3: Wedding Day

4.8K 364 16
                                    

15 Maret.
15:30 Kst.

Jaehoon dan Soojung melangkah masuk kedalam Gereja. Hanna mengikuti keduanya dari belakang, disusul dengan dua penjaga yang mengikuti mereka.

"Bukankah kau ingin tau siapa mereka?". Jaehoon masih menggenggam tangan Soojung, kaki mereka kini mulai melangkah menuju Altar.

Soojung menatap Ayahnya. "Ne?" Gadis itu mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Jaehoon. (Ya?)

"Orang yang menodongkan pistol padaku tadi pagi, juga anak buahnya." Jaehoon memperjelas maksud ucapannya.

Jaehoon dan Soojung berjalan setenang mungkin, posisi Altar masih cukup jauh dari posisi mereka sekarang.

Tiga orang pria masih Setia menunggu Soojung dan Ayahnya diatas Altar. Jaehoon menggenggam erat tangan Soojung, Soojung menatap tangannya, lalu pandangannya beralih pada ketiga orang pria yang tengah berdiri diatas Altar.

Soojung menatap ayahnya lagi.

"Ne" Soojung mengangguk. "Tapi siapa mereka?" Soojung bertanya.

Sedetik kemudian langkahnya terhenti.

Jaehoon ikut menghentikan langkahnya.

"Seolma..." ia menatap ayahnya tidak percaya. "Appa..." Suara Soojung merendah. (Tidak mungkin ... Ayah.)

Gadis itu mengerti keadaannya sekarang. Gaun putih ini, buket bunga ini, dan juga genggaman tangan ayahnya saat berjalan menuju Altar.

Soojung menatap kearah Altar. Tidak, lebih tepatnya menatap ketiga pria di atas altar itu satu persatu.

Soojung melihat seorang Pastur yang berada diatas mimbarnya, seorang pemuda dengan tuxedo hitam. Dan terakhir, Soojung melihat pria paruh baya yang berdiri disebelah pemuda itu.

Pria paruh baya itu juga menggunakan tuxedo hitam. Soojung melihat dia tersenyum kearahnya.

Menikahlah dengan rekan kerja ayahmu- Soojung kembali mengingat perkataan ibunya.

"Seolma..." Soojung bergumam. (Tidak mungkin)

Tidak mungkin kan, ayahnya akan menikahkan Soojung dengan pria tua itu?! Soojung menggeleng.

"Maafkan ayah, Soojung" Jaehoon menatap nanar Putri kesayangannya itu.

"Hanya mereka yang bisa membantu kita" Jaehoon mengeratkan genggamannya pada tangan Soojung, pria itu melanjutkan.

"Menikahlah, Putri ayah" Nada suara Jaehoon bergetar.

Soojung bisa melihat bendungan airmata di kelopak mata ayahnya. Hanna yang melihat itu dari belakang, hanya bisa menundukkan kepalanya menahan isak tangis.

"Appa" Soojung tak kuasa menahan airmatanya, ia terisak.

Jaehoon menghapus airmata Soojung dengan tangan satunya, ia semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Soojung.

"Kau tidak boleh menangis saat hari bahagiamu, kle" Jaehoon memanggil nama Soojung dengan panggilan kesayangan darinya. Ia memaksakan dirinya mengulas senyum didepan Soojung.

Jaehoon mengelus lembut pipi Putrinya. "Menikahlah, dan kau tidak akan pernah melihat kejadian seperti tadi pagi terulang kembali."

Soojung masih terisak, ia menatap ayahnya dengan mata yang masih dipenuhi air kesedihan.

"Mereka bisa membantu kita?" Soojung bertanya, matanya tak lepas dari netra coklat milik Jaehoon.

"Ne" Jaehoon tersenyum. "Setelah ini, kau hanya akan melihat kebahagiaan saja" ia kembali menghapus airmata Soojung.

Married With a Stranger [SESTAL] RATED 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang