannya kearah kaca. Dan beruntunglah, kaca wastafel itu cukup tebal, sehingga tidak ada yang retak sedikitpun. Tubuhnya merosot kebawah. Ia kembali menangis. Menangis dengan suara pilu.

Pintu kamar mandinya terbuka. Soojung menghapus jejak airmata dan ingusnya dengan telapak tangan. Ia masih sesenggukan, Soojung mendogak dan mendapati dia sedang berdiri didepannya. Dengan setelan kemeja putih, dan celana hitam.

Dia yang Soojung ingat sebagai orang yang sudah menyelamatkan dirinya.

Sehun mengangkat pinggang Soojung untuk berdiri. Gadis itu menunduk, menyembunyikan betapa rapuhnya dia sekarang. Tapi Sehun masih bisa melihat kerapuhanya. Bibir gadis itu bergetar, memperlihatkan betapa ketakutan dirinya. Luka jahitan pada kening gadis itu juga tak luput dari perhatiannya. Luka itu sekarang sudah mulai mengering.

"Bersihkan dirimu"

Sehun tidak tahu caranya menghibur seseorang dengan kata-kata humor atau apalah itu, jadi hanya itu yang keluar dari mulutnya. Ia menjauhkan tangannya dari pinggang Soojung. Berjalan melewati gadis itu, dan berhenti diambang pintu.

"Jangan terlalu lama, aku tidak suka menunggu"

Lalu menambahkan. "Semua pakaian dan barang-barangmu, sudah dipindahkan kesini"

Setelah mengatakan itu. Sehun segera keluar dari kamar mandi, juga walk in closet disana. Perlu kalian ingat, Walk in Closet dikamar Soojung, memang langsung terhubung dengan kamar mandi.

Sehun berjalan kearah balkon, membuka pintu kaca didepannya. Lalu keluar dan menghirup udara pagi hari yang segar.

Mata tegasnya kini terlihat sedikit lelah. Semalaman, ia habiskan waktu istirahatnya untuk menjaga Soojung. Bersandar pada kepala ranjang, sambil memperhatikan sahamnya yang masih turun lewat tab kerja. Sekitar satu jam yang lalu, Sehun baru keluar dari kamar Soojung untuk mandi dikamarnya.

Dua puluh menit berlalu...

Sehun berbalik saat mendengar dehaman kecil dari belakangnya. Itu Soojung, penampilan gadis itu sekarang sudah terlihat cukup baik. Hanya saja matanya masih terlihat memerah dan sedikit bengkak. Gadis itu menggunakan celana jeans pendek, dan sweater kebesaran warna abu-abu. Sehingga celana yang ia kenakan, hampir tertutupi oleh sweater itu.

Married With a Stranger [SESTAL] RATED 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang