Engaged

357 56 19
                                    

Happy Reading :)

Dentingan piring dan meja kaca menggema di ruang makan Keluarga Sung. Rumah yang biasanya lengang, kini tampak sibuk oleh beberapa pelayan yang menjalankan tugasnya. Selain menyiapkan makan malam, pelayan lain juga membersihkan debu-debu halus yang menempel di beberapa sudut rumah.

"Bagaimana persiapannya? Apa seluruh ruangan sudah rapi?"

Mengingat yang akan datang adalah tamu penting, sang pemilik rumah ingin memastikan semua terlaksana dengan sempurna.

"Sudah, Tuan. Kami sudah merapikan seluruh ruangan. Makan malam juga sudah siap dan sesuai dengan menu yang Anda kehendaki."

"Bagus. Sekarang pergilah ke atas! Bilang pada putriku untuk bersiap, karena tamuku akan datang 30 menit lagi."

Setelah membungkuk pada tuannya, pelayan itu segera naik ke lantai atas.

Tok... Tok... Tok

"Masuk," sang pelayan masuk setelah mendapat izin dari pemilik kamar. Terlihat dia sedang di make up total oleh perias professional yang didatangkan langsung oleh ayahnya.

"Permisi, Nona. Tuan Sung berpesan, agar Nona Rae Kyo segera bersiap. Tamunya akan datang 30 menit lagi."

Rae Kyo hanya menjawab dengan gumaman dan memberi isyarat agar pelayan itu pergi. Setelah pintu kamarnya tertutup, dia menghela napas panjang. Rae Kyo tidak menyangka, bahwa dirinya akan mengikuti makan malam dengan tamu penting ayahnya setelah ini.

Percayalah, Rae Kyo sudah menolaknya. Tapi paksaan ayahnya lebih kuat. Menuruti permintaan ayahnya adalah suatu kewajiban. Atau, yang lebih tepatnya bagi Rae Kyo adalah suatu perintah yang mau tak mau harus dia lakukan.

"Jangan memandangku seperti itu. Aku masih bisa membuat matamu bengkak meski hanya menggunakan botol kosong. Kau mau?"

Tiba-tiba ucapan dari Min Yoongi atau Vampire Kutub begitu Rae Kyo memanggilnya, terngiang kembali di kepalanya. Dia tak habis pikir, takdir macam apa yang mempertemukannya kembali dengan pemuda gila tadi? Dia bahkan dengan lantang memanggil Rae Kyo dengan sebutan "gadis tuli" di depan banyak orang. Rae Kyo berasumsi kalau mulut pedas Vampire Kutub itu telah memakan korban sebelumnya.

Jangan lupakan fakta bahwa mereka satu sekolah. Menjadikan Rae Kyo semakin gusar memikirkannya. Ketukan di pintu kamarnya menyadarkan Rae Kyo dari lamunannya tentang Yoongi.

"Nona, tamunya sudah datang. Anda diminta turun sekarang." Kali ini pelayannya hanya berbicara di balik pintu tanpa masuk.

"Beri aku waktu lima menit."

Satu polesan di bibir Rae Kyo dan kini dia siap. Rae Kyo menatap pantulannya di cermin. Memejamkan matanya sebentar, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya kemudian menghembuskannya. Dia menghitung di dalam hati dan setelah selesai hitungan ke sepuluh, dia membuka matanya kembali.

"Tenang saja, Nona. Anda sangat cantik hari ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucap si perias yang kini sedang menambahkan assesoris di baju Rae Kyo, sebagai sentuhan terakhir.

Rae Kyo menyeringai. Gugup? Khawatir? Sama sekali tidak. Dia hanya mencoba menahan emosi dan keinginannya, untuk kabur dari acara makan malam ini.

***

Di sinilah Rae Kyo sekarang, duduk bersama ayahnya dan para tamu, Keluarga Kim, di meja makan. Rae Kyo menatap malas piring di depannya yang kini diisi oleh pelayan. Membosankan, pikirnya.

"Bagaimana kabarmu, Nak? Sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu, kau tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik sekarang," puji Nyonya Kim. Rae Kyo tersenyum menanggapinya.

Don't Leave Me! (나를 떠나지마!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang