Seungcheol tidak pernah berfikir jika hal ini akan terjadi di grupnya. Suasana hening, tidak ada lagi teriakan para member yang saling menggoda satu sama lain. Yang tersisa hanya keheningan dimana setiap penghuninya lebih memilih untuk menghabiskan waktu mereka didalam kamar masing-masing atau diperusahaan.
Jeonghan. Namja cantik itu bahkan berubah semakin dingin padanya, bahkan untuk menatapnya saja begitu enggan.
"Oppa. Mwohae?" Tanya yeoja yang baru saja keluar dari kamar Jeonghan.
"Berfikir. Kau belum pulang?"
"Aku harus memeriksa mereka terlebih dahulu dan memaksa Jeonghan oppa untuk meminum obatnya" ucap Dean sambil duduk disamping Seungcheol.
"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Seungcheol.
"Yup. Hanya sedikit kelelahan. Wae? Jangan bilang tidak ada, karena oppa tidak pintar berbohong"
"Kau tidak membenciku?"
"Benci? Aniy, aku hanya marah pada oppa. Aku tahu bagaimana oppa dan sikap ini bukanlah Choi Seungcheol yang aku kenal"
Seungcheol hanya tersenyum kecil dan mengelus rambut Dean lembut, ia memang tidak bisa berbohong dengan yeoja itu.
"Ingin ice cream? Aku akan mentraktir mu"
"Kajja....."
Keduanya keluar dari dorm untuk menuju mini market, Dean memilih ice creamnya dan kemudian mereka duduk di pinggir jalan sepi itu.
"Oppa. Apa yang oppa fikirkan sekarang?"
"Seventeen. Mereka pasti sangat membenciku"
"Mereka tidak akan mungkin membenci oppa. Mereka hanya kecewa. Sekarang jelaskan padaku kenapa oppa seperti ini?"
"Aku mencintai Jeonghan, itu yang harus kau tahu"
"Lalu kenapa oppa berhubungan dengan Do Yoon oppa?" Tanya Dean.
"Aku tahu, aku egois tapi Do Yoon adalah orang yang sangat penting untukku. Aku juga mencintainya"
"Aniy, oppa tidak benar-benar mencintainya. Aku bisa melihatnya dengan jelas. Aku tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya, tapi jangan siksa diri kalian seperti ini. Kalian hanya saling melukai diri kalian masing-masing"
"Jaga kan dia untukku sebentar, arasseo?"
"Bukankah itu memang tugas manajer?" Tanya Dean dengan bibir yang di poutkan.
Seungcheol hanya tertawa kecil dan mengacak rambut Dean yang selama ini sudah sangat menjaga mereka.
.
.
.
."Hyung, sebentar lagi ulang tahunmu. Kau ingin merayakannya dimana?" Tanya Seungkwan ketika mereka istirahat makan siang.
"Benarkah? Aku lupa kalau ulang tahunku sebentar lagi. Entahlah, aku rasa tidak ada perayaan tahun ini"
"Perayaan apa? Kalian harus latihan dan tidak ada pesta apapun" ucap Dean.
"Wah kau manajer yang kejam Choi Dean Ra" ucap Mingyu.
"Untuk menangani kalian, aku harus bersikap seperti ini"
Jeonghan memperhatikan kondisi kamarnya yang gelap, ia tidak bisa tidur meskipun berapa kalipun ia mencobanya. Jam sudah menunjukkan jam 3 pagi, mereka baru saja pulang dari latihan tepat jam 2 dan besok adalah hari ulang tahunnya.
Jika tahun kemarin ia akan merayakan ulang tahunnya bersama Seungcheol, maka kini ia tidak merayakan apapun. Tahun kemarin, ia akan tidur bersama Seungcheol dan berada di pelukannya.