12 | A lot

771 104 12
                                        

" Aku buat macam tu? Did I, hyung? " soal Jimin. Jin memejamkan matanya seketika.

" Aku tak tahu, Jimin. Tapi kau cuba nak bunuh aku. Then, suasana terus gelap. Dan aku disini. Di bilik ni. " kata Jin. Jimin menghelakan nafasnya perlahan.

" Aku cuba bunuh hyung. Tapi aku tadi, kepala aku kena ikat kain then ada suara bercakap dengan aku. Aku tak pasti suara siapa. Then, bila kain tu terbuka aku nampak ada seorang lelaki mengesot dari pintu. Bila aku datang dekat dan ternyata itu hyung. Seluruh baju dan muka hyung kotor dengan darah. Then, terasa kepala aku kena pukul. Bila sedar ja, aku kat sini. " luah Jimin pula.

Jin melihat Jimin. Matanya terpandang pada dahi Jimin.

" Dahi kau, ada lebam. " kata Jin. Jimin mengerutkan dahinya.

" Serious? " Jimin memegang dahinya. Terasa ada rasa sakit menyucuk. Jimin bangun dan menuju ke cermin. Dia membelek wajahnya.

Jimin terdiam.

" Jimin.. I think, he is here right now. " kata Jin. Jimin masih mendiamkan diri.

" Jim-- "

" AHAHAHAHHAHA! " tiba tiba Jimin tertawa kuat. Jin terkejut melihat perubahan Jimin. Dah ketawa tiba tiba kenapa?

" Kau ok tak, Jimin?? " soal Jin hairan. Jimin menoleh kearah Jin dengan senyuman yang sukar ditafsirkan. Dia menghampiri Jin .

Jin bangun dari duduknya namun ditarik oleh Jimin. Kuat.

" What's wrong with you.? " soal Jin tegas. Wajah Jimin berubah mendung. Tapi tangannya masih mengenggam pergelangan tangan Jin.

" Im lonely.. Tolong temankan aku . " kata Jimin dengan yang sedih. Seolah olah ingin menangis. Jin semakin aneh dengan perubahan pelik Jimin.

" Yah.. Ka-- Kau kena-- "

Tap!

Jimin menolak Jin sehingga Jin terbaring diatas katil. Well, katil itu besar sikit ahha.

Jimin baring disebelah Jin. Dia memandang keatas siling. Tangannya masih mengenggam tangan Jin.

Jin pula sudah ketakutan. Tambahan lagi tangan Jimin sejuk. Sejuk seperti mayat!

" Im lonely, hyung. " kata Jimin tiba tiba. Jin hanya mendiamkan diri. Takut nak buka mulut.

" Without friend. Without family. Without love. Everthing. " luah Jimin. Matanya masih memandang siling itu.

" Hyung.. I dont know why I still cant forget abt us. Masa lalu kita bersama. " kata Jimin lagi. Dia memandang Jin disebelahnya.

" Why you sweating? Are u ok? " soalan Jimin dibiar sepi. Jimin tersenyum.

" Dont be scared, buddy. I wont hurt you. Im just.. " ayat Jimin tergantung.

Suasana jadi sepi.

" ..want be with you for a while.. "

Jin tidak memberi respon. Yang dia rasa, disebelahnya sekarang bukan Jimin yang dia kenal.

***

Fast forward

Rumah

Jungkook memandang suasana diluar rumah. Waktu sudah petang.

" Jungkook ah. " satu suara garau menyeru namanya. Jungkook menoleh.

" Mwo? " soal Jungkook.

" Did u give to him? That medication? " soalnya. Jungkook mengeleng.

" Tak sempat. He fainted. I dont know why. Dia pengsan serentak dengan Jin hyung. " kata Jungkook. Lelaki didepannya menghampiri Jungkook.

" Why u dont tell me abt this? Masa kat sekolah? " soalnya. Tegas.

" Dont worry. Tak teruk pun.. Just fainted, not died. " kata Jungkook selamba. Lelaki itu mendengus perlahan.

" I am not in mood now. " lelaki itu ingin beredar dari bilik Jungkook.

" Yoongi. "

Langkahnya terhenti.

" Wae? " soalnya malas. Ditoleh kebelakang melihat Jungkook. Jungkook memandang Yoongi sejenak.

" There something I want to ask. Abt Jimin. Park Jimin. "

" Aku dah cakap aku takda mo-- "

" Kau suka Jimin ke? Talk the truth, Yoongi. " Yoongi tersenyum sinis.

" Are u asking bonus question, Jeon Jungkook? "

" Just to be honest, hyung. "

" Waaa.. For the first time u calling me hyung. Applause. " Yoongi menepuk tangannya. Jungkook mengetap bibirnya.

" Yoongi hyung. "

" Why u want to know abt that? My feelings? Why u want to care? " soal Yoongi. Sengaja bermain kata kata dengan Jungkook. Setapak demi setapak dia menghampri Jungkook.

" Wae? " kini Yoongi sudah dekat dengan Jungkook. Wajah mereka bertentangan.

" Nothing. "

" Really? " Yoongi tersenyum sinis. Dia mengeluarkan sesuatu dari poketnya.

Jungkook hanya memandang.

BAM!

Jungkook tersandar di almari. Yoongi masih melihatnya dengan pandangan sinis. Jungkook tidak terlalu terkejut melihat kelakuan Yoongi. Sudah kebiasaan.

" If u really want know, yes. I like Park Jimin. A lot. " kata Yoongi. Dia menarik kembali pisau yang melekat di almari itu. Jungkook hanya mendiamkan diri.

Yoongi terus beredar dari bilik Jungkook.

" As you know, i like Park Jimin too. A lot. "

- To be continued -

Gosh.. Im sorry.. My idea gone wrong.. Did.. Did I write abt Yaoi? ;-; TT

 Did I write abt Yaoi? ;-; TT

Alamak! Gambar ini tidak mengikut garis panduan kandungan kami. Untuk meneruskan penerbitan, sila buang atau muat naik gambar lain.

( Me be like; ↑ )

Vote & Comment ya! ❤

[C] Crazy Psycho ||  btsTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang